CHAPTER 38. END S1

1.3K 124 27
                                    

Karina POV

'Anggap saja yang kamu alami disini hanyalah mimpi buruk'

"Hah hah hah"

"Mimpi buruk lagi?" 

Aku menoleh kesamping dan mendapati winter sedang mengeringkan rambutnya dengan handuk.  aku bangun kemudian menyingkap selimutku lalu bangkit berjalan menuju kamar mandi. Semenjak kejadian di perpustakaan dan dikejar oleh serigala aku mengurung diri didalam perpustakaan lalu mengumpulkan beberapa buku tentang vampir untuk bahan skripsi ku setelah itu aku kembali ke seoul.Itulah yang kuingat tapi, aku merasa melewati sesuatu. Tapi, aku tetap tidak mengingat apapun dan Winter bilang aku pergi selama seminggu saat itu. 

Dan sekarang sudah 5 tahun sejak hari itu. Lalu, selama 3 bulan ini aku selalu memimpikan hal yang sama, kata-kata yang sama dari sosok yang tidak bisa kuingat wajahnya. Aku tidak yakin apakah itu mimpi atau sebuah ingatan. Kalau itu sebuah ingatan tapi, kapan aku mengalaminya? Aku sama sekali tidak ingat mau seberapa keras aku berusaha dan itu akan berujung dengan sakit kepala yang dahsyat.

Aku menghela nafas menatap pantulan diriku di cermin. Tanganku perlahan menyingkap piyamaku, menampakkan pundakku dan mataku fokus ke sebuah gigitan yang aku tidak ingat dari mana asalnya. Yang jelas aku mendapatkan gigitan itu sejak 5 tahun yang lalu.

Karina POV end

Setelah membersihkan tubuhnya karina berjalan menuju meja makan dan membuat sandwich untuk sarapan, "Hari ini kamu akan kemana?" tanya karina melihat winter yang sedang berdandan.

"Hari ini aku akan menonton dengan sunghoon." ceria winter.

"Kencan?" interupsi karina.

"Yah semacam itulah." jawab winter.

Karina menganggukan kepala lalu melahap habis sandwichnya.

"Apa yang akan kamu lakukan hari ini?" sekarang winter yang bertanya. Karina memegang dagunya seakan berpikir keras, "Aku akan menemui penerbit baru hari ini." jawab karina sambil merapikan meja makan.

"Baru lagi?" heran winter, "Ini sudah yang keberapa dalam 3 bulan ini?"

"Umm kurasa kelima?" jawab karina.

"Salah! ini sudah yang ketujuh kalinya." sahut winter dengan nada tingginya yang membuat karina terkejut lalu terkekeh. 

"Sebenarnya apa sih masalahmu menolak begitu banyak penerbit? Kamu bilang ingin menjadi penulis terkenal tapi selalu menolak penerbit yang ingin menerbitkan karyamu." selidik winter sambil memasang sepatunya.

"Yah mereka semua hanya menawarkan hal yang membosankan. Kuharap kali ini mereka akan menawarkan sesuatu yang menarik." ujar karina.

"Terserah! Aku pergi dulu bye!" ucap winter lalu berjalan keluar apartement dan didepan apartement sudah ada sunghoon yang menunggu. Mata karina dan sunghoon tidak sengaja bertemu lalu mereka saling membungkukkan kepala sebagai salam. Kemudian winter dan sunghoon pun langsung pergi.

'canggung banget' batin karina. Karena ini adalah pertama kalinya karina bertemu sunghoon secara langsung, biasanya karina hanya mendengar sosok sunghoon dari winter.

Setelah itu karina bersiap-siap untuk bertemu dengan penerbit barunya. Karina hanya memakai pakaian sederhana namun tidak tetap menutupi kecantikannya. 

Ting

Bunyi notif pesan dari hp Karina dan karina pun mengecek pesan masuk itu, ternyata dari penerbitnya yang memberitahu bahwa dirinya sedang dalam perjalan menuju tempat perjanjian mereka. Setelah membalas singkat pesan itu karina langsung bergegas keluar menuju tempat perjanjian mereka.



><><><



Triringg

Suara lonceng pintu terbuka. Karina yang baru tiba menoleh kekiri-kanan mencari seseorang. Lalu matanya menangkap seseorang yang sedang duduk dengan laptop dihadapannya dan pakaian yang digunakan orang itu sesuai dengan yang dideskripsikan sang penerbit lewat pesan. Karina berjalan mendekati orang itu, "Permisi, apa anda dari Media Coups?" 

"Itu benar" jawab orang itu membuat karina bernafas lega.

Karina menarik kursi dihadapan orang itu kemudian duduk dihadapannya, "Senang bertemu dengan anda. Maaf atas keterlambatan saya. Jadi-" 

"Maaf, tapi anda siapa?" potong orang itu.

Karina menatap bingung orang dihadapannya lalu tersenyum kaku, "bukankah anda penerbit media coups? Saya penulis katherina yang akan anda tawari penerbitan buku."

"Maaf, sepertinya anda salah orang. Saya memang dari media coups tapi saya bagian editor bukan bagian penerbitan." ujar orang itu.

"Maaf! saya sudah salah orang." ucap karina lalu bangkit dari duduknya dan membungkuk kemudian berlari sambil menutup wajahnya karena malu. Karina berlari tanpa memperhatikan sekitarnya sehingga dirinya tidak sengaja menabrak seseorang yang baru saja masuk cafe.

Bruk

"Aww" rintih karina merasakan sakit di hidungnya.

"Apa anda baik-baik saja?"

Sontak karina menoleh menatap sosok dihadapannya. Entah kenapa karina merasakan de javu melalui tatapan orang dihadapannya ini. Dan ngomong-ngomong Pakaian orang ini juga sesuai dengan deskripsi sang penerbit lewat pesan. 

"kemeja kotak-kotak, celana hitam dan kacamata..." gumam karina sambil menelisik penampilan orang dihadapannya ini lalu karina membelalakkan matanya, "Penerbit-nim?!"

"Itu benar, maaf atas keterlambatan saya Katherina-nim. Saya penerbit media coups..." Kemudian Orang itu membungkuk kecil pada karina, "Nama saya Lee Heeseung."









Lee Heesung, Penerbit Media Coups

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lee Heesung, Penerbit Media Coups

The Blood [HeeRina] END S1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang