#1 Audisi

2.7K 119 2
                                    


Note : Nama tokoh dalam cerita ini terinspirasi dari anak anak Idol ya guys (maklum malas mikir nama, haha)! Tapi untuk karakter dan wataknya aku buat beda!  Jangan sampai kalian mikir ini watak dan karakternya sama dengan mereka yang asli ya! Terserah kalian mau membayangkan wajah atau sosoknya mau sama atau beda! Enjoy !!!

...

"Nab, ayo cepat! Di rundown nya kamu udah harus hadir jam 15.00 disana! Ini udah 14.30 Nab!" Tutur Rima. 

"Iya, sebentar Ma! Ini aku juga bingung mau pakai baju apa! Aku pakai dress atau kemeja aja ya Ma? Bingung banget!" jawab Nabilah

"Terserah kamu Nab, yang penting pakai baju! Udah ayoo! Masalahnya mereka gak bakal nungguin kita kalau kamu telat gini! Kamu bisa-bisa udah kalah duluan sebelum audisi!", jelas Rima.

"Iya udah bentar, kamu turun duluan aja ke mobil, aku langsung pakai baju!" ucap Nabilah

"Oke deh, buruan!" balas Rima.

(Nabilah dan Rima adalah teman dekat yang saling melengkapi satu sama lain. Keduanya mulai akrab semenjak Nabilah pindah ke Jakarta. Rima dan Nabilah bersekolah di SMA yang sama. Rima adalah sosok murid yang sangat unggul dalam bidang eksak, Ia menjuarai beberapa olimpiade dan perlombaan sejenisnya. Sedangkan Nabilah adalah murid yang dikenal unggul di bidang seni, seperti melukis, bernyanyi dan memahat! Nabilah juga sempat menjuarai beberapa lomba FL2SN tinkat nasional! Sekarang mereka sama-sama berada di kelas 1 SMA.)

Saat ini, keduanya sudah berada di dalam mobil. Nabilah terlihat sangat pucat dan tegang. Iya, ini karena Nabilah akan mengikuti audisi Indonesian Idol sebentar lagi. Ia sudah sampai tahap audisi yang langsung bertemu para judges! Sejak semalam, ia benar benar tidak bisa tidur dan cemas karena sibuk memikirkan apa yang akan terjadi hari ini! Mampukah ia lolos ke babak berikutnya atau ia harus berusaha lagi tahun depan! 

Rima mencoba menghibur Nabilah dan memberikan afirmasi positif bahwa ia pasti akan lolos ke babak berikutnya dan mencoba meyakinkan bahwa suara Nabilah adalah salah satu suara unik dan jaman now yang pasti mampu memikat hati para judges! Namun tetap, ketegangan yang dirasakannya tidak bisa menghilang begitu saja. Mulutnya komat kamit mengucap dzikir dan afirmasi positif bahwa ia akan mampu melewati audisi ini.

Sampai di tempat audisi, Rima hanya bisa mengantar dan menemani Nabilah sampai waiting room saja. Hanya peserta yang diperbolehkan untuk masuk ke Hall Room. Rima hanya berpesan agar Nabilah tetap tenang dan jangan panik. Ia sangat hafal bahwa sahabatnya itu adalah orang yang panikan dan ketika sudah panik, semua jadi amburadul. Rima tidak ingin sahabatnya itu gagal hanya karena panikan yang tidak jelas. 

"Nab, awas ya kalau sampai kamu panik gak jelas di dalam sana! Ingat, tetap tenang dan anggap aja judges itu semua adalah keluarga kamu!", tutur Rima. Nabilah tertawa mendengar ucapan Rima barusan. "Oke Rima, Anang adalah ayah aku, Bunda Maia adalah mama aku, BCL adalah kakak aku, Mas David adalah Paman aku, dan Judika adalah abang aku! Gitu kan Ma? Ucap Nabila dengan nada mengejek! Rima hanya menatap sinis sahabatnya itu, padahal ia serius dengan ucapannya tadi. "Terserah kamu, udah masuk sana! Nanti kalau udah selesai kabari aku, kayanya aku mau ke Gramed dulu sekarang!", balas Rima. Nabila hanya mengangguk dan berbalik badan sambil meyakinkan dirinya bahwa ia pasti bisa. 

Setengah jam setelah mengantri, kini tiba giliran Nabilah yang akan tampil. Alhamdulillah ternyata audisinya tidak semengerikan seperti yang dibayangkan. Nabilah dapat melewati itu semua dengan mulus dan berhasil mendapatkan golden ticket. Keluar dari ruangan audisi, ia langsung menelpon Rima untuk mengabarkan sahabatnya itu bahwa ia lolos ke tahap berikutnya. 

Tak lama setelah itu, Rima pun sudah berada di depan gedung audisi untuk menjemput Nabilah. "Nab, bisa kali kita ke all you can eat malam ini!" goda Rima. Tak disangka sahabatnya yang terkenal sangat hemat jajan itu, mengangguk dengan cepat. Ia tahu bahwa saat ini sahabatnya itu pasti sangat senang, pasalnya ini adalah salah satu hal yang menjadi wishlistnya untuk tahun ini. 

"Nab, tadi ketemu cogan gak disana?", tanya Rima. Nabilah bingung dengan kata yang baru didengarnya barusan, "Cogan? Cogan itu apa?", tanya Nabilah bingung. "Yaampun Nabilah, ampunnn, makanya kalau aku ajak ke kantin, nonton anak anak basket di sekolah, nongkrong abis pulang sekolah itu ikut! Jangan dirumah mulu! Gini nih jadinya kan kudet alias kurang update!", jelas Rima. 

"Iya, mau gimana lagi, aku nyamannya dirumah, me time is my life, Ma!" tutur Nabila yang mencoba membenarkan kebiasaannya selama ini. 

"Nab, pernah suka sama orang gak?" tanya Rima. "Maksudnya suka sama siapa?", tanya Nabilah heran. "Iya, sama siapa aja, anak basket kek, anak kelas, ketua OSIS, atau peserta lomba nyanyi yang biasa kamu ikutin! Pernah gak?", tanya Rima yang mencoba memastikan apakah sahabatnya ini normal atau tidak. Rima tidak pernah mendengar sama sekali Nabilah menceritakan perkara orang yang dia suka. "Sekarang engga sih, terakhir itu aku suka sama kakak kelas pas kelas 1 SMP, abis itu engga pernah suka lagi sama siapapun!", jelas Nabilah. 

"Serius Nab? 4 tahun kamu gak suka sama siapapun? Nab, ayolah Nab coba untuk buka hati dan lihat sekeliling! Kamu mah mikirnya cuma sekolah, nyanyi, sekolah, nyanyi, gak pernah mikir perasaan kamu! Wajar tau Nab diumur segini itu suka sama orang. Ohya, karena lagi ngomongin ini, aku juga baru ingat, kamu tau kan Rudi anak olimpiade sains? Temen yang sering ke kelas untuk ajak aku latihan olimpiade itu suka sama kamu! Makanya dia rela untuk naik dua tingkat ke kelas kita dengan dalih mau ingetin olimpiade! Padahal dia suka sama kamu Nab!", jelas Rima panjang x lebar. 

"Aku tau, Rim! Kemarin dia chat aku untuk nyatain perasaannya!", jawab Nabilah santai. Rima terkejut dengan jawaban Nabilah barusan. Nabilah terkesan sangat santai, apa mungkin jangan jangan banyak anak anak disekolahnya yang mencoba mendekati Nabilah tapi semua ditolak? "Nab, kamu kok gak bilang? Terus kamu jawab apa?". tanya Rima. "Iya aku bilang kalau aku lagi gak fokus ke masalah percintaan, jadi jangan berharap lebih sama aku" ujar Nabilah. Rima hanya mengangguk pasrah. Ia sangat hafal karakter Nabilah yang sangat cool dan elegan di depan laki laki. "Semoga aja di Idol ada orang yang bisa luluhin hati kamu dan mendobrak prinsip kamu yang sangat cool itu ya Nab", bisik Rima kepada dirinya sendiri.

Tidak terasa, saat ini mereka sudah sampai ke Mall yang dituju. Mereka berdua akan berbelanja untuk persiapan karantina Nabilah dan juga memenuhi janji Nabilah terkait traktiran All you can eatnya. 


If We Never MetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang