bab 1

4.5K 131 14
                                    

Brakk..

Pintu kamar Lian dibuka oleh Caca dengan kasar, Caca berjalan dengan menggenggam sesuatu ditangan kanannya, nafasnya tersenggal-senggal dan air matanya berurai begitu deras, Caca melangkah masuk tanpa ragu, namun bukan Lian yang ia jumpai tetapi flora pacar Lian yang baru saja keluar dari kamar mandi.

"Caca ada apa?"

Tanya flora yang kebingungan melihat keadaan Caca, flora mendekati Caca , segera ia sembunyikan sesuatu yang berada digenggamannya kebelakang punggungnya.

Namun flora sudah mengetahui bahwa Caca menyembunyikan sesuatu.

"Apa yang kamu sembunyikan Ca?"

Caca menggeleng cepat, namun flora tak mempercayainya, ia berusaha melihat apa yang disembunyikan Caca.

Saat Caca berusaha menghindar dan flora berusaha meraih sesuatu yang ada ditangan Caca, Lian masuk kekamar melihat tingkah mereka berdua, Lian mengernyitkan alisnya.

"Kenapa kalian berdua?"

Tanya Lian yang membuat Caca berhenti menghindari flora, lalu dengan sigap flora mengambilnya.

"Testpack?"

Ucap flora yang melongo melihat apa yang ia genggam sekarang.

"Garis 2 , Kamu hamil Ca?"

Ucap flora yang memandang Caca dengan penuh tanda tanya, namun Caca hanya diam air matanya semakin deras, Lian bingung, ia juga diam berada dibelakang Caca.

"Kenapa cari Lian, apa Lian ayahnya?"

Pertanyaan flora yang bertubi tubi tak dapat dijawab oleh Caca.

"Jawab Ca !"

Bentak flora pada Caca.

"Maaf flo.."

Plakk..

Perkataan Caca belum usai tangan flora mendarat dipipi Caca, tangis Caca semakin menjadi, ia merasa bersalah pada flora.

"Jahat banget kalian berdua "

Flora menangis sejadi jadinya tangannya tak tinggal diam, flora memukuli Caca, tangan Caca melindungi perutnya.

Sedangkan Lian ia berlari kedepan Caca dan menghadang pukulan flora terhadap Caca, flora tetap tak berhenti memukul, ia melanjutkan pukulannya pada Lian.

Flora berhenti memukul, ia melihat Lian dengan berlinang air mata, raut wajahnya seperti sedang bertanya "mengapa ?" ,

Plakkk..

Flora ingin adil, ia juga mendaratkan tangannya dipipi Lian, lalu berlari keluar dari kamar Lian.

Lian tak bertanya apapun pada Caca, ia hanya melihat sekilas lalu pergi mengejar flora.

Caca hanya bisa menangis badannya lemas tak berdaya, bibirnya tak dapat mengucap apa apa.

Caca tak kuat berdiri lagi ia merosot terduduk dilantai kamar Lian.

Bersambung.......

By: beuselv24

Bagus nggak ceritanya... kalau bagus aku next...

Like and comment yah jangan lupa dipollow.. 🤭♥️

Kapal Takkan KaramTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang