luka 4

881 376 132
                                    

HAPPY READING
*
*
*

Patah hati seorang anak perempuan adalah "kehilangan peran dan kasih sayang sosok ayah."

~~Aldara~~

Pagi hari yang cerah seperti biasanya, dua gadis bersiap siap berangkat ke sekolah. Pagi ini adalah pagi yang ditakutkan oleh Zuhra, karena di pagi ini ada ulangan Kimia.

Sementara Aldara menyambut paginya dengan gembira, karena baginya ulangan adalah hal yang mudah.

Seluruh Siswa/i masuk kekelas masing masing dan menunggu guru mereka. Siswa/i membaca buku mereka, sebelum guru memasuki kelas.

Bu Verna memasuki kelas 12 Mipa 1 dan membagikan soal ulangan Kimia, seluruh murid mengerjakan dengan fokus ulangan kimia mereka yang diberi waktu 60 menit.

Setelah 60 menit berlalu, sudah tiba waktunya lembar jawaban dikumpulkan.

"Baik anak-anak, kumpulkan kedepan jawaban kalian agar ibu koreksi, lembar jawaban kalian ibu berikan hari ini juga." ujar Bu Verna dan melenggok pergi.

Ucapan Bu Verna bagaikan petir di pagi hari bagi seluruh murid kelas 12 Mipa 1, Zuhra gelisah ia takut jika nilainya tidak sempurna, maka dia harus siap siap dengan omelan mama nya.

"Ra siomay lo tu, kasihan." ujar Gilang berusaha menghentikan lamunan Zuhra.

Zuhra hanya diam saja, ia sangat khawatir dengan nilainya.
Sudah tiba waktunya lembar ulangan dibagikan keseluruh murid 12 Mipa 1.

"Anak-anak, lembar jawaban ini berikan kepada orang tua kalian dan tanda tangani." ujar Bu Verna sambil meninggalkan kelas.

"Ra nilai lo berapa?" tanya Lisa melihat lembar jawaban milik Zuhra.

"85 Lisa, gua takut kena omel mama." ujarnya dengan wajah sedih dan menatap lama kertas ulangan tersebut.

"Nilai lo sempurna, lo juga termasuk nilai tertinggi dikelas." ujar Lisa sambil menenangkan Zuhra.

Zuhra tidak mengubris kalimat Lisa "Lisa, gua pulang duluan ya bye." ujar Zuhra dengan hati yang tidak tenang dan cemas.

              ~~~~••~~~~

Sepulang sekolah, Zuhra membuka pintu rumah dengan rasa cemas, ia yakin bahwa Raisa pasti akan memarahinya.

"Eh, anakku sudah pulang. Gimana nilai ulangan kimia kamu, sempurna kan?" ujar Raisa menghampiri sang anak dan mengambil lembar ulangan dari tangan anaknya.

Raisa melihat lembar ulangan dengan rasa kecewanya "APA! KENAPA NILAI KAMU HANYA 85? PERCUMA MAMA BAYAR LES KAMU MAHAL-MAHAL!" bentaknya Raisa serta merobek robek kertas ulangan anaknya.

"LIHAT KAKA TIRIMU, DIA PINTAR GA KAYAK KAMU BODOH!" melemparkan gelas ke arah anaknya, namun gelas itu meleset.

"Ma, Zuhra udah berusaha sebisa mungkin. Lagian nilai Zuhra termasuk tinggi dikelas." ujarnya sambil mendekati sang mama.

"DIAM KAMU DISANA, DASAR ANAK GA BERGUNA, MAU JADI APA KAMU DENGAN NILAI SEGITU HAH!" teriak Raisa dipenuhi amarah.

"MAU LETAK DIMANA MUKA SAYA DIDEPAN KELUARGA PAPA KAMU!" teriak Raisa dengan kuat yang membuat Zuhra terkejut.

"Mama lagian dia papa tiriku, buat apa harus sempurna dimatanya." ujar Zuhra dengan isaknya.

"KAMU BERANI MENJAWAB?" Raisa mengambil gelas dan memukul kepala anaknya berkali kali menggunakan gelas tersebut.

Zuhra Dan Lukanya [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang