Gimana nih perasaan kalian author sering up?
Happy Reading
*
*
*Shubuh hari yang begitu dingin dan penuh akan keberkahan, Zuhra mengalami haid hari pertamanya. Seperti biasanya, Zuhra akan merasakan nyeri haid di tiap bulannya.
Bi Mirna yang sudah tau jika Zuhra haid pasti akan merasakan kesakitan serta mood nya mudah berubah-ubah. Melihat Zuhra yang sedang kesakitan, Bi Mirna mengambil bantal kompres dan memberikannya ke Zuhra.
"Non, ini bantal kompresnya, bibi bawain." ujar Bi Mirna memasuki kamar Zuhra dan memberikan bantal kompres tersebut.
"Makasih bi." ujar Zuhra menerima bantal kompres tersebut, ia langsung meletakkan bantal kompres tersebut keperutnya.
"Sama sama non." ujar Bi Mirna tersenyum dan meninggalkan Zuhra sendirian di dalam kamar.
Selang beberapa menit setelah bi Mirna mengantarkan bantal kompres, Raisa datang ke kamar sang anak, dia melihat sang anak dengan kondisi acak acakan.
"Kamu kemarin bawa cowo kerumah?" tanya Raisa berdiri didepan sang anak.
Zuhra yang mendengarkan penuturan Raisa, dia menatap serius sang mama "Ya ma, dia teman sekelas aku." ujar Zuhra singkat dan lanjut mengompres perutnya yang nyeri.
"Kamu boleh berteman dengan lelaki, tapi jangan sampai kamu kelewatan batas. Jika kamu kelewatan batas, saya tidak segan-segan mengusir kamu dari rumah ini dan mengeluarkan nama kamu dari kartu keluarga." ujar Raisa dengan tegas serta mata melototnya.
"Ya ma, aku tau." ujar Zuhra dengan senyum tipis.
~~~~••~~~~
Hari ini adalah hari weekend, dimana semua makhluk hidup akan berlibur menikmati hari libur mereka, Gilang yang menyadari bahwa hari ini adalah hari weekend, ia ingin mengajak seluruh anggota Defender pergi berlibur ke pantai.
Gilang memberitahu mereka lewat whatsapp dan tentu saja seluruh anggota Defender bersuka cita, kapan lagi mereka ke pantai bersama dihari weekend.
Gilang dan anggota Defender yang sudah berencana akan menjemput Zuhra ke rumahnya dan meminta izin kepada orang tua Zuhra.
Gilang yang menyetir mobil, dia dengan serius menyetir, hingga tiba dirumah Zuhra. Ketika sudah sampai dirumah Zuhra, Gilang turun dan meminta izin kepada kedua orang tua Zuhra.
Gilang yang baru saja ingin mengetuk pintu rumah, tetapi ia dikejutkan kedua orang tua yang sudah membuka pintu duluan,
"Eh, Tante, om." ujar Gilang yang sedikit terkejut.
"Kamu pasti kaget ya, maaf ya om sama tante ga bermaksud bikin kaget kamu." ujar Kevin yang menyadari bahwa Gilang sedikit terkejut.
"Ya gapapa om, tante. Hmm, saya kesini meminta izin untuk membawa Zuhra ke pantai, bolehkan om, tante?" tanya Gilang dengan sopan santun. Zuhra yang mendengar suara Gilang, dia dengan cepat menghampiri asal suara tersebut.
"Oh dia. Bawa aja, lagian ga penting." ujar Raisa dan meninggalkan mereka, Kevin yang melihat Raisa pergi, diapun mengikuti Raisa.
Setelah mendengar ucapan Raisa, Zuhra melihat raut wajah Gilang berbeda, dia langsung menarik Gilang keluar perkarangan rumah dan menuju mobil. Lisa yang melihat Zuhra dari dalam mobil, dia sangat bergembira, karena Zuhra diizinkan ikut pergi ke pantai.
Setelah menghabiskan waktu lumayan lama dijalan, ketika mereka sudah sampai di lokasi tujuan, mereka keluar dari mobil dan membawa camilan-camilan yang telah mereka bawa dari rumah masing masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zuhra Dan Lukanya [ON GOING]
Teen Fictionkisah ini menceritakan seorang anak perempuan cantik dan baik hati, namun hidupnya penuh penderitaan anak perempuan yang jiwanya sudah mati, anak perempuan yang selalu dituntut sempurna, anak perempuan yang tidak tahu harus pulang kemana apa itu b...