luka 6

753 325 197
                                    

JOGETAN DI PAGI HARI

Pagi ini, seluruh siswa/i sangat bahagia dan bergembira, suara ketawa ketiwi, suara nyanyian, suara cewe-cewe ngerumpi, sehingga membuat kelas sangatlah terasa ramai.

"Abang pilih yang mana
Perawan atau jandaa~~"

"Asek asek jos!!!"

"Hoe...E...Ea..eaa.."

"Tak dung, tatak dung..dung"

"Perawan memang cantik,
Janda lebih menariiikk."

Seisi kelas 12 Mipa 1 tertawa terbahak bahak melihat tingkah laku Bramasta dan Verrel.

"Bukan teman gua anjir." ujar Lisa disela sela tawanya.

Verrel menuju arah Gilang, ia mengusap pipi gilang dengan berjoget kesetanan.

"Woelah Lang, lo ternodai." ujar Zuhra dengan tawanya yang sangat puas.

Gilang yang melihat Zuhra kembali tertawa, ia merasa bahagia melihat senyuman gadis tersebut.

"STOP! Dasar cogil lo." ujar Gilang menghempas kasar tangan Verrel dari pipinya.

"Money dulu sugar daddy." goda Verrel sambil mengarahkan telapak tangannya.

Gilang memberikan uang selembar berwarna merah dan memberikannya ke Verrel.

"Kenapa teman lo? pagi-pagi gini kek orang kesurupan." ujar Gilang dengan wajah yang bergelidik geli.

"Biasa, sakit jiwanya kambuh." ujar Bastian dengan cueknya, baginya sudah tidak asing lagi jika Verrel bertingkah laku aneh.

Disela-sela mereka ketawa ketiwi, ponsel milik Zuhra berdering, ia keluar kelas dan menjawab panggilan tersebut.

"Hallo mam, ada apa?" tanya Zuhra dengan nafas tersengal sengal, akibat ketawa bersama teman temannya.

"Zuhra pulang sekolah jangan keluyuran, cepat pulang ya nak, kita mau kumpul bareng keluarga papa." ujar Raisa dan mematikan ponselnya.

Setelah menjawab telvon mamanya, ia kembali ke kelas dan melanjutkan menonton aksi Bramasta dan Verrel.

~~~~••~~~~

"Aldara, Zuhra buruan! nanti kita telat dinner bareng family papa." teriak Raisa kepada kedua anaknya dari lantai bawah.

"Ya ma, ini mau turun." teriak Zuhra dan Aldara bersamaan. Setelah melakukan perjalanan sekitar tiga puluh menitan, akhirnya mereka sampai juga dirumah nenek, kakek dan mereka disambut baik oleh Family Smith.

"Eh cucuku sudah tiba." ujar Elena menghampiri cucu cucunya.

Zuhra dan Aldara memeluk dan mencium sang nenek dan kakek,
"Ayo nak masuk, kita langsung dinner aja, pasti udah pada lapar." ujar Edgar selaku sang kakek. Mereka memakan hidangan dan meminum hidangan yang sudah
disediakan oleh Family Smith.

"Mommy, Kevin izin nitip anak anak ya selama seminggu, soalnya ada urusan pekerjaan, sekalian honeymoon." ujar kevin menatap kedua orang tuanya.

"Dengan senang hati anakku." ujar Elena dengan raut wajah gembira.

"Oh jadi ini alasan kenapa mama dan papa ajak kami kerumah nenek dan kakek?" sindir Aldara menatap curiga kedua orang tuanya.

"Anak-anakku kalian yang akur ya dan kamu Zuhra jangan cari masalah dirumah ini." ujar kevin menekankan kalimatnya.

"Ya papa." ujar Zuhra sambil meminum milshake miliknya.

"Kalian yang baik baik ya, jangan nyusahin nenek dan kakek." ujar Raisa dan memeluk anak anaknya. Setelah melihat kedua orang tua mereka pergi, Zuhra dan Aldara masuk kembali kedalam rumah Family Smith.

Zuhra Dan Lukanya [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang