#19 Dibawain Sarapan?

1.3K 148 3
                                    

...

Walaupun ia tidak bisa perform secara maksimal semalam, tetapi penampilan semalam juga tidak terlalu buruk dengan kondisi kakinya yang seperti ini. Alhamdulillah, ia masih diberikan kesempatan untuk lanjut ke babak berikutnya.

Semalam, Danil menjadi peserta yang harus tereliminasi. Nabilah sempat mengucapkan terimakasih kepada Danil, mengingat Danil juga banyak mengajarinya selama ini terkait teknik bernyanyi.

Pagi ini, peserta berkumpul di bawah untuk sarapan bareng dan mengucapkan selamat tinggal kepada Danil. Nabilah izin tidak bisa bergabung, karena kondisi kakinya yang masih lumayan sakit.

Sebelumnya Anggis menawarkan untuk mengantar sarapan ke Nabilah, tetapi ditolak halus olehnya karena tidak ingin merepotkan Anggis. Lagipula ada beberapa buah-buahan di kamar yang bisa dimakan pagi ini.

Ketika Nabilah sedang sibuk memainkan HP nya, tiba-tiba bel kamar hotel berbunyi. Ia berusaha untuk berjalan membuka pintu. Ternyata orang dibalik pintu itu adalah Paul.

"Nab, ini sarapan pagi!", ucap Paul yang saat ini sedang memegang bekal sarapan yang ia bawa dari bawah

"Yaampun kak ngerepotin banget!", ucap Nabilah sungkan

"Engga apa-apa. Nih sarapannya! Aku gak tau apa yang kamu suka, tapi ini makanan yang aku pilih yang bisa dimakan sama orang yang keseleo. Kamu harus pantang beberapa hal salah satunya cabe kecil ya! Ada jus juga nih untuk balikin stamina tubuh kamu!", ucap Paul

"Oke siap kak! Makasih banyak ya kak! Ohya, anak-anak masih di bawah? Kak Danil udah berangkat?", tanya Nabilah

"Belum, mereka masih di bawah!", jawab Paul

"Ahh I see, okey kak! Sekali lagi makasih ya kak!", ucap Nabilah

Paul hanya mengangguk.

"Oh ya kak, aku juga belum ngucapin makasih banyak semalam udah bantu aku untuk obatin keseleo aku! Engga tau gimana kalau gak ada Kak Paul! Mungkin aku gabisa perform sama sekali!", ujar Nabilah

"Sama-sama. Aku Cuma berusaha yang terbaik untuk bisa bantu kamu!", balas Paul

"Yaudah, kamu istirahat dulu sana!", tambah Paul

"Oke kak!" ucap Nabilah

"Kak, aku boleh minta bantu bawain bekal ini ke dalam gak? Aku agak takut kalau jatuh nanti!", tambah Nabilah

"Ohh boleh boleh! Sini bekalnya!", ujar Paul

Paul membantu Nabilah membawa bekal tersebut ke dalam kamar. Bertepatan dengan itu, Anggis datang membawakan roti kesukaan Nabilah. Melihat Paul yang ada di kamar, Anggis sedikit shock dan kebingungan.

"Ini Kak Paul bantuin aku masukin bekal ke kamar kak!", ujar Nabilah sebelum nanti Anggis berpikir yang tidak-tidak.

"Ahh iya", ucap Anggis kebingungan

"Yaudah, aku balik ya!", ucap Paul

"Oke kak! Once again, makasih!", ucap Nabilah

Setelah Paul keluar, Anggis mulai menginterogasi Nabilah.

"Nab, jujur sama aku! Ngapain kamu sama Kak Paul barusan?", tanya Anggis dengan menyipitkan matanya seolah mencurigai sesuatu

"Kan aku udah bilang tadi kak, tadi kak paul bantuin aku masukin bekal ke kamar, karena aku agak kesusahan untuk pegangnya", jawab Nabilah

"Iya terus bekal itu darimana?", tanya Anggis lagi

"Kak Paul tadi bawain bekalnya dari bawah", tutur Nabilah

"Tadi waktu aku tawarin untuk bawain kamu sarapan, kamu tolak Nab. Kalau dari Kak Paul kamu mau ya Nab. Atau jangan-jangan karena udah ada dari kak paul, makanya kamu nolak tawaran aku?", tanya Anggis dengan nada menggoda

"Ahh engga kak, tadi aku juga gak tau, tiba-tiba kak paul datang dan bawain sarapan!", jawab Nabilah

"Apa jangan-jangan kak paul suka sama kamu nab?", tanya Anggis

"Ihh masa cuma gara-gara bawain sarapan, kamu langsung nyimpulin dia suka sama aku gitu kak! Ihh Kak Anggis!", tutur Nabilah

"Iya, aku ngeliat perhatian kak Paul akhir akhir ini agak beda aja sama kamu! Mulai dari semalam dia bantuin kamu dan ngejagain kamu banget sampe pagi ini dia bawain kamu sarapan. Aku kayanya belum pernah liat deh Kak Paul ngelakuin itu ke yang lain!", jelas Anggis

Sebenarnya Nabilah tau kalau Paul melakukan hal itu karena pasti ia ingin membalas kebaikannya tempo lalu saat Paul sakit. Nabilah ingin menjelaskan itu pada Anggis, tapi ia takut justru Anggis makin berpikir aneh-aneh tentang hubungannya dan Paul.

"Sesama manusia dan kontestan memang gitu kan kak! Bukan gak pernah liat kali kak, tapi kita aja yang gak tau! Udah ah kak jangan ngegodain aku mulu! Btw Kak Danil udah berangkat?", tanya Nabilah yang mencoba mengalihkan isu.

"Udah, barusan aja!", jawab Anggis

Mereka berdua akhirnya memutuskan untuk menonton tv saja di kamar hari ini. Nabilah memang tidak memungkinkan untuk bergerak, Anggis juga malas kalau harus keluar tanpa Nabilah.


*Selamat hari raya idul adha bagi yang merayakan. Salam hangat dari Author kece, hehe*

If We Never MetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang