kisah ini menceritakan seorang anak perempuan cantik dan baik hati, namun hidupnya penuh penderitaan
anak perempuan yang jiwanya sudah mati, anak perempuan yang selalu dituntut sempurna,
anak perempuan yang tidak tahu harus pulang kemana
apa itu b...
"Jangan berharap masalahmu cepat terselesaikan, tetapi berharaplah agar dengan ujian masalah, kamu akan menjadi orang yang lebih kuat, setelah semua permasalahan yang kamu lalui"
~~Gilang~~
Didalam sebuah ruangan yang mewah, terdapat seorang remaja lelaki yang sibuk mondar-mandir di dalam kamarnya, ia gelisah.
Dirinya takut jika Zuhra dimiliki orang lain, tetapi dia belum bisa memastikan apakah dia benar memiliki perasaan kepada Zuhra atau lainnya.
"Apa gua harus tanyain tentang Zuhra kepada Lisa?" batin Gilang berbicara sambil mondar-mandir memegang ponselnya.
Chat
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lisa yang baru saja menerima chat dari Gilang, dia merasa aneh. Ga biasanya seorang Gilang Dirgantara ngajak berduaan, dengan rasa penasaran yang menggebu, Lisa segera bersiap dan menuju Mixue yang telah ditentukan oleh sahabatnya itu.
"Woii anjir, tumben amat lo ngajak gua berduaan." ujar Lisa menepuk bahu milik Gilang.
"Santai woi, jangan bar-bar jadi cewek." ujar Gilang yang tak terima dengan tepukan Lisa.
"Hmm, lo udah pesanin gua belum?" tanya Lisa yang merasakan kehausan.
"Belum, pesan aja sendiri." ujar Gilang memberikan sebuah menu dan memanggil pelayan. Setelah selesai memesan yang diinginkan, suasana menjadi canggung.
"Lo mau bicarain apa?" tanya Lisa memecahkan suasana dan meminum boba miliknya.
"Hmm, lo janji ya ini rahasia kita berdua?" ujar Gilang dengan muka serius dan suara beratnya.
"Serius amat muka lo. Ya, gua janji." ujar Lisa menautkan kelingkingnya ke kelingking milik Gilang.
"Hmm, gu-gua mau tanya tentang Zuhra." ujar Gilang dengan gugupnya.
"Woi, lo naksir sama dia? wajar aja sih secarakan dia cantik dan mandiri, cuma sayangnya dia terlalu tertutup, gua yakin banget kalau dia itu tidak baik-baik aja." ujar Lisa dengan tatapan sendu.
"Gua belum tau pasti, apa gua mulai mencintainya atau hanya sekedar kagum." ujar Gilang dengan tatapan tajam.
"Mending lo pepet aja, lo tau kan Refan sama Zuhra lagi dekat." ujar Lisa memberikan semangat.
"Gimana caranya? secarakan gua ga pernah berhubungan dengan wanita, paling cuma lo dan Clara." jelasnya Gilang sambil meminum minumannya.
"Gini deh, gua bakal kasih tau lo caranya ngedekati cewek. Tapi dengan syarat." ujar Lisa dengan ekspresi usilnya.
"Apa syaratnya? jangan yang aneh-aneh." ujar Gilang dengan antusias nya.