Caca terduduk lemas dilantai kamar Lian. Tangan kanan Caca menutup mulutnya agar tangisnya tak bersuara, wajahnya tertunduk tangan kirinya memegang dadanya yang sakit.
Nando yang mendengar kegaduhan ia segera keluar dari toilet dapur dan bergegas ke sumber suara yang ia dengar. Dikamar Lian ia hanya menjumpai Caca yang sedang terduduk lemas dengan menahan suara tangisannya."Caca, kenapa, ada apa?"
Pertanyaan Nando yang tak kuasa dijawab oleh Cac. Lalu Nando membantu Caca berdiri, mengajaknya duduk dikasur Lian, namun Caca menolak.
"Antar aku pulang do"
Dengan suara lirihnya yang nyaris tak terdengar.
"Oke ayok."
Kemudian Lian mengantarkan Caca pulang ke apartemennya.
"Flora, tolong dengerin aku"
Ucap Lian yang dapat meraih tangan flora, dan menahannya untuk tak berlari.
Lian menarik Flora kepelukannya, tangis Flora semakin menjadi. Flora memukuli dada Lian, memberontak berusaha melepaskan pelukan Lian.
"Dengerin penjelasan aku ya, ku mohon kamu mengerti aku, aku cuma cinta sama kamu"
"Cinta?, tapi kenapa menyakiti aku, kamu tuh jahat banget Li"
Flora melepaskan pelukan Lian sekuat tenaga, yang akhirnya berhasil kabur dari Lian.
"Kenapa Nan?"
Tanya Vio khawatir, yang melihat Caca menangis dan dibantu jalan oleh Nando masuk ke apartemennya. Nando menggeleng, ia sendiri tak tahu apa yang terjadi.
Lalu Nando dan Vio mengantarkan Caca kekamarnya.
Vio memeluk Caca, hanya sebentar karena Caca melepaskan pelukannya, Vio mengerti mungkin ia butuh sendiri. Vio dan Nando keluar meninggalkan Caca dikamarnya sendiri.
Lian memasuki kamar, Ia mengambil testpack dilantai kamarnya, kemudian melihat garis sekilas, lalu membuangnya ke tempat sampah. Kemudian ia membanting tubuhnya kekasur dan tertidur seperti tanpa beban."Vi... ?"
Suara lirih Caca yang keluar dari kamarnya.
"Iyaaa Ca"
Mendengar suara Caca, ia mematikan televisi yang sedang ia lihat.
Caca berjalan pelan menghampiri Vio. Sedangkan Vio menunggu dengan senyumannya.
Sampai didepan tv, Caca duduk disamping Vio. Caca menarik nafasnya pelan dengan menutup matanya lalu membukanya kembali.
"Vio... Aq hamil Vi "
Ucap Caca yang kembali menangis, Vio yang kaget, langsung memeluk Caca.
"Aq harus gimana Vi"
"Gimana aq ngomong sama keluargaku Vi?, gimana dengan karirku yang baru aku bangun?, gimana dengan hidupku nantinya?, gimana fansku yang setia mendukungku?"
"Gimana dengan nasib bayi ini Vi, dapat ibu yang kayak aku ?"
" Ssstttss "
vio melepaskan pelukannya dan melihat Caca, mencegah Caca agar tak bicara buruk pada dirinya sendiri." Emang kamu kenapa? Caca itu wanita baik baik, wanita yang kuat, wanita yang hebat, bayimu beruntung dapat ibu sepertimu"
Caca memeluk kembali Vio.
"Lian Vi, Lian ayahnya"
"lian?"
Caca melepaskan pelukannya, ia mulai bercerita apa yang sebenarnya terjadi.
"Ini bukan sepenuhnya kesalahan kamu Caca"
Ucap Vio setelah mendengar cerita Caca.
"Tapi ini juga bukan sepenuhnya kesalahan Lian Vi, aq bisa apa jika Lian tak mau bertanggung jawab padaku"
"Lian tetap harus bertanggung jawab, bayi yang ada diperutmu adalah bayinya"
Tingg
Bunyi notif handphone Caca, Caca melihat handphonya, ternyata Caca mengirim pesan padanya.
"Aq mau kita bertemu nanti malam di Pasola resto "
Malam tiba
Caca sampai dipasola resto sendirian, ia clingak clinguk mencari Lian.
Dan ketemu, Lian duduk dipojok ruangan, membuat Caca sedikit susah mencari keberadaannya.
Lalu Caca berjalan menuju meja yang ditempati oleh Lian.
"Caca"
Panggil Lian yang dijawab oleh tatapan Caca.
"Aq ingin bertanggung jawab pada bayi itu, aq akan menikahimu"
Caca hanya diam mendengar perkataan Lian, namun sedikit lega mendengar perkataan Lian.
"Tapi hanya sementara, aku menikahimu"
Deg, jantung Caca seperti dihantam batu yang keras, ia sedikit menggigit bibir bawahnya menahan sakit yang begitu terasa, dan berusaha agar air matanya tak terjatuh dihadapan Lian.
"Hatiku sepenuhnya untuk flora, dan karena perkara ini flora memutuskan hubungan dariku dan membenciku"
"Aku harap kamu mau membantuku agar flora kembali padaku"
"Tolong bantu aku, untuk menjelaskan pada flora nanti"
Kini air mata caca lolos dari pertahanannya, mata caca yang berderai tak berkedip dan datar melihat wajah Lian.
Bersambung....
By: beuselv24
Next?????
Makasih yang sudah menunggu teman teman, happy reading yaa, lope kalian yang sudah membaca, vote, komen karyaku...
Lope kalian banyak banyak ♥️♥️♥️
Follow aku yah ♥️♥️♥️

KAMU SEDANG MEMBACA
Kapal Takkan Karam
RomansaComplete.. Caca Yulia seorang gadis dari surabaya yang berkali-kali gagal ditengah jalan dalam audisi dijakarta, namun ia tak putus asa sampai pada akhirnya ia memenangkan ajang pencarian bakat yaitu Indonesia idol. Namanya melejit bersama laki l...