#13 Hari Bebas

1.1K 132 6
                                    


Hari ini bisa disebut sebagai hari bebas karena peserta diberikan kesempatan untuk melakukan apapun. Biasanya memang satu hari setelah kompetisi, keesokan harinya mereka diberikan waktu seharian untuk bebas melakukan apapun. Tetapi tetap dengan aturan tidak boleh keluar dari tempat karantina. Beberapa kegiatan yang biasa dilakukan oleh anak-anak idol seperti berolahraga, berenang, masak, nongki di café dalam hotel, atau ada juga yang memilih untuk tidur di kamar.

Nabilah dan Anggis hari ini terlihat sedang tidak mood. Hal ini karena mereka baru saja kehilangan teman terbaiknya, yaitu Rachel. Tadi pagi jam 7, Rachel sudah check out dari hotel. Ini membuat Nabilah dan Anggis bahkan tidak sanggup bangun dari tempat tidur. Terpantau dari jam 7 sampai sekarang jam 9, mereka sudah 3 kali telponan dengan Rachel.

"Nab, aku bosan. Bangun yuk, cari kegiatan apa kek", ujar Anggis

"Yaudah deh kak, ayuk kita keluar", jawab Nabilah

"Ooh iya, coba bawa baju renang kak, manatau nanti tiba-tiba ada mood untuk berenang", sambung Nabilah

Anggis mengangguk dan mulai siap-siap untuk turun ke bawah.

Keduanya saat ini sudah berada di lift menuju lantai bawah. Mereka terlihat seperti zombie. Muka pucat, jalan sempoyongan, dan seakan tidak memiliki gairah untuk hidup.

Sampai di lantai bawah, mereka harus melewati ruang makan dulu untuk menuju kolam renang. Nabilah tidak sengaja melihat Paul dan Naura yang saat ini sedang masak bareng.

Pada hari libur seperti ini, memang biasanya pihak hotel mengeluarkan beberapa peralatan masak, untuk digunakan oleh anak anak idol.

Nabilah bertanya-tanya apa yang sedang dimasak oleh kedua orang ini. Tapi matanya justru tertuju kepada Paul yang terlihat sangat senang dan tertawa sangat lepas. Jujur, Nabilah tidak pernah melihat momen ini. Ia semakin yakin bahwa kedua orang ini pasti berpacaran. Tidak mungkin Paul yang sangat dingin, bisa tertawa lepas kecuali dengan orang yang disayangi.

Nabilah ikut bahagia jika memang mereka memiliki hubungan. Mereka memang terlihat cocok.

"Nab, ayo, kenapa kamu tiba tiba nge-freeze gini sih?", tegur Anggis yang melihat Nabilah hanya terdiam, padahal kolam renang masih di luar sana.

Nabilah kaget dan melanjutkan perjalanannya ke kolam renang.

"Kak Anggis, ini panas banget. Gimana kalau kita batalin aja niat untuk berenangnya?, tanya Nabilah sambil menutup wajahnya dari sinar matahari yang begitu terik.

"Ihh Nabilah, kita udah disini. Ayooo dong Nab! Masa cemen banget sama matahari pagi", bantah Anggis

Nabilah hanya pasrah, apalagi jika Anggis sudah mulai merayu-rayu dan merengek seperti anak kecil.

...

Keduanya saat ini sudah berada dalam kolam renang. Perang air pun dimulai. Memang jika dilihat, orang tidak akan percaya jika umur mereka sudah diatas 17 tahun. Sifat dan wataknya masing sangat kekanakan.

Di sisi lain, Paul dan Naura sudah menyelesaikan masakannya. Naura mengajak Paul untuk menyantap makanan itu dekat kolam. Paul mengangguk setuju dan mereka mulai mengambil piring yang berisi makanan hasil karya mereka yang siap disantap.

"Disitu aja Paul!", tunjuk Naura ke arah tempat duduk yang persis dekat dengan kolam renang.

"Oke", jawab Paul singkat

Mata Paul tertuju pada dua orang yang saat ini sedang sibuk berenang di kolam renang yang berbentuk setengah lingkaran itu. Ternyata dua orang itu adalah Anggis dan Nabilah, tuturnya dalam batin.

If We Never MetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang