[13]

11 2 0
                                    

CHAPTER 13:  Cemburu
-
-
-
Happy Reading!

Kini Abell sedang berjalan sendirian menyusuri koridor sekolah,hendak menuju kelasnya setelah setengah hari sibuk dengan kegiatan OSIS nya.
Sebagai ketua OSIS tentu Abell harus disiplin dan mampu mengayomi organisasi nya.

Abell berjalan terburu-buru hingga dengan tiba-tiba dirinya menabrak seseorang.

Brukhh!

Abell menabrak dada bidang orang tersebut, reflek karena tabrakan itu sangat keras sehingga Abell jatuh.

"Duh,apes banget. Mana lagi buru-buru ke kelas lagi" cicit abell

"Kenapa buru-buru?" Tanya orang tadi yang Abell tabrak

"Eh- maaf ya,gue tadi lagi buru- " ucap Abell terjeda setelah mendongak dan mendapati orang itu adalah Travis. Ya benar,orang yang dirinya tabrak tadi adalah Travis.

"Loh Travis?!!" Kaget Abell, kemudian kembali berdiri.

"Kalo jalan hati-hati. Lo gapapa?" Tanya Travis

"Gapapa,sorry gue tadi buru-buru" jelas Abell

"Darimana?" Tanya Travis

"Dari rapat OSIS tadi"

"Rapat OSIS cuman berdua sama Gerald?"

"Y-ya gak lah, semua anggota OSIS"

" You lie? Gue liat lo sama Gerald daritadi" ucap Travis, memperhatikan Abell sambil bersedekap dada

"Ya,gue kan ketua OSIS nya, sedangkan Gerald yang disuruh guru buat jadi partner gue kali ini"

"Oh ya?"

"Iya.Lagian kenapa lo kaya gak suka gitu?" Tanya Abell sambil memincingkan matanya

Travis menatap Abell yang tingginya hanya sebatas dagunya. "Lo tau alasannya." Hanya itu jawaban Travis.

"Gue cape Vis" keluh Abell

"Gue cape nungguin Lo, sedangkan sampai sekarang masih belum dapet kepastian gini. Lo tau? Diluar sana banyak banget cowok yang mencoba deketin gue,tapi apa? Gue tolak semuanya. Demi lo." Jelas Abell sedikit dengan nada tegas

Travis diam, paham akan itu semua. Dia juga dari sebelumnya sudah matang berpikir untuk segera menerima Abell.

"Lo nyerah?" Ucap Travis lirih

"Semuanya bakal nyerah kalo udah cape Vis. Mungkin juga gue" balas Abell sambil menunduk

"Tunggu sebentar lagi. I promise"

"Tapi mau sampe kapan Vis? Lo juga gak nyaman kalo gue sama yang lain, sedangkan lo gak ada hak apapun atas gue kan?"

"Sorry,gue emang gak suka lo sama yang lain.Tunggu sebentar lagi"

"Karna perasaan gue lebih besar ke Lo,gue rela nungguin lo dari dulu banget vis. Dan sekarang gue akan nunggu lagi"

Abell tahu, egonya juga ingin sekali pergi dan menghapus perasaannya kepada Travis. Namun,sedari dulu memang perasaan nya sudah sebesar itu untuk Travis. Bagaimana tidak? Mereka dulu pernah sangat dekat. Sebelum akhirnya seperti ini.

BRUISER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang