bab 9

1.9K 96 23
                                    

"Halo nandoo "

Teriak flora memasuki apartemen Lian dan nando.

"Jangan teriak teriak woy "

Jawab Nando yang sedang rebahan disofa, sambil memainkan handphonenya.

"Mana pacarku tercintahh, doo?"

"Dikamar. bawa apa Lo? banyak banget"

"Cumi sama sayur, mau masakin pacar akuh "

"Nanti bersihin ya, dapurnya setelah masak"

"Iya iya nando pacarnya kia"

Lalu flora menaruh barang bawaannya didapur, kemudian pergi kekamar Lian.

Tok tok

"Sayang"

"Iya, bentar ya masih ganti baju"

Caca berada dikamarnya, duduk ditepi kasur, ia masih membaca petunjuk penggunaan testpack. Selesai membaca ia pergi kekamar mandi, lalu keluar lagi.

Cara pemakaian alat testpacknya, dimasukkan ke air seni, namun Caca tidak bisa buang air kecil. Ia berjalan kedapur mengambil air minum segelas penuh, lalu meminumnya sampai habis berharap cepat bisa buang air kecil, kemudian ia kembali lagi kekamar, duduk kembali ditepi kasur menunggu dirinya sendiri untuk buang air kecil.

Lima menit berlalu, ia segera kekamar mandi buang air kecil dan memasukkan alat itu ke air pipisnya, hasil belum keluar, ia duduk diatas closet menunggu hasilnya keluar sambil menutup mata dengan kedua tangannya.

Caca merasa sudah cukup lama menunggu, ia mengatur nafasnya, membuka perlahan kedua tangannya, lalu mengambil testpacknya.

"Garis dua"

Caca menjatuhkan testpacknya, memegang kepalanya, meremas rambutnya.

"Caca bod*h, bod*h"

Ucapnya sambil memukul kepalanya.

Flora sedang berada di dapur, ia sedang mengiris daun bawang. Tiba-tiba Lian merangkulnya dari belakang. tangan Lian merangkul pinggang flora, kepalanya ia taruh di pundak kiri flora.

" Jadi laper, aromanya Sampek kamar ku sayang"

Flora menoleh, melihat wajah lian lalu tersenyum.

"Ada yang bisa dibantu tuan putri?"

"kamu duduk aja, ini udah mau selesai sayang"

"Calon istri idaman"
Ucap Lian lalu mencium pipi flora, kemudian melepaskan rangkulannya dan duduk dimeja makan. Flora tersenyum, pipinya memerah karena kelakuan Lian.

"Hii jijik Li"

Ucap nando sambil memegang perutnya, yang melihat mereka berdua bermesraan, lalu pergi ke toilet dapur.

"Biarin, dasar nando iri "
Jawab Lian.

Makanan sudah siap, flora mondar-mandir menaruh piring, nasi, sambal cumi, lalapan dan juga buah-buahan di depan Lian, tak lupa segelas air putih dan susu putih.

"Nando nggak ikut makan yang ?"

"Biar dia makan sendiri, bakal lama dia dikamar mandi "

Lalu mereka berdua menyantap sarapan pagi dengan lahap.

"Ini enak banget yang, perutku buncit nih gara-gara masakan kamu"

Ucap Lian sambil mengusap perutnya.

"Nggakpapa dong, walaupun kamu buncit aku tetep cinta kok"

"Yakin nih, kalau gitu aku buncitin ya perutku, sering-sering masakin aku, kalau gitu yang"

"Iya sayang.. eh aku mau pipis sayang sama ganti pembalut, nando kok lama banget ya didalam"

" Ditoilet kamar aku aja yang, nando lagi semedi dia, nggak usah ditunggu, bakal lama "

"Yaudah aku kekamar kamu ya"

"Iya, aku juga mau keluar buang sampah kebawah ya"

Pamit Lian, flora mengangguk. Kemudian lian mengambil tempat sampah yang sudah penuh, lalu membawanya turun kebawah.

Dan flora ia bergegas, ke toilet yang berada dikamar lian, karena ia sudah tak sanggup menahan pipisnya.

Caca masih berada didalam kamar mandi, duduk diatas closet dengan berlinang air mata.

"Apa aku harus bicara pada lian?"

"Apa Lian mau menerimaku, dan janin dalam perutku"

Pikirnya.

Lalu ia mengambil testpack yang terjatuh dibawah, dan menyiramnya dengan sedikit air karena terkena pipisnya.

Ia bangkit dari duduknya, berjalan keluar dari kamar mandi, dengan menggenggam testpack ditangannya dan deraian air mata dipipinya. ia terus berjalan keluar kamar, Caca tak bertemu dengan vio, karena vio sedang pergi entah kemana.

Caca terus berjalan keluar apartemennya menuju apartemen Nando dan Lian, ia terus melangkah
Masuk dengan pikirannya yang berkecamuk, ia tak tau apa yang akan ia hadapi nanti jika ia berbicara pada Lian, tujuan Caca sekarang adalah bertemu dengan lian dan memberi tahunya. Ia terus berjalan masuk namun tak ada seorang pun diruang tamu juga didapur, Caca memutuskan masuk ke kamar Lian.

Caca melangkah memasuki kamar lian tanpa mengetuk pintu.

Brakk

Pintu kamar Lian terbuka.

"Caca ada apa?"

Suara wanita, yang membuat jantung Caca berdetak cepat, ia kaget karena bukan Lian yang ia dapati, melainkan flora, kekasih Lian.

Bersambung...

By: beuselv24

Next??

Up lebih awal nih. happy reading teman-teman semoga kalian suka, makasih ya yang sudah baca, vote, komen, dan juga yang udah follow me lope lope lope uuuuuu moreeee... ♥️♥️

Kapal Takkan KaramTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang