09. Wallpaper mantan

38 21 1
                                    

Saat sedang asyik mengobrol. Keyfa tak sengaja melihat wallpaper risha, dia melihat wallpapernya adalah foto lelaki yang bukan Irsyad, calon suaminya. Keyfa begitu terkejut namun dia tak berani bilang, dia hanya berbisik kepada Hannah. Hannah pun menyadarinya, Hannah pun membujuk Keyfa agar bertanya pada Risha.

"Cowoknya kayak bukan Irsyad." celetuk Dinda yang lebih dulu melihat dan penasaran dengan siapa lelaki di wallpaper Risha.

Risha segera membalik handphone nya, "Eh iya ini foto mantan aku." Risha begitu ceroboh karna dia malas mengganti foto wallpaper nya.

Begitu banyak kesimpulan dari masing-masing orang, Hannah berfikir Risha sedang GAMON. Dinda berfikir Risha SELINGKUH. Dan Keyfa berfikir Risha akan meninggalkan Irsyad saat sudah menikah dan akan kembali pada foto laki-laki di wallpaper itu. Mereka semua diam termenung dengan skenario di kepala masing-masing.

"Sebenarnya dia ini baru mencampakkan aku sebulan lalu." Risha mulai menangis karna tidak tahan dengan situasi ini, dia terpaksa cerita.

Mereka bertiga lega karna Risha akhirnya speak up tentang siapa laki-laki di wallpaper itu. Hannah menepuk pundak Risha dan Keyfa mengambilkan tisyu untuk lap air mata Risha.

"Ceritakan tentang laki-laki bejat itu." Dinda yang sudah bertahun-tahun menjadi tempat curhat banyak wanita pun mulai mendengarkan keluh kesah Risha dengan tangisan pilunya.

Risha pun menceritakan keseluruhan yang terjadi hari itu, dia menangis sejadi-jadinya dan Hannah, Dinda dan Keyfa sangat marah dengan Bian dan sahabat Risha itu.

"Dia gak terima aku karna dia.. dia... huhuhu hiks dia lebih tertarik sama sahabat aku yang selalu pakai gaun cantik dan pake tas chanyel." Karna kehabisan tisu, Risha meluapkan air matanya pada lengan baju Hannah. Hannah terkejut dan ingin menariknya tetapi dia memilih diam karna wanita ini sedang sakit hati.

"Jadi sekarang kamu nikah sama Irsyad karna ter-terpaksa hiks." Keyfa ikut menangis mendengar kisah pilu Risha di kala hujan yang semakin lebat ini. Mereka bertiga terutama Risha yang berhenti menangis karna bingung kenapa Keyfa menangis juga. Mereka beralih pada Keyfa dengan menepuknya juga.

"Risha hiks, aku juga dulu gitu." Keyfa menangis hebat dan akhirnya Hannah memutuskan untuk mengambil tisu kerumah nya dengan payung dirumah Keyfa.

"Mau kemana?" tanya Imran saat Hannah membuka pintu rumah, ternyata mereka sudah siap dari rumah Risha.

"Ambil tisu." ucap Hannah dan segera membuka payungnya dan berlari.

"Loh ini ada apa, Nara gak akan mati kok." ujar Ravendra sambil menghampiri Dinda.

"Heh omongannya! ini lagi ngomongin soal cewe. Kenapa pulang sekarang sih?" Dinda berdiri dan berdebat dengan Ravendra.

Imran segera mendorong Ravendra dan menepuk bahunya, "Rav. gabisa ya sehari tu jangan bertengkar sama istri, yang pusing bukan rumah tangga lu aja." Imran memijit pelipisnya kesal.

"Kamu kenapa?" Fahmi menghampiri Keyfa dan berlutut di depannya.

Keyfa membuka wajahnya yang sudah memerah karna menangis, "Aku teringat kamu dulu selingkuh dari aku." rengek Keyfa.

Fahmi terkekeh geli, "Itu kan adik aku, kamu kan juga udah tau itu." ucap Fahmi dengan nada rendah.

"Tapi kan adik tiri, aku jadi sedih walaupun udah tau." kesal Keyfa dan memalingkan wajahnya kearah lain.

"Eh ada telfon. Alvaro siapa?" ucap Irsyad menunjuk pada Imran.

"Loh Alvaro kan suami Nara tadi itu. Kok bisa udah tukeran nomor?" tanya Imran heran, kapan dia bertukar nomor padahal baru pagi tadi mereka berkenalan.

"Gak tau, tadi kata Alvaro pinjem handphone buat nambahin followers ignya aja." ungkap Irsyad yang membuat Imran geleng-geleng kepala.

Imran menerima telfon itu, dan Alvaro mengatakan kalau ternyata..

"Iya kenapa?" tanya Imran

"Nara Hamil."

"Alhamdulillah!!!." teriak Hannah gembira, dia menguping percakapan telfon Imran. Dinda dan yang lain segera ikut mendengarkan lewat speaker. Nara terdengar hanya menangis tersedu-sedu, sedangkan Alvaro lebih parah menangis nya.

"Congrats yaa!" Risha mengucapkan selamat pada mereka, tampaknya Risha sudah mulai nyaman dengan para calon tetangganya ini.

~~

Hujan sudah reda, Irsyad dan Risha segera pamit pulang karna mereka sudah selesai dalam mengamati rumah baru mereka dan mereka sangat senang dengan tetangga baru yang sudah akrab tampaknya, Risha sangat sedih karena sangat cepat ingin pulang tetapi Irsyad memaksa mereka harus pulang sekarang karena hari sudah hampir gelap.

Risha memeluk para istri satu persatu, "Minggu depan datang ya ke pernikahan aku." paksa Risha dengan senang.

"Iyaa, nanti kami dengan Nara juga datang kok." ucap Dinda memeluk Risha erat.

"Dresscode?" bisik Keyfa penasaran.

"Kebaya silver." jawab Risha sambil berbisik juga.

"Sipppp." ucap mereka bersamaan.

Risha pun pergi, mereka kerumah masing-masing. Hari ini sangat melelahkan karna tidak menyentuh kasur sedikit pun. Mereka yang perempuan hanya menonton drakor bareng dan yang laki-laki bercerita kisah jaman dulu.

"Kira-kira Nara hamil cewek atau cowok ya." ucap Hannah penasaran.

Imran mengganti bajunya sambil mendengarkan Hannah bertanya tanya soal bayi di kandungan Nara.

"Kamunya aja kita gatau cewe atau cowo. Apalagi Nara yang baru ketahuan hamilnya." kata Imran

"Itu sih juga karna kamu maunya surprise, eh tapi malah udah beli baju dan perlengkapan bayi untuk segala gender." lanjut Imran sambil menghidupkan TV di kamar mereka.

~

"Oiya kita punya gak ya baju untuk mingdep." Dinda beranjak dari kasur, sedangkan Raven tetap di kasur sambil menonton bola.

Raven memerhatikan istrinya santai, "Adalah pasti, kan kamu beli baju seminggu sekali." ketus Raven karna istrinya memang seboros itu.

"Daripada kamu tiap gajian ganti body motor." balas Dinda tak ingin kalah. Rumah tangga mereka terbilang tidak pernah akur di karenakan perseteruan setiap hari. Ravendra berdecak kesal dan beralih ke tv nya yang sedang memutarkan tayangan pertandingan sepakbola. Dinda tiba-tiba merebut remote dan menggantinya ke drama korea. Dia menyembunyikan remote ke dalam bajunya.

"Curang kamu, mana sini remote aku mau nonton bola." Ravendra menarik-narik baju Dinda namun Dinda menghindari nya dengan lihai. Ravendra menyerah dan hanya melihat tv sambil melontarkan wajah sinis.

"Siapa sih yang kamu lihat sampe nyengir gitu." Ravendra memerhatikan istrinya dengan TV bergantian.

"Liat LMH ih ganteng nyaa, OPPAA!." teriak Dinda sambil menepuk-nepuk kasurnya. Ravendra kesal dan mulai mengambil remote yang sudah terjatuh dari baju Dinda. Dia mematikan TV dan membawanya pergi mandi.

"Lee Min Ho gantengan juga aku."

bersambung..................... ...........................

Gara-gara Tetangga!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang