luka 14

408 174 125
                                    

"Jika kita menyayangi dan mencintai seorang wanita, kita tak akan pernah mengotorinya."

~~Gilang Dirgantara~~

Brum....

Brum...

Brum....

Suara motor bersahutan kian kemari, di jalanan yang telah ditentukan oleh kedua Genk untuk tawuran. Di jalan tersebut yang diberisikan Genk Defender dan juga Genk The Black Cats.

Genk Defender yang diketuai oleh Gilang Dirgantara,
sementara Genk The Black Cats diketuai oleh Refandra Roedrik, yang biasa dipanggil Refan. Tawuran ini terjadi akibat Gilang tak terima jika wanitanya disakiti oleh musuhnya.

"Akhirnya datang juga lo pada, genk caper sana sini." ujar Refan dengan nada dan raut wajah remehnya.

"Daripada kalian, di cap sebagai genk pembawa sialan!" cemooh Verrel dengan senyum smirknya.

"BANSAT LO ANJING!" umpat Arzan yang emosi mendengar perkataan Verrel.

"Bacot lo semua!" teriak Bastian dengan kesalnya.

"SERANG!!"

"SERANG!!"

Kini jalanan itu sangat gaduh dan berisik sekali, suara tinjuan dan tendangan terdengar begitu nyaring. Tawuran itu sudah cukup lama dan banyak yang tumbang serta mengalami luka luka, tetapi kedua Genk itu terus beradu, sampai salah satu dari mereka harus memenangkan tawuran yang sedang terjadi.

"BANGSAT LO! berani beraninya lo nyentuh wanita gua!" bentak Gilang kepada Refan, yah mereka berdua saling menyakiti satu sama lain.

"Hahaha, dia bukan wanita lo. Tapi dia wanita gua, gua udah pernah rasain paha mulusnya anjing!" ujar Refan yang terus memberi perlawanan.

Bugh..

Bugh..

Bugh...

Tinjuan dan terus tinjuan yang diberikan Gilang kepada Refan, Gilang tak terima dengan ucapan Refan. Dia terus menerus meninju Refan membabi buta.

Seluruh anggota Defender serta anggota The Black Cats terhenti seketika, melihat Gilang yang terus meninju Refan membabi buta.

"Lang udah, jangan kotori tangan lo karena bajingan ini!" bentak Bastian dengan tegasnya. Sontak Gilang terhenti.

Nafas Gilang kini memburu, ingin sekali rasanya membunuh Refan. Kalau saja bukan diperingati Bastian, pasti dia sudah membunuh Refan.

Anggota The Black Cast yang melihat ketua mereka sekarat, langsung menghampiri dan menyudahi tawuran tersebut.

Kini seluruh anggota Defender menuju markas mereka. Di markas sangatlah sepi, hanya ada dua gadis didalamnya, siapa lagi kalau bukan Lisa dan Clara. Awalnya mereka ingin ikut serta melakukan penyerangan, akan tetapi dilarang oleh para lelaki.

Ketika suara berisik motor telah terdengar di depan markas, Lisa dan Clara keluar menuju teras markas.

"Gimana? menangkan?" tanya Clara yang sudah khawatir sedari tadi.

"Mereka nyerah." ujar Bastian singkat, padat, dan jelas, lalu masuk kedalam markas dan diikutin anggota lainnya.

"Lagian kalian tumben lawan The Black Cast, sebenarnya apa yang terjadi?" tanya Lisa yang bingung.

"Zuhra hampir dilecehkan." ujar Gilang yang masih tersulut emosi dengan kata kata Refan.

"Hah? kok bisa. Kenapa lo baru bilang sekarang? Siapa yang berani lecehkan sahabat gua?" tanya Lisa yang tak terima, jika sahabatnya disakitin.

Zuhra Dan Lukanya [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang