#33 Cie Cie Cie

1.9K 222 29
                                    

Hari ini para peserta hanya berlatih setengah hari, sisanya mereka diajak untuk pergi ke salah satu pameran terbesar di Jakarta. Kakak kru ingin agar mereka tidak semakin stress jika tidak diberikan waktu untuk refreshing dan hanya bolak balik karantina studio saja.

Saat ini mereka sudah berkumpul dan akan berangkat ke pameran. Selama di perjalanan, kakak kru menjelaskan terkait hal-hal yang harus diperhatikan selama disana.

Mereka juga diberikan satu masker dan satu kacamata hitam. Untuk berjaga-jaga agar tidak ketahuan dan dikerubungi fans.

"Kalian terserah mau kemana, mau ke wahana bermain, makan, atau terserah apapun itu. Yang pasti, semua wajib udah kumpul di parkiran ini jam 6, paham?", jelas Kakak Kru

Semua menjawab paham. Mereka terlihat sangat antusias.

Anggis langsung memeluk lengan Nabilah, Novia menarik tangan Salma dan Syarla, Rony mengajak Diman, Sedangkan Naura mengajak Paul untuk pergi mencari makan terlebih dahulu.

Semuanya sudah berpencar.

Anggis Nabilah memilih permainan tembak-tembakan untuk mendapatkan hadiah boneka. Tapi sudah beberapa kali coba gagal.

Syarla, Salma, dan Novia memilih untuk pergi ke pameran skincare dan makeup.

Rony dan Diman memilih untuk nongkrong di salah satu coffee car.

Sedangkan Naura dan Paul sedang mencari snack viral yang ada disitu.

"Nab, aku capek, istirahat dulu yuk!", ucap Anggis

"Ohh oke kak! Kamu mau duduk dimana?", tanya Nabilah

"Yang ada jual kopi gitu Nab! Aku pengen minum kopi", ucap Anggis

Mereka mencari-cari tempat duduk yang menjual kopi, dan akhirnya menemukannya.

"Kak, aku pengen banget naik bianglala itu!", ucap Nabilah sambil menunjuk kearah bianglala yang cukup indah itu.

"Tapi kayanya rame banget Nab! Tadi aku liat orang desak-desakan disana", jelas Anggis

Nabilah menunjukkan raut muka sedih. Ia sudah lama tidak naik bianglala. Dan penasaran untuk melihat daerah ini dari atas bianglala itu.

Tiba-tiba Rony dan Diman lewat didepan mereka.

"Kak Diman, Kak Rony! Naik bianglala yuk!", ajak Nabilah

"Nab, aku capek, sorry yaa gabisa", ucap Diman

Kini harapan terakhirnya adalah Rony. Ia berusaha menunjukkan muka melasnya.

"Yaudah ayuk", ucap Rony

Mereka langsung pergi ke wahana itu, dan meninggalkan Diman dan Anggis berdua disitu.

Memang benar kata Anggis. Tempatnya penuh, ditambah tidak ada antrian dan semua berdesak-desakan untuk naik.

Rony menarik tangan Nabilah untuk menyelip diantara orang-orang itu, agar mendapat posisi terdepan dekat dengan penjaga bianglala.

Akhirnya ia bisa maju sedikit kedepan. Disana mereka ternyata bertemu dengan Naura dan Paul yang juga sedang menunggu giliran untuk naik bianglala.

"Ehh kalian juga mau naik bianglala?", tanya Naura

"Iya Nau!", ucap Rony

Paul mengernyitkan dahinya, ia seakan tak percaya bahwa Nabilah menolak Rony. Pasalnya hubungannya terlihat semakin dekat.

Akhirnya, bianglala berhenti dan saatnya untuk bertukar orang. Semuanya berdesak-desakan untuk maju. Situasi lumayan chaos. Penjaga akhirnya menarik per dua orang untuk masuk ke bianglala.

If We Never MetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang