Hallo guys author ga nyangka banget, dalam waktu kurang lebih empat bulan, bisa tembus 9 k readers. Thank you♥
Happy Reading
*
*
*Malam ini Zuhra nginap dirumah sakit, dia ingin selalu berada disamping Gilang. Apalagi saat ini Gilang pasti terpuruk, dia ingin menyemangiti Gilang agar tidak berlarut dalam kesedihan.
"Ra, pulang aja gih. Kamu perlu istirahat." ujar Gilang menghampiri Zuhra di sofa.
"Gapapa, aku tidur disini aja. Sekalian jagain bunda kamu." ujar Zuhra dengan lembut dan mengambil selimutnya.
"Tapi Ra.." ucapan Gilang terpotong oleh Zuhra.
"Aku tau kondisi kamu saat ini, jadi tolong biarin aku bersama kamu ya?" ujar Zuhra kepada Gilang yang lagi berdiri didepannya.
"Yaudah deh, kamu tidur di sofa ya. Biar aku aja yang dikursi." ujar Gilang mencium pucuk rambut Zuhra.
"Tapi kan, sofanya luas. Sini tidur bareng aku aja, daripada dikursi nantik badan kamu pegal." ajaknya Zuhra menepuk sofa tersebut.
Gilang akhirnya menurut ke Zuhra, dia menuju sofa dan berbaring di samping Zuhra, mereka memejamkan mata dan tertidur bersama.
~~~~~••~~~~~
Pintu ruang inap terbuka, seorang dokter memasuki kamar "Pagi, permisi. Saya mau periksa kondisi pasien." ujar sang dokter yang melihat Zuhra dan Gilang masih tertidur.
Zuhra yang mendengarkan suara, tidurnya terganggu, perlahan ia membuka matanya, alangkah kagetnya dia melihat dokter sudah memasuki ruangan.
"Pagi dok, silahkan dok." ujar Zuhra dan memperhatikan sang dokter memeriksa bunda Gilang.
"Gimana dok?" tanya Zuhra yang penasaran akan kondisi Tiara.
"Insyaallah, sebentar lagi akan siuman." ujar sang dokter dengan senyuman.
"Alhamdulillah, terimakasih banyak dok." ujar Zuhra tersenyum kembali ke sang dokter.
Gilang yang mendengar ada percakapan, dia terbangun dari tidurnya.
"Lah, sejak kapan dokter kesini?" tanya Gilang dengan suara serak dan mengucek matanya.
"Dasar kebo!" ejek Zuhra dengan wajah mengejeknya.
"Dok, gimana keadaan bunda saya?" tanya Gilang khawatir.
"Bunda kamu baik baik saja, insyaallah bakalan siuman beberapa jam lagi." ujar sang dokter dan meninggalkan mereka berdua.
Gilang mendengar info tersebut, dia merasa sangat bahagia. Dia mencium punggung tangan bundanya.
"Ra, jaga bunda dulu ya. Aku mau ke toilet, sekalian cari sarapan buat kita. Kamu mau sarapan apa?" tanya Gilang,
"Apa aja, jangan lama lama ya." ujar Zuhra dan duduk disamping mama Gilang.
"Ya princess." ujar Gilang meninggalkan Zuhra sendirian.
Sudah satu jam Zuhra menunggu Gilang, tapi Gilang tak kunjung datang juga. Dia memutuskan untuk mengechat Gilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zuhra Dan Lukanya [ON GOING]
Teen Fictionkisah ini menceritakan seorang anak perempuan cantik dan baik hati, namun hidupnya penuh penderitaan anak perempuan yang jiwanya sudah mati, anak perempuan yang selalu dituntut sempurna, anak perempuan yang tidak tahu harus pulang kemana apa itu b...