[15]

7 1 0
                                    

CHAPTER 15: DI Balik kuatnya seorang Arka.
-
-
-
Happy Reading!

"Terkadang, manusia memang lebih memilih berpura-pura untuk selalu kuat di depan manusia lainya, hanya untuk menutupi sisinya yang rapuh"
__Bruiser.

"Loh, bang Arka mana?" Tanya Justin yang lebih dulu sampai ke sekolah bersama John, Kevin dan Arthur.

Melihat, kedatangan Danny, David,Samuel,Yohan dan Travis yang barusaja datang bersama. Namun, tidak terlihat ada Arka diantara mereka.

"Izin gak masuk, gak enak badan katanya" Danny menjawab setelah turun dari motornya

"Udah balik dari markas?" Arthur bertanya khawatir

"Udah,dia dirumah sekarang. Pagi tadi diantar Yohan pulang" jelas Danny

"Gue agak khawatir sama bang Arka, walopun dia sering nistain gue" celetuk Samuel

"Arka baik-baik aja,dia kuat. Lo semua pasti tau kan" timpal Yohan

"Iya bang,doain bang Arka baik-baik terus" ucap Justin diangguki semuanya

"Sekarang mending masuk, bentar lagi bell. Jangan pada bolos! Terutama kalian,Samuel sama Justin" nasihat Yohan

"Iya elah bang, ini juga kita mau ke kelas"jawab Justin

"Buruan jalan" Travis berucap kemudian melangkah terlebih diikuti yang lain dibelakangnya.

Kesembilan inti VOLKNO kini sudah berlalu menuju kelasnya masing-masing untuk mengikuti jam pelajaran.

****
Sementara di lain tempat...

| Kediaman Keluarga Adijaya

"Mas cukup mas! Jangan terus-terusan kamu keras begini terhadap Arka. Dia anak kita,kasihan dia selalu dibuat sakit sama kamu!" Ucap Ibunda Arka - Aruni

"Biarkan saja dia begitu Aruni! Kita juga berhak untuk keras terhadap dia,karena dia jadi anak yang suka membantah ucapan saya!" Jawaban tegas Tn. Adijaya yang kini tengah memegang sebuah tongkat yang biasa ia gunakan untuk menghukum putranya itu.

"Tapi tidak begini caranya! Kita bisa bicarakan baik-baik dengan Arka mas." Aruni membalas dengan nada mulai terisak

"Gapapa ma,jangan nangis. Arka gapapa" kini Arka menjawab lirih sedangkan Aruni semakin terisak melihatnya

Keadaan Arka sekarang tidak baik-baik saja. Banyak sekali bekas luka pukulan tongkat yang dibuat oleh ayahnya sendiri.

"Kamu ya! Sudah berapa kali papa bilang ha?! Jangan membantah ucapan papa!"

"Arka membantah apapun yang membuat Arka gak nyaman pa!"

"Apa susahnya kamu menerima perjodohan ini? Ini semua juga demi kebaikan kamu Arka!"

"Demi kebaikan papa saja lebih tepatnya"

"Jaga bicara kamu Arka! Sekali saja kamu tahu diri dan mau membalas jasa papa sebagai orangtua kamu!"

"Papa jodohin aku,supaya keadaan perusahaan papa tetap baik-baik aja kan?? Tapi kenapa harus aku yang jadi tumbal papa?!"

"Kurang ajar kamu ya! Papa jodohin kamu untuk kebaikan kamu juga. Lagipula calon yang akan dijodohkan dengan kamu itu perempuan baik, berbobot dan cocok untuk kamu!" Adijaya terus berucap tegas sembari terus memukuli Arka dengan tongkat kayu ditangannya

BRUISER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang