#20 Menyerah?

1.2K 146 9
                                    

"Nab, makan dulu yuk!", ajak Rony

Rony dan Nabilah baru saja selesai GR.

"Ayuk kak!", balas Nabilah

Rony dan Nabilah saat ini sedang mengambil nasi kotak di ruang make up. Keduanya memutuskan untuk makan di luar tepatnya di teras samping studio.

"Disini aja Nab!", ujar Rony

"Oke kak!", ucap Nabilah

Mereka berdua pun duduk berhadapan dan menikmati makan siang mereka. Nabilah memilih nasi kotak dengan lauk ayam, sedangkan Rony lebih menyukai telur dadar.

"Nab, tadi kamu keren banget! Aku yakin sih orang-orang bakalan terpukau dengan penampilan kamu senin nanti", puji Rony

"Ihh Kak Rony lebay nih! Kak Rony juga gak kalah keren! Panas Panas Panas!", ucap Nabilah sambil menirukan koreo Rony yang akan membawa lagu gigi

"Haha, Nabilah Nabilah Nabilah, makin gerr kamu nih!", ucap Rony

"Oh ya Nab, kaki kamu bener-bener udah pulih kan?", tanya Rony ingin memastikan kondisi kaki Nabilah

"Alhamdulillah udah Kak Rony! Kemarin sempat ke dokter juga, katanya gak apa-apa, lagi masa pemulihan katanya", jawab Nabilah

"Syukurlah! Lain kali hati-hati Nab! Kalau jalan tu harus fokus! Walaupun lagi ada yang dicari!", ucap Rony

"Siap bos haha!", balas Nabilah

Disaat yang bersamaan Naura dan Paul berjalan ke arah studio untuk melakukan GR.

"Eh Nabilah Rony! Berduaan aja nih!", ucap Naura

"Ehh makan Kak Naura, Kak Paul", tawar Nabilah

"Gapapa, kami udah makan kok!", balas Naura

"Kalian mau GR ya? Semangat ya!", ucap Rony

"Iya nih! Ron semangat ya!" ucap Naura sambil mengedipkan matanya

"Wkwk, apa sih Nau!", balas Rony

"Gas terossss ron haha!", ucap Naura lagi

Nabilah hanya diam, ia tau maksud dan arah pembicaraan Naura kemana, namun ia hanya ikut senyum saja. Paul? Laki-laki itu juga paham tetapi ia juga hanya diam saja.

"Okedeh, aku dan Paul duluan ya!", ucap Naura

Setelah Naura dan Paul masuk ke studio, mereka melanjutkan makan.

"Nab, abis ini kamu rencananya mau ngapain?", tanya Rony

"Hmm, kayanya mau latihan aja sih kak di ruang koreo!", jawab Nabilah

"Ahh I see, aku ikut ya!", ucap Rony

"Oke Kak!", balas Nabilah

...

Saat ini Nabilah dan Rony sedang berada di ruang koreo. Hanya mereka berdua di ruang ini. Peserta lain tersebar di berbagai tempat, ada yang di ruang make up, studio, dan fitting room.

Nabilah sibuk melakukan latihan, sedangkan Rony sibuk menghafal dan mengulang-ulang lirik lagu, karena akhir-akhir ini ia sering sekali lupa lirik ketika di panggung.

Setelah melakukan latihan, Nabilah kembali duduk di samping Rony.

"Kak Ron, pernah ngerasa pengen nyerah gak selama di karantina ini?", tanya Nabilah tiba-tiba

"Hmm, engga sih! Kamu lagi ngerasain itu Nab?", tanya Rony kembali

"Jujur, iya kak. Kalau ditanya alasannya aku gak tau pasti, karena semuanya bercampur aduk. Mulai dari aku yang ngerasa gak improve banyak, homesick, semangat yang hilang tiba-tiba, dan banyak lainnya.", jelas Nabilah

"I see. Aku yakin bukan cuma kamu aja yang ngerasain hal itu Nab, kamu gak sendiri, teman-teman lain juga ada yang merasakan hal yang sama kayak kamu. Dan itu sangat wajar! Biarin untuk beberapa saat perasaan kayak gitu datang, tapi selanjutnya kamu harus move. Ingat lagi tujuan awal kamu masuk ke idol ini. Satu lagi Nab, untuk mencapai apapun di hidup ini memang selalu ada yang namanya pengorbanan, makin besar pengorbanan yang dilakukan oleh seseorang, pasti ada hasil yang setimpal yang didapatkan di akhir nanti", jelas Rony

Mendengar penjelasan Rony tadi, tidak disadari air mata Nabilah mulai turun dan membuat akhirnya ia tidak bisa menahan tangisnya. Melihat Nabilah yang menangis, Rony pun reflek dengan cepat memeluk Nabilah.

"Kak, kadang aku kepikiran mau nyerah, aku mau tampilin yang biasa aja, pengen suruh orang-orang stop vote aku, biar aku cepat-cepat tereliminasi, sampe segitunya kak!" ucap Nabilah

"Nab!", ucap Rony sambil menepuk pundak Nabilah yang masih berada dalam pelukannya

"Aku gak mikir, kalau perjuangan untuk bisa ikut audisi aja banyak banget yang harus aku korbanin! Gimana perjuangan orang tua aku untuk pindah ke Jakarta, hanya untuk support karir aku disini! Terus dengan mudahnya aku mau nyerah di tengah jalan kayak gini!", ucap Nabilah

"It's okay untuk merasakan hal itu Nab! Its okay sebagai manusia kita pasti akan mencari situasi yang membuat kita aman, nyaman dan jauh dari kata capek. Tapi lihat, sekarang kamu masih disini, masih berusaha yang terbaik semampu kamu, itu adalah hal keren yang udah kamu lakukan. Kamu harus bangga akan hal itu!", jelas Rony

"Makasih Kak Rony, udah mau sadarin aku dan kuatin aku! Makasih banyak kak!", ucap Nabilah

Saat ini keduanya duduk berhadapan dengan jarak yang cukup dekat. Rony mendekatkan wajahnya dengan wajah Nabila sambil kedua tangannya memegang lengan Nabilah.

"Nab, kamu pasti bisa laluin ini semua, kamu pasti bisa. Percaya sama aku. Ada sesuatu hal besar yang lagi nunggu kamu, dan membayar semua perjuangan kamu sekarang. Jadi, jangan sedih lagi ya!", ucap Rony

Disaat itu juga, pintu ruang koreo terbuka, terlihat ternyata Naura dan Paul disana yang ingin masuk ke ruang ini.

Namun, ketika berada di depan pintu, melihat Rony dengan posisi yang sangat dekat dengan Nabilah, membuat keduanya berpikir bahwa mungkin mereka sedang butuh waktu berdua, dan mengurungkan niat untuk masuk dan kembali menutup pintu. Akan tetapi Nabilah dan Rony tidak menyadari hal itu.

"Paul, aku makin percaya deh kalau mereka emang lagi PDKT atau mungkin udah pacaran haha", ucap Naura dengan girang

Paul tidak merespon apapun. Ia juga tidak tahu harus merespon seperti apa. Jauh di lubuk hati kecilnya, ia seperti tidak ingin melihat hal seperti tadi. Ia merasa tidak senang melihat kedekatan keduanya, namun Paul sendiri tidak mengerti mengapa hal itu terjadi dan perasaan apakah itu.

....


(*Paul, paul kapan sih lo sadar kalau perasaan itu mulai tumbuh haha! Maaf guys, maklum paul kayanya kurang pengalaman dalam dunia percintaan. Siapa yang mau bantu Paul untuk mengenal arti cinta? haha*)

If We Never MetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang