Siang itu aku sedang menjemput temanku berbelanja, aku menunggu di luar pintu masuk mall
sambil menikmati sebatang rokok ketika seorang anggota brimob berseragam berperawakan
gagah perkasa, berkulit hitam manis dan berbulu menyalakan sebatang rokoknya di
sampingku. Kutaksir umurnya sekitar 28-30an, dengan tinggi 180cm berat 95kg, terpaut
20cm dengan tinggiku sendiri. Ia terlihat sangat memikat dengan bibirnya yang tipis,
hidungnya yang mancung, dan lengannya yang gempal.Aku menikmati rokokku yang masih 3/4 batang sambil mataku jelalatan menelanjangi
brimob dempal ini dalam pikiranku dan membayangkan kontolnya didalam lubangku, hingga
tiba2 mata kami bertemu, lalu ia tersenyum kepadaku.
"Sedang dinas, pak?", kutegur sapa karena salah tingkah akan senyuman manisnya.
"Iya dek, kamu sendiri lagi ngapain?"
"Saya lagi nunggu temen saya di dalam nih, kenalin saya Calvin, kalo boleh tau bapak dari
kesatuan mana pak?" kataku sambil berjabat tangan.
"Saya dari kesatuan Brimob Benowo dek, ini nama saya di dada kalo adek mau tau."
jawabnya seraya menunjukkan nama di dadanya yang tegap berisi, tertulis Bramantyo (nama
kusamarkan untuk alasan privasi, hanya inisial saja)
Kami pun terlibat dalam pembicaraan seru untuk beberapa saat, tak terasa 3 rokok kami telah
habis sambil bercakap2. Ia bercerita tentang pengalamannya sebagai anggota brimob dari
muda, aku tahu ia masih single dan sedang tinggal di mess untuk para brimob. Sepanjang
pembicaraan kami, dapat kuketahui bahwa dia adalah sosok yang ramah dan perhatian, meski
tatapannya padaku penuh nafsu seperti ingin menerkamku.
"Dek abang mesti balik dulu nih, kalo boleh abang minta pin BBMnya adek boleh?" tanyanya
padaku.
"Boleh bang, sini kuberikan pin BBMku" kami bertukar pin sejenak sambil menghabiskan
rokok keempat yang terakhir.
"Oke dek, terima kasih ya, ntar abang chat adek, abang pamit dulu ya" pamitnya kembali
masuk ke dalam.
Kunyalakan rokok terakhirku sebelum kujemput temanku didalam mall. Tak dapat kusangka
bahwa aku baru saja mendapatkan pin BBM seorang anggota brimob yang manly perkasa
banget.
Malam hari itu juga sekitar pukul 22.00 seusai aku mengantarkan temanku pulang di
rumahnya di daerah barat, aku terkena tilang di jalan raya dekat mall tadi. Polisi yang
menangkapku enggan diajak berdamai karena ada atasannya, hingga akhirnya aku harus
mengikuti sidang yang akan berlangsung 2 minggu dari tanggal tilangku, padahal aku sangat
membutuhkan mobilku untuk pulang pergi dari tempatku kuliah dan beraktivitas sehari2. Saat
sampai di kos2an, aku membuka HPku yang berisi pesan BBM dari bang Bram.
"Malam dek Calvin, kok abang tungguin tidak dibalas chatku."langsung saja kucoba telpon
melalui BBM.
"Malam bang Bram, apa kabar?"
"Baik dek, kamu sombong ya? Hehehe""Ga kok bang, saya baru aja buka HP abis ketilang tadi di jalan M***** *******o. Maaf ya
bang lama balasnya."
"Gapapa dek, SIM kamu disita kah? Kalo iya abang bisa ambilkan kok, urusan gampang itu."
Bak peribahasa Pucuk Dicinta Ulam Pun Tiba, bang Bram mengerti apa yang kubutuhkan
sebelum aku hendak bertanya."Bisa bang? Wah makasih banget ya bang! Alamat mess bang Bram dimana? Nanti kuambil
di sana aja jadi ga ngrepotin bang Bram." tawarku dengan senang hati akan bertemu brimob
gagah ini lagi.
"Abang tinggalnya di mess daerah N***** dek, adek tinggal dimana? Kalo deket abang aja
yang samperin di tempatnya adek." tawar bang Bram, aku semakin senang karena akan
disamperin jadi mungkin saja dapat terjadi "hal2 lain" hehehe.
"Oh kebetulan saya harus bersihin apartement saya di Gunawangsa M****, abang bisanya
kapan ya?"
"Besok bisa banget kok dek mumpung abang libur, tapi siang2 ya abang kesana setelah SIM
mu abang ambil."
"Oke bang, terima kasih banyak ya bang." pembicaraan lewat telepon kami berakhir disini,
tapi berlanjut di chat sebentar hingga kami berdua tertidur.
Keesokan harinya aku bersiap2 akan ke apartement tempat aku dan bang bram janjian untuk
bertemu, karena aku tidak membawa SIM, aku terpaksa memesan transportasi online dari
kosku.
Sekitar jam 12 siang aku sudah berada di apartementku. Pos security kuberi tahu akan
kedatangan bang Bram untuk mengantarkan SIMku, lalu aku naik ke apartemenku dan mulai
bersih2 agar tidak terlihat berantakan ketika bang Bram akan datang nanti. AC di
apartementku belum dibersihkan sehingga tidak dapat menyala, akibatnya unitku sangat
panas hingga aku hanya telanjang dada dan mengenakan celana basket tanpa celana dalam
karena semua pakaian dalamku masih dijemur di atap om Bagas juga. Sekitar pukul 1 siang
aku hampir selesai bersih2, kuhisap sebatang rokok di balkon untuk beristirahat sambil
menunggu bang Bram. Tiba2 notifikasi di HPku berbunyi, bang Bram mengechatku.
"Dek abang udah ambil SIM mu ya, sekarang abang mau jalan ke apartementmu, tower lantai
dan unit berapa dek?"
"Terima kasih bang, saya di tower 2 lantai 2* unit *, nanti kalau masuk bilang aja mau
ketemu sama Calvin 2*-*B" kuberikan nomor unitku yang jelas agar bang Bram dapat masuk
dengan leluasa.
"Oke dek nanti kuchat lagi kalau udah sampe"
Mengetahui bang Bram akan segera tiba, aku menghabiskan rokokku dan cepat2
membersihkan apa yang tersisa tadi dan tak lupa membuat kopi untuk bang Bram lalu
bergegas mandi membersihkan diri untuk menyambut brimob kekar itu. Sekitar jam 1.30
siang aku keluar dari kamar mandi, lalu kulihat bang Bram menchatku lagi
"Dek abang udah dilantaimu ya, ini abang lagi jalan ke unitmu"
Dengan terburu2 kukeringkan tubuhku dan kukenakan tank top putihku yang kukenakan
ketika dientot om Bagas beberapa waktu lalu dan celana pendek seadanya. Selesai aku
berpakaian, tiba2 ..