FUN DENGAN POLISI

1.4K 31 2
                                    

Notifikasi grindr di hpku berbunyi, seorang user dengan seragam polisi menyapaku. Fotonya terlihat gagah dengan baju latihan polisi yang ia kenakan terlihat ketat dan sesak karena lengannya yang kekar dan dadanya yang bidang. Nama samaran yang ia gunakan adalah "Top Bisex 20cm", sedangkan nama samaran yang kugunakan "Chi Bot" cukup simple namun ada saja yang tergoda.
'Hi'
"Hi juga"
'Daerah mana?'
"Barat, km?"
'Sama nih. Fun yuk.'
Fun? Kenapa tidak? Itulah yang ada di benakku saat aku membaca ajakan tersebut. Sudah lama aku ingin dientot polisi yang kekar, apalagi panas yang menyengat juga membuatku semakin terangsang, karena aku sangat suka ngentot di cuaca yang panas hingga basah kuyup oleh keringat.
"Boleh.”
‘Mau kubeliin kondom?”
“Ga usah, aku pengen dikeluarin di dalam”
‘Sip, ayo ke rumah kontrakanku sini, alamatnya di Jln. Per**** no. **”
‘Oke'

Kubuang rokokku yang sudah tinggal 1/4 dan kucari alamatnya di aplikasi peta di hpku, ternyata tidak begitu jauh. Kupacu motorku menuju alamat yang diberikan, jalannya cukup sempit dan jarang dilalui oleh kendaraan, jauh dari lalu lintas yang berisik.
Begitu kusampai di alamat yang diberikan, dadaku berdegup kencang karena tidak membayangkan akan dientot oleh seorang polisi yang gagah. Kubuka aplikasi grindr di hpku dan memberitahunya bahwa aku sudah menunggu di depan, ia membalasku hanya dengan 'Iya.'.
Rumah berwarna kuning dengan pagar hitam itu tidak begitu besar. Sebuah motor Byson terletak diparkir di depan pintu, membuatku semakin gugup dan penasaran akan merasakan kejantanan seorang polisi.
KREKKK...
Pintu rumah itu terbuka, keluarlah seorang pria dengan pakaian yang kulihat di grindr, kutebak umurnya sekitar 30 tahun. Tingginya kutaksir sekitar 185 cm, terpaut 20 cm denganku yang hanya sekitar 165 cm, beratnya mungkin sekitar 90 kg dengan lengan yang kekar dan dada yang bidang, namun perutnya tidak sixpack, benar-benar seleraku karena aku tidak begitu menyukai pria dengan perut yang sixpack.
"Hai, yang dari grindr tadi ya?", tanyanya padaku yang masih shock melihat pemandangan indah didepanku ini.
"Iya, dengan om siapa ya?" balasku menanyakan namanya.
"Panggil saja om Wisnu, kalo kamu? Ayo mari masuk dek." balasnya sambil membukakan pintu agar motorku dapat masuk dan diparkir didalam halamannya.
"Nama saya Calvin om, salam kenal ya." jawabku sambil memarkir motorku.
"Oh dek Calvin ya? Masuk kedalam yuk."
Aku diajak masuk ke ruang tamunya yang terang karena cahaya matahari dari kaca yang tidak tertutup gorden.
Baru saja kuiinjakkan kedua kakiku kedalam, om Wisnu langsung menutup dan mengunci pintu tanpa berkata apa-apa, lalu mendorongku ke tembok dengan tangannya yang kekar dan melumat bibirku dengan bernafsu. Tangan kirinya menahan kedua tanganku ke atas sementara tangan kanannya masuk menyelip kedalam jaket dan baju polo putih yang kukenakan dan meremas2 puting kananku dengan kasar dan liar, bergantian dengan puting kiriku. Aku membalas ciumannya dengan liar selagi menahan eranganku. Tangan kanan om Wisnu berhenti meremas dadaku dan berpindah ke pantatku. Ciumannya yang semakin ganas membuatku susah mengimbanginya, jari-jari kasarnya meremas2 pantatku dan berusaha memasukkan jari-jarinya ke dalam lubangku. “Oh dek om udah pengen banget ngentot kamu”, bisiknya ke telingaku. “Ya om entot aja aku hmm”, aku hanya menjawab singkat karena aku sudah tidak peduli akan apa yang akan ia lakukan padaku. Dengan sigap om Wisnu melepas jaket dan atasan yang kupakai, puting kananku dikenyot dengan buasnya sambil dada kiriku diremas2.
"Pentilmu seksi dek, warnanya merah terang, om seneng banget sama pentil kayak gini." om Wisnu mabuk keenakan mengenyot putingku sambil meremas dada kananku. ”Ough terus om enak..”, erangku sambil menarik2 rambutnya menahan keenakan.

Tiba-tiba ia berhenti menetek dari putingku dan memelorotkan celanaku hingga aku bugil di hadapannya yang masih berpakaian lengkap. Foreplay kecil kami di ruang tamu itu hanya diterangi oleh cahaya matahari dari luar. Om Wisnu melumat bibirku sambil tangannya kembali mengelus-elus pantatku, "Hmmm pantatmu mulus banget ya dek", pujinya sambil menepuk2 menggoda pantatku. “Ayo om entot aku hmmm..”, pintaku terbakar nafsu. “Isepin dulu dong kontol om", perintahnya.
Om Wisnu duduk diatas sofa dan membuka resleting celananya, lalu mengeluarkan kontolnya yang seperti di nama samaran grindrnya, benar-benar 20 cm.
Kumasukkan kontol tebalnya yang sudah tegang itu perlahan-lahan kedalam mulutku yang kecil, kontolnya sangat panjang sehingga tidak seluruh batangnya bisa masuk. Kukulum kontolnya yang panjang dengan liar sambil kumainkan pelernya. Benar-benar beda sensasi ngisep kontol polisi gede ini.
"Ahh gila hisapanmu top banget, emang beda ngentotin mulut cowok cina" puji om Wisnu padaku sambil pinggangnya mulai bergerak ke atas dan bawah, berusaha mengentotin mulutku lebih dalam. Kontolnya yang besar membuatku gelagapan menyepongnya. 20 menit berlalu namun kontolnya masih tetap tegak meskipun sudah kusepong dengan sekuat tenagaku.
"Capek ya? Giliran om yang gerak ya sekarang",
Om Wisnu kemudian membaringkanku di sofa panjang hingga telentang, lidahnya mulai bermain-main membasahi lubangku hingga aku hanya dapat mengerang keenakan. Beberapa saat kemudian diambilnya sedikit baby oil dan lalu diratakan ke jarinya dan lobang pantatku. Satu jari kasarnya berusaha masuk.. Kemudian dua, tiga jari akhirnya masuk. Jari-jari kasar om Wisnu bergerilya didalam lubangku agar mudah untuk ditusuk oleh kontol jumbonya itu. "Ahh omm sakitt"pintaku memelas. "Tenang dek habis gini juga enak kok", suaranya yang jantan menenangkanku membuatku agak tenang. Om Wisnu kemudian mengeluarkan jari-jari kasarnya dari lobangku lalu menepuk pantatku "Saatnya kamu kutusuk!"

KUMPULAN CERITA GAY ONESHOOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang