luka 30

343 59 115
                                    

"Bagi orang lain keluarga adalah segalanya, tetapi tidak denganku, keluargaku berhasil membuatku menjadi pribadi yang tertutup dan penuh akan luka batin maupun fisik"

Di suasana malam yang indah, Zuhra duduk bersama kucing cantik yang berbulu putih dan bermata biru bulat, dia duduk bermenung di balkon kamarnya dan memutarkan lagu sedih kesukaannya.

Zuhra menatap langit yang begitu indah dipenuhi oleh bintang-bintang kecil dan angin yang menerpa wajahnya, Zuhra menatap sekilas kucingnya, akan tetapi kucing tersebut enggan pergi, justru kucing itu duduk dipangkuan Zuhra, seolah-olah mereka benar-benar merasakan kepedihan, kesakitan, kehampaan yang sama.

Tanpa Zuhra sadari air matanya turun begitu saja, dia begitu sedih diperlakukan seperti ini oleh keluarganya. Dia merindukan momen dimana mama dan almarhum papanya menyayanginya, mencintainya, memanjakannya bahkan merayakan hari ulang tahunnya.

"Pa, bisa balik ga sih? Zuhra kangen banget, pengen papa berada disamping Zuhra, Zuhra pengen cerita banyak hal yang terjadi dikehidupan Zuhra semenjak papa pergi meninggalkan Zuhra,"

"Zuhra butuh figur seorang papa, butuh bahu papa untuk bersandar, tapi kenapa bahu itu sangat jauh pa? terkadang, Zuhra iri sama anak perempuan yang bermanja bersama papanya. Maaf ya pa, Zuhra udah lama ga kemakam papa." ujar Zuhra sendirian menatap langit yang dipenuhi bintang-bintang yang sangat indah.

Lamunan Zuhra terganggu oleh notifikasi ponsel miliknya, dia melihat notif tersebut.

Zuhra yang membaca pesan tersebut, dia merasa heran, bagaimana bisa Gilang mengetahui bahwa dirinya sedang melamun?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zuhra yang membaca pesan tersebut, dia merasa heran, bagaimana bisa Gilang mengetahui bahwa dirinya sedang melamun?

Mendapat notifikasi kembali, dirinya langsung membaca pesan tersebut dan berdiri melihat kebawah dengan arah jarum jam sembilan, dia melihat Gilang memberinya isyarat untuk turun kebawah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mendapat notifikasi kembali, dirinya langsung membaca pesan tersebut dan berdiri melihat kebawah dengan arah jarum jam sembilan, dia melihat Gilang memberinya isyarat untuk turun kebawah.

Dengan segera, Zuhra menuruni anak tangga untuk bertemu Gilang didepan rumahnya.

"Gilang!" pekik Zuhra menghampiri Gilang dimotornya,

Zuhra Dan Lukanya [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang