[31]

7 3 0
                                    

CHAPTER 31: Celaka.
-
-
-
Happy Reading ^^

Sore ini, setelah pulang sekolah Justin di suruh oleh Arka untuk membeli beberapa makanan di MCD. Langganan mereka membeli makanan siap saji untuk di makan bersama-sama di markas. Tadinya Samuel ingin menemaninya,namun di tolak oleh Justin. Dia kata bisa sendiri, alhasil anggota inti lainya sudah dulu ke markas.

"Mbak, pesen Spicy chicken 3 porsi, pizza nya 5 yang large, cheese burger nya juga 5 sama kentang goreng 5" ucap Justin memesan.

"Kalo minumannya kak? Kebetulan disini lagi banyak diskon minumannya" jelas kasir itu

"Gak usah mbak, di tempat saya punya kulkas sendiri. Bejibun itu minuman" jawab Justin sombong.

Emang dasar kampret:)

"Ya sudah tunggu sebentar kak, pesanannya sedang dibuat" ucap kasir itu ramah

"Tunggu sampe kita berjodoh juga tidak apa-apa mbak" canda Justin, sedangkan kasir itu hanya mesem mesem sendiri.

"Gue jadi ngeri anying, nih mbak kasir kayaknya kesurupan Samsudin " batin Justin

"Ini pesanannya kak, mau bayar cash atau card?" Tanya kasir tersebut sambil memberikan pesanan Justin yang sudah terbungkus paper bag besar berlogo MCD itu.

"Bayar pake cinta aja boleh gak?" Justin bercanda lagi

"Maaf kak,saya masih butuh gaji" balas kasir itu.

Justin terkekeh kemudian mengeluarkan black card dari dompetnya. Jangan tanya itu black card milik siapa, itu adalah milik Arka:)

"Ini mbak, bayar pake card." Ucap Justin memberikan black card tersebut lalu menunggu pembayarannya selesai.

"Sudah kak, terimakasih" ucap kasir itu lalu memberikan kembali black card itu kepada Justin.

"Sama-sama mbak, lain kali kalo gajinya kurang hubungi saya aja mbak" ucap Justin

Kasir tersebut mengernyit bingung. "Memangnya kenapa kalo hubungin kakak?" Tanya nya

"Biar saya ajak cari penghasilan lain. Ikut ngepet sama saya" tak diduga Justin malah berucap demikian. Setelahnya melenggang pergi keluar dari tempat tersebut.

Kasir itu hanya geleng-geleng kepala melihatnya.
Memang akhlakless sekali Justin ini ya guys:)

Justin menjalankan motor sport miliknya dengan kecepatan sedang. Membelah jalanan ibukota dengan hiruk-pikuk yang masih ada di sore hari.

Tanpa di sadari, di belakangnya ada tiga motor yang tengah mengikutinya dengan kecepatan tinggi. Justin yang akhirnya melihat lewat kaca spion bahwa tiga motor di belakangnya sedang mengejarnya dengan kecepatan tinggi pun sontak terkejut. Dengan cepat dia menaikan laju motornya.

Tapi sial, kini dirinya di kepung oleh tiga motor itu. Dua motor di sisi kanan dan kirinya,dan satu motor lagi ada di belakangnya. Justin kalah dari tiga orang tersebut. Motornya sengaja di serempet oleh kedua motor yang ada kiri dan kanannya. Membuat keseimbangan Justin hilang.

Lalu dalam beberapa detik kemudian,Justin hilang kendali dan motornya menabrak pohon besar ketika dirinya berusaha menepi. Naas, sekarang dirinya terjatuh dengan cukup keras dan tertindih motornya sendiri.

BRUISER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang