Prolog

3.8K 152 2
                                    

"Jika kamu tidak pernah hadir, apakah aku akan sekuat dan setegar seperti saat ini, Nab?" -- Paul

"Jika kamu tidak pernah hadir, apakah aku akan sebahagia ini, Paul?" -- Nabilah 

"Sepertinya tidak" -- Paul & Nabilah

"Tapi lucu ya nab!" ujar Paul

"Lucu kenapa?" tanya Nabila heran

"Iya lucu, disaat kita sudah saling menemukan, menguatkan, menyembuhkan, dan melengkapi, justru keadaan yang menghancurkan semua hal tadi!" ucap Paul sambil mengalihkan pandangannya ke pantai Bali yang saat ini sekarang berada di golden hour nya.

"Paul", ucap Nabilah lirih

"Percaya aja ya, semua pasti bisa kita lalui! Pasti bisa! Percaya sama aku", sambung Nabilah 

Paul tidak menjawab sepatah kata apapun. Dia hanya menatap sambil mencoba tersenyum, walaupun itu sangat tampak, hanya sebuah senyuman paksaan yang sebenarnya tidak ingin dilakukannya. 

Sunset yang indah kala itu, tidak menjadi indah bagi dua insan ini. Keduanya hanyut dengan pikiran yang sama. "Kemana semua ini akan berakhir?" 



Note :

Cerita ini hanya fiktif belaka. Penulis hanya menuliskan cerita berdasarkan imajinasi penulis. Cerita dibuat dengan latar belakang Indonesian Idol, tetapi dengan alur dan kisah yang berbeda. Semoga kalian bisa menikmati ini.

If We Never MetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang