Caca dan Lian sedang berkemas untuk kembali ke Jakarta.
Lian memasukkan seluruh baju yang ia bawa ke tas, amarahnya meledak karena resleting tasnya tak bisa ditutup.
"Tas g*bl*k, nggak bisa ditutup, g*bl*k kali tas ini"
Caca yang melihat dan mendengar Lian berkata kasar geleng kepala, Caca menghampiri Lian, mengambil alih tas Lian, mengeluarkan semua isinya.
"Eh apaan kok malah dikeluarin?"
Tanya Lian.Caca tak menjawab, ia melipat rapi bajunya, memasukkan kembali ke tas Lian satu persatu. Kini tas Lian sudah bisa ditutup resletingnya. Caca kembali mengemasi barang-barangnya.
Perjalanan pulang, perang dingin kembali terjadi. Tak ada kata apapun yang keluar dari mulut mereka, dan tak ada satupun yang memulai pembicaraan.
6 jam perjalanan sampai dikota semarang, mereka memutuskan beristirahat di hotel lbis Semarang. Lian dan Caca memesan 2 kamar, mereka berjalan ke kamar masing-masing.
Caca sengaja meninggalkan tas besarnya di mobil, karena cukup berat untuk dibawa dan juga tidak terlalu membutuhkannya. Ia hanya membawa tas kecil yang selalu ditenteng kemana-mana. Caca memasuki kamar, meletakkan tas dan ponselnya dimeja. Badannya lengket rambutnya lepek, Caca sangat risih, ia berjalan menuju kamar mandi untuk menyegarkan badannya.
Lian sibuk mengobrak-abrik tasnya, ia mencari sesuatu namun juga tak ketemu. Lian menelpon Caca berulangkali tapi juga tak dijawab oleh Caca. Lian sedikit khawatir, ia kembali menelfonnya lagi-lagi tak diangkat oleh Caca. Semakin khawatir, Lian keluar dari kamar hotelnya menuju kamar Caca.
Lian mengetuk pintu kamar, tak ada jawaban dari Caca, lian kian panik, ia memanggil bantuan staff hotel.
"Kak istri saya ada didalam dia sedang hamil, ku panggil dan ku telfon dari tadi tak ada jawaban, takut terjadi sesuatu, gimana ini kak?"
Ucap Lian gelisah.Lian berpikir sesuatu yang buruk terjadi pada Caca, mengingat kondisi Caca yang cukup buruk dari kemarin. Ia takut Caca kembali jatuh pingsan.
Lian terus mengetuk pintu kamar Caca, sambil menunggu petugas hotel datang membawa cardlock cadangan.Lian saat ini memakai topi, jaket dan masker hitam. Agar orang-orang tak mengenalinya.
Petugas datang memberikan cardlock cadangan kamar Caca pada Lian, Lian berlari masuk kamar Caca, mencari keberadaan Caca.
Caca yang berada dikamar mandi, menyalakan shower membuatnya tak mendengar suara dari luar. Selesai mengguyur tubuhnya dengan air, Ia melilitkan handuknya dibadan dan juga kepalanya lalu keluar dari kamar mandi.
"Huaaaa"
Caca kaget melihat Lian yang tiba-tiba berada dikamarnya, handuk yang tak cukup kuat melilit dibadannya terlepas.
"Aaaa"
Teriak Caca.Mata Lian terbelalak melihat handuk Caca yang melorot, Lian membalikkan badannya. Caca segera mengambil handuknya melilitkannya kembali dengan kuat.
"Lu ngapain disini.. Lian..?"
Ucap Caca gelisah, dengan sedikit berlari mengambil bajunya.
"Udah cepet pake baju"
Caca kembali masuk kamar mandi untuk memakai bajunya.
Lian memukul pelan dahi dan menutup rapat-rapat matanya, ia masih mengingat jelas bentuk tubuh Caca.
Caca cukup lama dikamar mandi, ia Malu tubuhnya terekpose didepan Lian. Caca memberanikan diri untuk keluar dari kamar mandi, mungkin saja Lian sudah pergi.
Namun dengan santainya, Lian sedang tiduran dan memainkan ponselnya di sofa kamar Caca.
"Lu ngapain disini, kok bisa masuk?"
Tanya Caca sedikit kesal,sambil mengusap-ngusap rambutnya dengan handuk agar tak menetes kemana-mana.
"Gue tadi mau ngambil charger, charger gue kebawa Lo kan?"
"Terus kok bisa masuk?"
"Lo tadi gue telpon, gue gedor-gedor pintu, gak ada jawaban dari lo, gue khawatir lah, gue minta cardlock cadangan, terus gue masuk"
"Gue lagi mandi dodolll"
" Ya kan gue nggak tau"
Caca mendengus kesal lalu menyalakan hairdryer, mengeringkan rambutnya.
Jam dinding menunjukkan pukul 9 malam, Hari sudah larut malam, tapi Lian tak kunjung kembali ke kamarnya, ia sibuk mengecas ponsel sambil memainkannya. Caca heran kenapa ia tak kembali ke kamarnya.
" Li gue mau tidur"
"Ya, tidur aja"
"Lu sampai kapan disitu?"
"Sampai besok"
"Haa?"
"Gue tidur disofa, lu tidur aja di tempat lu, kalau mau matiin lampu matiin aja"
"Kenapa tidur dikamar gue?"
"Diem gue ngantuk"
Jawab Lian lalu meletakkan ponsel yang sedang dicas, kemudian memejamkan matanya.
Lian tidur dikamar Caca karena ia takut terjadi apa-apa pada Caca lagi.Lian sudah terlelap, meringkuk disofa depan kasur Caca. sedangkan Caca, ia tak bisa tidur. Caca mengambil satu bantal disampingnya, lalu beranjak dari kasurnya, mengambil persediaan selimut di lemari.
Caca berjalan ke sofa yang ditempati oleh Lian, membawa bantal dan selimut digendongannya. Caca mencoba mengangkat kepala Lian untuk memasang bantal, namun tenaganya yang sedang lemah tak mampu mengangkat kepala Lian. Caca masih berusaha, membuat kepala Lian bergerak kekiri dan kekanan. Hingga sipemilik kepala tersadar.
" Ngapain Ca?"
"Emmm, ini pake bantalnya"
Jawab Caca gelagapan karena tertangkap basah sedang memegang kepala sang pemilik, lalu
Caca memberikan bantal dan selimut pada Lian, setelah itu kembali ke tempat tidurnya.Bersambung ...
By: beuselv24
Next?!?!
Maaf banget gaes, yaampun aku ingkar janji lagi, maafin ya please... 🙏😭😭
Makasih yang udah setia nunggu wp aku, love u 😘♥️♥️♥️♥️

KAMU SEDANG MEMBACA
Kapal Takkan Karam
RomanceComplete.. Caca Yulia seorang gadis dari surabaya yang berkali-kali gagal ditengah jalan dalam audisi dijakarta, namun ia tak putus asa sampai pada akhirnya ia memenangkan ajang pencarian bakat yaitu Indonesia idol. Namanya melejit bersama laki l...