11. Pernikahan Tetangga

34 17 0
                                    

"Mbak tolong lipstiknya sedikit di ombre pake shade 10 biar keliatan natural."

Hannah yang seorang mantan perias dan pernah upload video make up di tiktak yang tembus 1 juta suka mulai merias Risha yang telah dikejar waktu, acara akan dimulai pukul tujuh tepat sedangkan Risha pada jam empat tepat ini masih bareface. MUA yang dipesan datang terlambat dan pengerjaannya terbilang lambat, Hannah mengambil alih pekerjaan itu dengan lihai. Sedangkan Keyfa mengatur dekorasi kursi pengantin yang belum siap di dekor. Dinda Mengatur makanan yang belum tertata di prasmanan. Semua persiapan kacau akibat lalainya orang yang menyiapkan nya, untungnya semua bahan ada dan tinggal di kerjakan saja.

"Tolong mas itu bunganya di kursinya aja, Lampunya usahakan terang ya kalau udah malam nanti." perintah Keyfa sembari dia juga menata pinggiran lantai panggung.

"Bu ini ayamnya ada lagi? kayanya kurang di prasmanan sebrang." tanya Dinda pada ibu Risha.

"Ada nak, lagi di antar sama suami ibu." balas ibu Risha dengan wajah yang panik.

"Ibu gausah panik bu nanti pas acaranya mulai ibu gugup karna khawatir dengan persiapan ini, ibu tenang aja ya kan Dinda sama yang lain bantuin." Dinda mencoba menenangkan ibu Risha, wajar saja ibunya khawatir karna ini adalah pernikahan anak perempuan tunggal satu-satunya yang dia miliki.

"Makasih ya nak, Ibu jadi tenang kalau Risha bertetangga dengan orang seperti kalian." Ibu Risha memeluk Dinda erat, air mata Dinda jatuh begitu saja.

"Sama-sama bu."

"Kenapa kalian datang cepet banget?" tanya Risha sembari Hannah mencampurkan warna eyeshadow di mata cantik milik Risha.

"Kata Imran pestanya mulai jam lima, ternyata itu biar kami siap-siap dan make up cepat." ketus Hannah yang merasa telah dibohongi oleh suaminya sendiri.

"Kalau yang kaya gini aja dia boong, gimana yang lain. Pasti banyak yang dia sembunyiin kan." lanjut Hannah dengan wajah kesal, Risha tertawa mendengar cerita-cerita Hannah dari tadi.

"Seru deh sama kalian, aku jadi lupa kenangan aku sama sahabat aku dulu." lirih Risha, matanya mulai berkaca-kaca.

"Ets jangan nangis eii, bulu matamu susah-susah ku buat." Hannah menyeka air mata yang belum keluar itu dengan tisu, sebelum semua pekerjaannya dari tadi berakhir sia-sia.

"Hahahaha, by the way dimana Nara?" Risha menyadari dari tadi dia belum melihat Nara.

"Nara berangkat sama Alvaro, dia soalnya gak dapat info bohong dari Imran."

"Ohh."

Risha akhirnya telah selesai, di rias oleh Hannah. Risha sangat sangat sangat cantik hari ini, Risha terpukau dengan skill make up yang dimiliki oleh Hannah, diatas rata-rata!

"Wow Risha you're so amazing today. Cantik banget, maaf ya aku baru datang." Nara memeluk Risha pelan karna takut merusak perhiasan Risha.

"Makasih Nara, kamu juga cantik pake kebaya silver itu." Risha memperhatikan kebaya cantik yang dipakai oleh Nara.

"Ah ini beli di olshop hehe."

Nara merogoh tas ketek nya, dia mengambil handphone nya dan menunjukkan gambar kursi pengantin dan perhiasan-perhiasan yang memenuhi gedung pernikahannya itu. Risha kagum melihat kelihaian Dinda dan Keyfa dalam mengatur itu semua.

"Kok kalian pada bisa sih, kalau gaada kalian gak tau deh gimanaa." Risha tersenyum lebar melihat ruang acara pestanya itu.

"Kami pernah nikah, pesta, acara, Risha." ucap Hannah lembut.

"Pokoknya semangat ya Isha, ini hari kamu." ucap Nara sedikit berteriak.

~

"Sayang menurut aku dekorasinya bagus banyakin di kursi aja." saran Fahmi, Keyfa tak mendengarkan yang dikatakan oleh suaminya dan masih sibuk dengan bagian pot disamping kursi pelaminan.

"Menurut aku lampunya hidupin beberapa aja pas siang, biar keliatan kelap-kelip nya."
saran Fahmi yang lagi-lagi tak digubris oleh Keyfa.

Fahmi akhirnya hanya mengerjakan yang orang-orang kerjakan, karna sepertinya Keyfa sedang sibuk dengan pekerjaan nya. Setelah semua siap, Fahmi menghampiri Keyfa untuk makan nasi kotak yang telah dibagikan oleh ibu Risha untuk mereka yang telah membantu.

Fahmi melihat kearah dekorasi yang Keyfa buat, ternyata Keyfa membuat dekorasi yang banyak di kursi dan beberapa lampu yang telah dihidupkan untuk siang hari. Semua itu adalah saran Fahmi yang ternyata di terima oleh Keyfa, Fahmi menghampiri istrinya dengan bahagia dan memilih untuk menyuapinya saja.

"Eh kamu gak capek? aku bisa makan sendiri." ucap Keyfa sambil mengipasi dirinya yang kepanasan.

"Enggak gak papa aku udah kenyang tadi pagi makan sarapan yang kamu kasih." jawab Fahmi dengan nada lembut, Keyfa makan dengan sangat lahap. Para pekerja yang masih muda dan jomblo hanya bisa menonton mereka sambil nyengir sendiri.

~

Akhirnya Ijab Kabul dilakukan oleh Irsyad diluar. Risha yang menunggu akad di dalan ruangan sangat gugup, jantungnya berdegup tak karuan. Padahal ada Hannah disampingnya tapi tetap saja dia gugup, sedangkan yang lain berada di ruang akad. Risha berjalan mondar-mandir menormalkan detak jantungnya yang semakin tak mau tenang.

"Bagaiman para hadirin, sah?"

Terdengar suara Ayah Risha di pengeras suara. Para hadirin menjawabnya, "Sah!!!!!!!". Debaran jantung Risha semakin kencang karna dia tak percaya hal ini, baru saja dia putus dan sekarang dia telah menikah. Risha menangis tapi dia segera menghapus airmata yang hampir jatuh sebelum air mata itu merusak makeup cantiknya hari ini.

Cklek

Pintu bersuara, segera Risha membelakangi pintu agar orang yang membuka pintu itu tidak melihat tangisannya. Setelah Risha menyeka air matanya, dia berbalik dan menatap langsung Irsyad dengan jas hitam akadnya. Risha sedikit terkejut, "Dia udah jadi suamiku? si tengil ini?"

"Hai."

Keduanya terdiam, ada suasana canggung karna kata itu. Risha tersenyum kaku dan tertawa karir.

"Duh Irsyad bodohnya, ngapain malah sapa sih." batin Irsyad sibuk memaki dirinya sendiri, itu adalah hal yang paling memalukan yang dia lakukan tahun ini.

"Ha-habis udah nikah, kamu beda ya." kini giliran Risha yang memaki dirinya sendiri, ada suasana hangat romantis diantara mereka. Hannah yang tak kasat mata segera meninggalkan ruangan sebelum pasutri baru itu sadar ada Hannah diantara mereka saat ini.

Risha segera mengulurkan tangan untuk mencium tangan Irsyad. Kemudian mereka hanya diam tak saling bertatapan, senyum-senyum sendiri. Para rombongan
RT 04 telah menguping dibalik pintu dari tadi, tidak ada kemajuan topik. Akhirnya Nara mendobrak masuk dan mengajak mereka untuk foto-foto saja.

Resepsi pernikahan Risha dan Irsyad cukup megah meriah karna dibawakan oleh Nara dan Hannah dan dibarengi oleh cengkok nada Dinda yang begitu indahnya. Keyfa tidak diperbolehkan oleh Fahmi untuk bernyanyi karna Keyfa sedang lemas karena belum makan dari pagi. Risha tersenyum lebar melihat kehebohan mereka diatas panggung untuk memilih lagu.

Irsyad merogoh sesuatu dari kantong celananya, "Cincin!" teriak Risha dalam hati begitu senangnya. Risha berdetak kencang melihat cincin yang tampak sangat cantik itu.

"Yang kemarin itu cincin sebelum nikah, yang ini cincin tanda sudah menikah. Kamu pakai ya." Irsyad memakaikannya pada jari manis Risha tanpa menunggu jawaban dari Risha. Wajah Risha merah merona karena perkataan Irsyad tadi, dia membungkam saat Irsyad memberi senyuman padanya.

"Kepada para mempelai tolong nyanyikan lagu HARI PERNIKAHAN KITA!" Nara meneriaki lewat microfon, sebenarnya dari tadi mereka dan tamu hadirin memperhatikan Irsyad yang memakaikan cincin pada Risha. Akhirnya Risha juga menyanyikan lagu Tiara Andini itu bersama Irsyad di atas panggung. Para tamu undangan ikut menyanyi, terutama remaja yang sering mendengar lagu itu di fyp tiktak mereka. Ini adalah hari yang sangat bahagia bagi Risha dan Irsyad.

Lirik Risha:
-Demi Tuhan, aku berjanji padamu
Akan slalu setia dan menjaga setiap langkahku-

Lirik Irsyad:
-Demi ayah ibumu yang t'lah menitipkan kamu
Aku kan menjadi pasangan hidupmu-

Satu dan selamanya~



Bersambung..~~

Gara-gara Tetangga!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang