Beberapa tahun kemudian
setelah kepergian sang Zackson,
Zuhra berubah menjadi pribadi yang cuek dan tidak menyukai keramaian. Tak terasa kini usia Zuhra sudah mencapai 17 tahun, ia tumbuh menjadi gadis cantik dan baik hati."Sayang, ayo buruan nanti kita ketinggalan pesawat." teriak Raisa dari lantai bawah.
Zuhra turun dari tangga membawa koper-kopernya dan boneka miliknya sedari kecil, yaitu boneka pemberian sang papa.
"Ibu, terimakasih atas semuanya. Terimakasih sudah mau kami repotkan, sekarang aku dan Zuhra izin pergi, kami akan membuka lembaran baru." ujar Raisa menyalami dan memeluk sang ibu.
"Sama sekali tidak merepotkan, Nak. Ibu justru senang bisa membantu anak dan cucu yang ibu sayang serta cintai,"
"Zuhra cucuku, jaga dirimu baik baik ya, jadilah anak penurut." ujar Deswita memeluk sang cucu dan mencium pucuk rambut kepala Zuhra.
"Baik Nek, Zuhra pergi dulu ya bye-bye." pamit Zuhra dan mencium pipi sang nenek.
Welcome Bandung
Setelah menghabiskan waktu beberapa jam di atas pesawat, akhirnya Raisa dan Zuhra tiba di Bandung. Sesampai dibandung mereka memesan taksi online dan menuju rumah yang sudah dibeli oleh Raisa.
"Zuhra mulai sekarang kamu biasakan dirimu disini ya nak, untuk sementara waktu kita tinggal dirumah ini." ujar Raisa dan menyusun koper-koper miliknya dan anaknya.
"Ya Ma, kamar aku yang mana?" tanya Zuhra dengan bingungnya.
"Terserah kamu mau dimana, maaf rumahnya sederhana dan kecil." ujar Raisa ke sang anak yang sedang kebingungan memilih kamar untuknya.
"Ma, rumah besar ataupun kecil, itu ga penting bagi aku ma. Yang terpenting bagi aku bisa bersama mama selamanya." ujar Zuhra sembari memeluk mamanya.
"Besok Mama daftarin kamu SMA favorit disini dan Mama akan mencari pekerjaan." ujar Raisa sembari mengelus punggung sang anak.
"Mama thank you, udah jadi mama terbaik di dunia ini, sayang Mama love you." ujar Zuhra mencium pipi mulus milik Raisa dan menuju kamar yang menurutnya cocok dengan dirinya.
"Too, udah ah tidur kamu sana, besok kamukan mulai sekolah. Semoga mimpi indah anakku." ujar Raisa menyusul Zuhra dan menutup pintu kamar sang anak.
Pagi ini adalah hari dimana Raisa dan Zuhra memulai lembaran baru di Bandung. Raisa mengantar dan mendaftarkan sang anaknya kesekolah favorit di Bandung.
Zuhra memasuki sekolah terfavorit disana, seluruh siswa/i melihatnya dan berbisik-bisik. Siapa sih yang tidak kagum dengan kecantikan yang dimiliki oleh Zuhra Zhalyla.
"Assalammualaikum, pagi anak anak." sapa Bu Siska terhadap murid kelas 12 Mipa 1.
"Wa'alaikumussalam, pagi ibu!" jawab semua murid serentak didalam kelas 12 Mipa 1.
"Hari ini kita kedatangan anak baru, dari kota Pekanbaru." ujar Bu Siska terhadap seluruh murid.
"Zuhra silahkan masuk, perkenalkan diri kamu," ujar Bu Siska mempersilahkan Zuhra masuk dan memperkenalkan dirinya.
"Hai teman teman semua," sapa Zuhra dengan senyuman.
"Hai jugaa!" ujar para murid serentak dan fokus dengan kecantikan yang dimiliki Zuhra.
"Perkenalkan saya Zuhra Zhalyla dari Pekanbaru, senang bertemu kalian. Semoga kita berteman baik semuanya." sapa Zuhra sembari melambaikan tangannya dan dibalas oleh para murid.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zuhra Dan Lukanya [ON GOING]
Teen Fictionkisah ini menceritakan seorang anak perempuan cantik dan baik hati, namun hidupnya penuh penderitaan anak perempuan yang jiwanya sudah mati, anak perempuan yang selalu dituntut sempurna, anak perempuan yang tidak tahu harus pulang kemana apa itu b...