Hayo ngaku, pasti kalian semua penasaran kan siapa dibalik hoodie itu?
Jangan lupa vote, komen, follow
Happy reading
*
*
*Luka yang paling sakit adalah "ketika kamu dilukai seorang yang kamu kira tidak akan pernah menyakitimu, yaitu sahabat sendiri."
~~Zuhra Zhalyla~~
Seseorang dibalik hoodie itu, ketika mendengarkan suara Gilang semakin mendekat. Dirinya merasa kecemasan, dia terus berlari menghindari suara tersebut.
"Tunggu, jangan lari!" teriak Gilang yang terus mempercepat kecepatan larinya. Setelah berkejar kejaran cukup lama, akhirnya Gilang bisa menahan seseorang dibalik hoodie tersebut.
"Sorry, g-gua ga bermaksud. G-gua diancam seseorang." ujar seseorang dibalik hoodie itu dengan rasa cemasnya, ya dia adalah sahabat sekaligus tetangga Zuhra yaitu Adel.
"Lo, bukannya tetangga Zuhra?" tanya Gilang yang merasakan pernah melihat wanita tersebut.
"Ya, gua tetangga Zuhra. Gua mohon jangan bawa gua ke kantor polisi." mohonnya Adel.
"Gua gabakal bawa lo ke kantor polisi, dengan syarat." ujar Gilang berusaha mengintrogasi.
"APA! apapun syaratnya gua terima. Asalkan jangan bawa gua kekantor polisi." ujar Adel dengan mohon dan rasa takutnya.
"Siapa yang nyuruh lo?" tanya Gilang dengan penasaran dengan tatapan setajam Burung Elang.
"Gua ga bisa kasih tau lo, kalau gua kasih tau, keluarga gua dalam bahaya." ujar Adel yang takut jika keluarganya diusik.
Gilang dengan bar-bar mengambil ponsel yang dipegang oleh Adel, dan melihat seluruh vidio serta foto. Semua foto dan vidio itu berisikan Zuhra dan Refan, amarah Gilang memuncak. Dia tak terima jika wanita disayanginya diperlakukan seperti ini.
Gilang menghapus semua vidio serta foto yang berisikan Zuhra dan Refan, dia memberikan kembali ponsel milik Adel.
"Gua ga nyangka, lo bisa ngelakuin ini ke Zuhra. Padahal kalian dekat banget, emang benar ya, orang yang paling menyakiti diri kita itu orang terdekat." ujar Gilang dengan wajah kesalnya dan mengepal tangannya hingga kukunya memutih. Andai Adel lelaki pasti sudah dihajarnya habis habisan.
"Gua mohon, jangan kasih tau Zuhra soal ini. Gua ngelakuin ini demi keluarga gua." ujar Adel dan memohon kepada Gilang, untuk merahasiakan soal ini dari sahabatnya.
"Untung lo cewe, kalau lo cowo, udah habis ditangan gua." kesal Gilang yang berusaha menahan gejolak amarahnya.
~~~~••~~~~
Setelah kejadian yang menimpa Zuhra, Gilang mengantarkan Zuhra pulang dan berusaha menenangkan Zuhra.
"Jangan dibawa berlarut-larut masalah tadi ya cantik, yang penting sekarang kamu sudah aman." ujar Gilang dengan nada yang berusaha menenangkan hati dan fikiran Zuhra.
Zuhra hanya mengangguk dan menuju ke dalam rumahnya dengan perasaan campur aduk.
Zuhra membuka pintu rumah secara perlahan, agar tidak menimbulkan suara, dia yakin kalau pulang jam segini akan dimarahin mama papanya, dia berjalan dengan pelan-pelan dan dikagetkan dengan keluarganya yang sudah menunggu di ruang tamu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zuhra Dan Lukanya [ON GOING]
Novela Juvenilkisah ini menceritakan seorang anak perempuan cantik dan baik hati, namun hidupnya penuh penderitaan anak perempuan yang jiwanya sudah mati, anak perempuan yang selalu dituntut sempurna, anak perempuan yang tidak tahu harus pulang kemana apa itu b...