Tok tok.
Lian mengetuk pintu rumah orangtuanya, ia sedikit gemetar akan menghadapi reaksi keluarganya, terkait masalahnya dengan Caca.Cekrek .
Pintu dibuka oleh adiknya Via."Woy Abang gue nih "
Lian tersenyum, lalu memeluk Via sebentar, dan mencium keningnya. Kemudian mereka berdua memasuki rumah.
Mamak dan bapaknya sumringah melihat Lian pulang kerumah. mereka berjalan menghampirinya, memeluk dan tak lupa mencium kening. Karena lama tak jumpa, rasa kangen orang tuanya dilimpahkan dalam pelukan mereka.
Lian memaksa bibirnya untuk tersenyum. Ia melihat mereka iba, ia tau senyuman mereka akan pudar setelah mendengar tujuan ia pulang kerumah orangtuanya.
"Mamak, bapak, Via aku ingin bicara"
Belum mendengar berita apa yang ingin dibicarakan oleh Lian, senyum mereka sudah menghilang, tidak biasa Lian bersikap seperti ini.
Mereka berkumpul diruang tamu depan, keadaan terasa canggung, orangtuanya pun gugup karena takut mendapat kabar yang buruk.
"Mamak, bapak, diva aku ingin menikah"
Sontak mata mereka terbelalak, bagaimana bisa Lian menikah diumur yang masih muda, dan karirnya yang dibilang masih belia.
"Nak kamu masih sangat muda, Flora juga masih sangat muda, apa kalian tidak ingin menitih karir dulu?"
Tanya pelan mamaknya."Bukan Flora, tapi Caca"
Mereka semakin tercengang. selama ini yang mereka tau Flora adalah kekasih Lian, mengapa Lian ingin menikahi Caca.
"bapak tidak setuju, kalian sama-sama masih muda, tunggu 2 atau 3 tahun lagi"
"Tidak bisa pak, Caca hamil anakku"
Keluarganya seperti tersambar petir, berita yang menusuk sampai kehati. membuat ibu Lian lemas dan menangis histeris.
"Kok bisa sih bang, gila ya lu"
Ucap Via yang masih tak percaya pada Lian."Maafin Lian Mak, bapak, Via.. aku dan Caca sedang minum waktu itu, kita tidak sengaja melakukannya"
"Bagaimana dengan Flora?"
Tanya bapak Lian yang kembali bersuara.
"Flora mau menungguku setelah aku menyelesaikan tanggung jawabku"
"Maksudnya?"
Mereka dibuat heran dengan jawaban Lian.
"Setelah bayi Caca lahir aq akan menceraikannya."
"Kamu jangan menjadi baj**gan, aq tak pernah mengajarkanmu seperti itu"
Bapaknya geram, mendengar perkataan Lian. Lalu ia berdiri dan berkata
"Tanggung jawab sepenuhnya, jangan mempermainkan pernikahan, mengerti!"
Tegas bapaknya berlalu pergi. Mamaknya yang masih syok tak dapat berkata apa-apa, sedang Via ia memeluk dan mengusap lengan mamaknya, berusaha menenangkannya.
"Biar aku aja Ca, kamu harus beristirahat"Ucap Vio sambil mengambil alih pekerjaan Caca, yang sedang mengiris bawang. Lalu menggiringnya duduk disofa.
"Ckk, Vi aku nggak capek, jangan disuruh istirahat terus, bosen aku"
"Hei "
Vio menggelengkan kepala dan mengangkat tangannya kedepan, menggerakkan jari telunjuknya kekanan dan kekiri dengan cepat.
"Calon ibu tidak boleh egois ya "
Sambung Vio.Caca memanyunkan bibirnya, karena larangan Vio. Caca pun pasrah, duduk diam sambil melihat Vio memasak untuknya.
Vio yang sangat sibuk didapur cukup lama. Akhirnya membawa sup ayam ke meja makan, dan semuanya sudah siap.
"Caca dan calon keponakanku sini, makanan sudah siap"
Caca tersenyum, beranjak dari duduknya dan berjalan ke meja makan.
"Wah enak nih kayaknya"
Ucap Caca lalu duduk di kursi meja makan.
"Pasti dong"
Vio mengambilkan nasi untuk Caca, lalu menuangkan sup ayam dipiring Caca.
Caca menyendok sesuap nasi dan sedikit ayam, setelah itu memasukkan ke mulutnya, merasakan perlahan sup buatan Vio, kemudian ditelan olehnya.
Tiba-tiba perutnya, terasa mual. Caca berlari ke wastefel. mengeluarkan kembali, makanan yang hanya sesuap itu dari perutnya. Vio juga berlari mengikuti Caca, mengusap punggung temannya.
Selesai membersihkan mulutnya dan mengusap wajahnya dengan air, Caca dituntun Vio duduk disofa.
Caca menyandarkan punggungnya disofa, ia mengatur nafas dan sedikit menggigit bibir bawahnya, kepalanya terasa pusing.
"Kita ke dokter yuk"
"Nggak Vi, ini hal biasa dialami ibu hamil, jangan khawatir ya"
"Lalu kamu makannya gimana?"
"Ada vitamin dan pisang, aku akan memakannya nanti"
Vio menghela nafas cepat.
"Kamu dan Lian, kapan berbicara pada manager dan agensi kalian?"
Tanya Vio.
"Besok aku dan Lian akan ke Surabaya bertemua keluargaku, setelah dari Surabaya kita akan bicara pada manager dan agensi"
Jawab Caca menoleh pada Vio, ia tersenyum.
"Sudah, lanjutkan makanmu, jika kamu sakit siapa yang mengurusku Vi"
Vio tersenyum memperlihatkan giginya.
"Siap bosstt"
lalu ia kembali ke meja makan, melanjutkan makannya.
Bersambung..
By: beuselv24
Next??!?
Makasih yang udah baca, vote, komen, follow. Sayank kalian banyak banyak ♥️♥️

KAMU SEDANG MEMBACA
Kapal Takkan Karam
RomanceComplete.. Caca Yulia seorang gadis dari surabaya yang berkali-kali gagal ditengah jalan dalam audisi dijakarta, namun ia tak putus asa sampai pada akhirnya ia memenangkan ajang pencarian bakat yaitu Indonesia idol. Namanya melejit bersama laki l...