CHAPTER 10. REASON

954 119 3
                                    

15 Tahun yang lalu...

Karina sedang bermain di belakang rumah neneknya, kemudian muncul seekor kucing dari balik semak, karina pun menghampiri kucing itu tetapi baru beberapa langkah kucing itu langsung lari.

" Eoh? kucing tunggu aku! " teriak karina lalu berlari mengejar kucing itu. Hingga tanpa karina sadari, dia sudah berlari ke tengah hutan.

" Tertangkap kau. " ujar karina setelah berhasil mengejar kucing itu. Saat ingin kembali, karina melihat sekeliling, dia tidak tau jalan mana untuk pulang.

" grrrrr " muncul suara aneh, Kemudian tiba-tiba muncul seekor anjing liar. Anjing itu menatap karina dengan lapar siap menerkamnya. Karina mengeratkan pelukannya pada kucing tadi, pelan-pelan berbalik arah lalu berlari sekencang mungkin. Tapi karena karina masih kecil dan kakinya yang masih pendek, anjing itu dapat mengejar karina dengan mudah. Karina menginjak batu hingga tersandung, tangannya terlepas dari si kucing hingga terjatuh. Lalu anjing itu mengendus-ngendus si kucing, kemudian membuka mulutnya dengan lebar hendak ingin memakan si kucing.

" TIDAK!!! " teriak karina

Tiba-tiba muncul seorang anak laki-laki di hadapan karina, kemudian anak itu langsung menerkam anjing itu lalu menggigitnya hingga anjing itu secara brutal hingga anjing itu mati. Kemudian anak itu menatap karina lalu mendekat sambil mengusap darah di bibirnya, melihat anak itu mendekat karina menutup mata ketakutan.

" Apa ini milikmu? " terdengar suara lembut ditelinganya, karina membuka perlahan matanya. Karina kaget melihat anak itu sudah berdiri di hadapan karina sambil menggendong kucing tadi. Karina mengangguk sebagai jawaban, anak itu mengulurkan kucing yang ditangannya pada karina.

" Apa kamu tersesat? " tanya anak itu. Lagi-lagi sebagai jawaban karina hanya mengangguk.

" Kalau begitu, kau hanya perlu lurus ke arah sana." ujar anak itu sambil menunjuk ke arah yang dimaksud, kemudian anak itu berbalik hendak pergi. Tapi tiba-tiba karina menahan lengan anak itu,

" Tunggu! Siapa kamu? " tanya karina gugup. Anak itu berbalik menatap karina lalu tersenyum miring, " vampir " jawabnya singkat. Kemudian menghilang sekedip mata.

Karina mengedarkan pandangan mencari anak itu yang tiba-tiba menghilang.

" Ah, aku lupa berterima kasih." ucap karina. " vampir... kuharap kita bertemu lagi " lanjutnya tersenyum kecil. Lalu karina kembali pulang melalui arah yang ditunjukkan anak tadi.

                                                                                ><><><

" Karena di duniaku tidak ada yang mempercayai keberadaan kalian. " lirih karina sedih.

" dari perkataanmu dapat disimpulkan bahwa di duniamu tidak ada vampir, karena itu tidak ada dari kalian yang percaya. Lalu kenapa kau percayai dengan keberadaan kami? " tanya jungwon.

" Meskipun tidak ada vampir di duniaku tetapi ada buku tentang kalian, hanya saja bukti keberadaan kalian yang tidak pasti. Dan saat membacanya aku hanya merasa kalau kalian sangat luar biasa, karena itu aku berharap bisa bertemu kalian. " jelas karina.

Jungwon berdecih lalu berucap, " Dasar kalian manusia aneh, tidak percaya keberadaan kami tapi memiliki buku tentang kami? "

Melihat karina yang hanya diam jungwon kembali berucap,

" Lalu apa buku itu tidak memberitahu betapa berbahayanya kami? " Karina dapat melihat seringaian jungwon yang sedang menatapnya tajam.

Mendengar itu karina hanya diam tertunduk. Dia tidak berani bilang kalau salah satu alasan lainnya adalah karena karina ingin bertemu dengan vampir kecil yang pernah menolongnya.


The Blood [HeeRina] END S1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang