bab 15

1.8K 133 64
                                    

Caca dan Lian menuju ke goya hotel di kota Surabaya, dari rumah Caca ke kota memakan waktu setengah jam.

Tibalah mereka di goya hotel pada jam 7.30 . Lian dan Caca keluar dari mobil.

"Li nggak usah yang mewah, yang standard aja "

Lian mengangguk, berjalan menuju recepcionist hotel, Caca menunggu Lian di loby hotel.

"Selamat datang di goya hotel, ada yang bisa dibantu?"

Tanya recepcionist itu, sambil tersenyum ramah.

"Kak pesan 2 kamar yang deluxe room ya"

"Maaf kak, ruangannya tinggal 1 , Junior suite room, gimana kak?"

"Yaudah nggakpapa"

"Boleh minta KTPnya kak?"

Lian menyerahkan KTPnya. Selesai pemesanan ia menghampiri Caca, lalu menuju kamar yang ia pesan.

Caca masuk lebih dulu, ia masih berdiri, Lian yang dibelakangnya masuk dan menjatuhkan badannya dikasur, Caca sedikit bingung.

"Li mana cardlock ku?"

"Tinggal 1 kamar Ca, udah capek banget gue kalau cari hotel lain"

"Ohh"

Lalu Caca meletakkan barang-barangnya dilemari. cacing di perut Lian memberontak, ia mengambil hp, melihat menu restorant di hotel tersebut.

"Ca gue mau pesen makanan, lu mau makan apa?"

" Nggak Li, tadi udah beli bakpao"

" makan Yang Laen?"

"Gue mual Li selain bakpao sama pisang, dari pada nanti nggak kemakan, sayang kan"

"Hhh ya deh"

Caca mengambil baju ganti, setelah itu ia pergi kekamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Lian sibuk dengan hpnya ia memilih menu untuk makan malamnya.

Caca keluar dari kamar mandi, ia menggantung handuk lalu melihat Lian tertidur pulas dikasur dengan sepatu yang masih terpakai dikaki Lian.

Caca berjalan mendekati Lian, melepaskan sepatu dan kaos kaki dari pemiliknya.

Tok tok.
Pintu kamar hotel diketuk oleh pelayan. Caca pergi membukakan pintu, membiarkan pelayan hotel masuk menaruh makanan pesanan Lian lalu kembali mengunci pintu kamarnya.

"Li bangun Li"

Lian tertidur pulas, sehingga cukup susah untuk dibangunkan.

"Lian"

Caca menggoyangkan tangan Lian, namun Lian tak kunjung bangun.

Lian terlihat sangat lelah, Caca tak tega membangunkannya, namun Lian belum makan malam, makanannya juga mulai dingin. Akhirnya Caca mengeluarkan jurus terakhirnya.

Caca membuka paksa mata Lian yang tertutup rapat.

"Li bangun, makanannya keburu dingin"

Caca berbicara didepan wajah Lian.

"Hhh iya"

Lian duduk dengan setengah sadar, ia mengusap matanya kasar. Lalu ia berjalan ke wastefel mencuci muka dan tangannya.

Setelah itu mereka makan malam, Lian makan nasi goreng dan Caca makan bakpao cokelat.

"Tiap hari lu cuma makan bakpao sama pisang?"

Tanya Lian disela-sela makannya.
Caca menganggukkan kepala sambil mengunyah bakpao.

"Gimana anak gue tumbuh sehat kalau gitu"

Uhuk uhuk.

Caca tersedak mendengar perkataan Lian, baru kali ini Caca dengar dari mulut Lian "anak gue".

Caca menepuk dadanya karena tersedak bakpao. Liam membukakan botol air mineral memberikannya pada caca.

" Gue juga pengen makan yang Laen, tapi mual Mulu "

Jawab Caca, kemudian mereka melanjutkan makannya, Caca menahan senyum bibirnya, ia merasa sangat senang anaknya sedikit diakui oleh Lian.

Jam menunjukkan pukul 8.30 malam, Caca dan Lian berada disatu ranjang, terdapat guling ditengah untuk menjaga jarak antara mereka, mereka bersiap untuk tidur.

Drrrt drrtt.

Suara Hp Lian yang bergetar dimeja samping ranjangnya. Lian berlari ke balkon, mengangkat telfonnya.

Caca yang duduk bersandar diranjang, mengetahui siapa yang menelfon Lian malam malam begini, yang pasti adalah Flora.

"Halo sayang"

"Kamu dihotel ya?

Tanya Lian.

"Iya sayang, capek banget istirahat dulu aku"

"Iya nggakpapa, tapi kalian nggak sekamar kan?"

"Enggak sayang"

"Baguslah, walaupun kalian sudah pernah berhubungan, aku sakit banget kalau kalian tidur bareng lagi"

"Nggak mungkin dong sayang, siapa juga yang mau tidur sama dia lagi"

Jam 9.30 lian selesai berbincang dengan flora, ia kembali masuk kekamar melihat Caca yang masih duduk diranjang.

"Kok belum tidur?"
Tanya Lian sambil berjalan mendekati ranjang.

"Nggak bisa tidur"

"Kenapa?"

"Nggak tau"

"Baringin badannya, jangan main hp nanti lama-lama tidur"

Suruh Lian sambil menyibakkan selimut, merebahkan badannya dikasur lalu menutup badannya dengan selimut.

Caca menaruh hp dimeja, menidurkan badannya membelakangi Lian. Ia mengikuti perintah Lian.

Caca terbangun berlari ke kamar mandi, ia memuntahkan air bening dari perutnya, kepalanya terasa pusing sekali.

Caca kembali kekasur, ia duduk menyenderkan punggungnya, kepalanya mendongak ke atas dengan mata tertutup. Ia mengatur nafasnya.

Lian juga terbangun ia melihat Caca yang duduk disampingnya.

" Jam 2 malam, lu nggak tidur dari tadi?"

"Tidur, baru kebangun"

Jawab caca terengah-engah, lalu menggigit bibir bawahnya, pusing dikepalanya kali ini cukup sakit.

"Hei kenapa?"

Tanya Lian khawatir.

"Pusing banget kepalaku"

Jawab Caca lemas.

Bersambung...

By: beuselv24

Next??!!!?

Maaf banget kemarin nggak nepatin janji gaes, kemarin sibuk banget.. ♥️😭🙏

Makasih yang udah setia menunggu karyaku, makasih yang udah follow, vote, komen love kalian banyak banyak. ♥️♥️♥️

Kapal Takkan KaramTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang