01. Tetangga Pelit

120 32 19
                                    

"Hahh capek dirumah terus, kenapa sih aku gak dibolehin kerja diluar aja sama Imran," ucap Hannah sang istri mengeluh hanya sendirian dirumah seperti isolasi mandiri.

Hiduplah sepasang suami istri yang hidup bahagia di komplek Anggrek. Si istri yang bernama Hannah sedang mengandung anak 4 bulan setelah 2 tahun pernikahan tidak memiliki anak karna sibuk bekerja dan menikmati hidup berdua. Suaminya bernama Imran yang bekerja sebagai sekretaris bos perusahaannya dan digaji dengan baik setiap bulannya. Hidup mereka sangat tenang setiap harinya hingga sang suami memutuskan untuk istrinya agar tak usah bekerja lagi. Hannah pun berhenti dari pekerjaan nya dan berdiam diri dirumah mengurus pekerjaan rumah saja atas perintah suaminya(Suami idaman saya).

Ting nong..

Hannah pun segera membuka pintu.

Cklek.

"Sayang ku!" teriak Imran saat melihat wajah cantik nan indah istrinya yang siap memeluk suaminya kencang.

"Sayangg, tumben pulang cepet?" tanya Hannah sambil mendekap suaminya kencang. Rindu sekali.

Imran memegang bahu Hannah dan menatap wajahnya hangat.

"Iya, tadi si bos suruh aku cepat pulang karna aku bilang kamu belum dibeliin susu ibu hamilnya, kerjaan aku juga udah siap kok," jawab Imran dengan gembira.

Tentu saja Hannah bingung, biasanya suaminya pulang jam 5-6 sekarang malah jam 2 udah pulang. Untung bukan di pecat bosnya.

"Bos mu baik banget, yang jadi suaminya pasti senang," kata Hannah bahagia dengan menyambut kepulangan suaminya.

"Sayang tapi kan bos aku laki," Imran mengerutkan keningnya heran mendengar perkataan istrinya.

"Ihhh iyaa, kamu bisa aja. aku lupa!" jawab sang istri agak centil kepada suaminya.

"Ihh kamu paling gemes deh," goda Imran sambil memeluk lagi Hannah dengan erat, ini selalu terjadi setiap hari.

Mereka pun di depan pintu dengan waktu yang lama karna perdebatan ih ih an itu.

"Aduh tetangga, saya jadi sungkan mau assalamualaikum." Tiba tiba seorang tetangga membawa Tupperware datang kerumah Hannah dan Imran. Mereka berdua pun cepat-cepat untuk bertingkah biasa saja. Nama tetangga itu adalah Dinda dia beda 6 bulan dari Hannah umurnya.

"Wa'alaikumsalam, udah saya jawab kok," ucap Hannah yang berusaha kalem di depan tetangganya.

"Calon bu rt ngapain ke sini?" tanya Hannah dengan ramah.

"Ini saya bawa gado-gado, di pindahkan aja dulu Hannah gadonya soalnya Tupperware nya mahal, takut rusak kalau lama lama disini. Hehe" kata calon bu rt dengan nada yang membuat Hannah kesal dan Hannah pun segera mengganti tempatnya ke dapur.

"Terimakasih Dinda, btw calon pak rt mana?" tanya Imran mencari keberadaan Ravendra yang merupakan anaknya pak rt tahun lalu. entah kenapa selanjutnya digantikan dengan Revandra anaknya dan Dinda menantunya.

"Dia belum pulang lah, kenapa kamu udah pulang ya Mron?" tanya Dinda tersenyum aneh, biasanya jam segini para suami belum lagi pelung kerja.

"Aku resign, mau jaga istri," jawab imran berbohong

"Kalau aku jadi Hannah, kayaknya bukannya seneng malah rasa-rasa mau mati deh karna gak makan," jawab Dinda dengan senyuman miring.

"Mbak bisa aja, gak mungkin aku biarin mati istri ku yang cantik ini," ucap Imran melihat istrinya yang kembali dari dapur

"Akh kamu bisa aja," jawab Hannah memegang tangan Imran

"Aaaaaa" teriak mereka bersamaan

"Heh heh!, plis saya geli. Sini Tupperware saya," ucap Dinda merampas Tupperware kosong yang sudah di cuci Hannah.

"Loh ini mana jawabannya," ucap Dinda heran melihat Tupperware kosong itu.

"maaf mbak, belum masak akunya heheh," kekeh Hannah dengan senyuman manisnya juga.

"Oh hahahaha iya gak apa-apa," jawab Dinda singkat, tapi wajahnya sedikit marah

"Yaudah Din, silahkan pulang," usir Hannah menunjukkan rumah Dinda di seberang sana.

"Lo ngusir?" Tanya Dinda

"Jangan lo-lo an Din, aku jadi geli ingat wattpad ku pas smp," Hannah mengingat cerita yang dia buat saat SMP, itu sangat menggelikan.

"Aku juga geli, yaudah assalamualaikum suami ku udah nunggu tuh depan rumah bawa sapu," Ucap Dinda dengan nada yang santai.

"Iya Din."

Tiba tiba ada suara palu yang berisik dari sebelah rumah Imran dan Hannah.

"Loh itu apa ya sayang, kok ada berisik dari sebelah." ucap Hannah bingung karna dirumah sebelah tidak ada penghuninya

"Kita liat yuk sayang." ajak Imran sambil merangkul istrinya.

Saat tiba di tempat pengintipan rumah sebelah. Imran dan Hannah melihat ada sekitar 3 orang mengangkut barang-barang interior rumah.

"Pak ini barang barang untuk siapa?" Tanya Imran kepada bapak bapak di situ

"Ini ada yang mau pindahan pak" Jawab bapak bapak itu sambil membawa meja

"Hahh pindahan??!!!"

bersambung

Spesial Tag:
@nanasaynana
@Melani932
@fluffyyoshiii
@Carolineq_

Gara-gara Tetangga!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang