Pukul tiga dini hari, dimana para makhluk hidup tertidur dengan pulasnya. Sunyi dikegelapan menjadi sedikit berisik dikarenakan suara mobil. Suara mobil yang berisik, membuat Raisa terbangun dari tidurnya yang tidak nyenyak, dia perlahan keluar dari kamarnya dan membukakan pintu untuk suaminya.
Disaat Raisa membukakan pintu, dia melihat suaminya dengan kondisi acak-acakan "Ternyata kamu Mas, dari mana kamu, baru pulang selarut ini?" tanya Raisa dengan penuh kecurigaan dengan mata lelahnya.
Zackson tidak menghiraukan istrinya, ia masuk kedalam rumah dan membuka sepatu yang ia kenakan "Aku capek, mau tidur, kalo mau marah besok aja ya." ujar Zackson meninggalkan sang istri dan meletakkan sepatunya ke rak sepatu.
Melihat respon suaminya, Raisa kehilangan kesabarannya "Mas siapa wanita yang bersama kamu tadi siang? kenapa kamu mesra sama dia? JAWAB MASS!" emosi Raisa menaik dan menarik tangan suaminya.
Langkah kaki Zackson terhenti saat menaiki anak tangga "UDAH PUAS KAMU EMOSINYA? AKU CAPEK KERJA DEMI KAMU, DEMI ZUHRA. TAPI APA? KAMU MARAH MARAH GA JELAS. DASAR ISTRI GATAU TERIMAKASIH!" Pekik Zackson menghampiri sang istri dan menamparnya.
plak
Mendapat perlakuan kasar dari suaminya, Raisa tidak menyangka jika Zackson berani bermain tangan dengan dirinya,"Mas, kamu nampar aku? Kamu tega Mas," lirih Raisa dengan suara serak dengan mata berkaca-kacanya.
Mendengar penuturan Raisa, Zackson terdiam sejenak, ia menarik panjang nafasnya,
"KAMU MAU TAU WANITA BERSAMAKU ITU SIAPA? DIA PEMUAS KU, GA KAYAK KAMU. LIHATLAH SEKARANG DIRIMU, TIDAK PANDAI MENJAGA PENAMPILAN. TUBUHMU SAAT INI, AHH SUDAHLAH
BESOK KITA KERUMAH SAKIT." racau Zackson dan meninggalkan sang istri, lalu menuju tangga rumahnya dan diikuti oleh Raisa dari belakang.Raisa kaget mendengar perkataan suaminya "Kenapa mas, jangan bilang kalau kamu dapat penyakit menjijikan itu?" tanya Raisa dengan rasa sakit hati bercampur kesedihan.
"Sudahlah anak kita lagi tidur, biarkan dia istirahat. Anakku makin kurus, kamu tidak kasih dia makan?" mengintip kamar sang anak sebentar dan menghampiri sang istri.
Raisa tersenyum sinis melihat suaminya "Gimana dia mau makan, kalau papanya ga ada disampingnya." ujarnya kesal yang dicampuri rasa kesedihan, kekecewaan, dan pengkhianatan.
"MAS, DEMI ZUHRA AKU BERTAHAN DENGAN KAMU, DEMI ANAKKU!" Raisa berteriak kesuaminya dengan tatapan tajam dan menunjuk nunjuk muka suaminya.
plak
"BERANINYA KAMU BERKATA SEPERTI ITU. SAMPAI KAPAN PUN KAMU GA AKAN BISA PERGI DARI SAYA, PAHAM KAMU!."
Plak
Plak
"ITU AKIBAT KAMU BERANI MELAWAN SAYA, SAYA ITU MASIH SAYANG SAMA KAMU PAHAM KAMU, BESOK KITA KE RUMAH SAKIT!" racau Zackson dan menuju kekamarnya.
Tanpa mereka sadari, putri kecil mereka, Zuhra Zhalyla terbangun dari tidurnya, akibat mendengar orang tuanya berantam, ia berdiri didepan pintu kamarnya dan melihat kedua orang tuanya beradu mulut.
~~~~••~~~~
Pagi hari yang cerah,
Sinar mentari menyinari bumi dengan cahayanya, terdapat sebuah rumah mewah yang telah dihuni oleh keluarga kecil Zackson."Morning Papa Mama, Pa hari ini Jadikan beli peralatan ulang tahun aku?" tanya Zuhra yang baru saja turun dari tangga dan menuju ke meja makan.
"Morning, ya nanti kita beli ya nak. Sekarang sarapan dulu." ujar Zakcon melihat Zuhra yang bersiap duduk dimeja makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zuhra Dan Lukanya [ON GOING]
Teen Fictionkisah ini menceritakan seorang anak perempuan cantik dan baik hati, namun hidupnya penuh penderitaan anak perempuan yang jiwanya sudah mati, anak perempuan yang selalu dituntut sempurna, anak perempuan yang tidak tahu harus pulang kemana apa itu b...