“Yan… nongkrong yu!” Kirim.
tak lama balasan sms kuterima.
“Gue jalan sama cewe gue Do. Sorry ya!”. Harapan terakhripun pupus. Aldo rebahkan dirinya dikasur.
“Andre sama keluarganya kepuncak,taufik lagi dihukum karena ketauan bolos,dewi lagi sibuk bantuin kakaknya yang pengen nikah” pikir Aldo.
“Terus gue kemana dong… masa dirumah? bt banget!” Ia bergegas turun sambil menenteng helm. ia llihat ayahnya diruang tamu bersama kakek.“Mau kemana kamu Do?” Tanya ayah dari meja kerjanya yang penuh dengan berkas berkas.
“Maen yah…” jawabku sambil mengambil kunci motor. Kakek sendiri tak bergeming memandangi tv,terlihat sangat serius.Setelah semua sudah rapih aku pun pamit kepada ayah dan kakek. Alngkah kagetnya aku memandangi layar tv. Ternyata kakek sedang menonton film porno!
“What…!” Aku melongo. Ayah yang mendengarnya hanya memberi isyarat untuk aku tak mengganggu kakek. Ayah menghampiriku
“biarkan saja kakekmu… sudah kamu hati hati dijalan” sambil ayah memberikan uang jajan. Akupun menuruti ayah tanpa bertanya.
Digarasi aku mencoba melupakan apa yang kulihat dan buru buru jalan. Aku berniat ketempat biasa aku nongkrong walau sebenarnya enggan.
Pas sudah dijalan, langit menjadi mendung dan gelap. Aku jadi berpikir ulang “ah nanti malah keujanan. Semakin suram malam minggu ini” tanpa pikir panjang akupun balik lagi kerumah.
Sesampainya dirumah,keadaan gelap gulita.
“loh… apa ayah sama kakek pergi? Ko aku gak dikabarin”. Aku yang punya kunci sendiri langsung membuka pagar. Aku masuk lewat pintu garasi.
“Ini mobil ada… ko rumah gelap begini. Apa lagi istirahat?”.
Ketika dituang tamu,samar samar aku mendengar suara. Bergegas aku nyalakan lampu. “Ayah… yah…. ” aku sedikit berteriak tapi tak ada yang menyahut.
Hujan pun turun dengan lebatnya menjadikan suasana semakin horor. Dengan rasa penasaran aku pun beranikan diri menuju ruang belakang ke asal datangnya suara itu. Aku mengambil sapu untuk berjaga jaga. Selangkah demi selangkah kuhampiri. tepat didepan pintu suara suara itu terdengar jelas dikupingku,mendesah dan mengerang!
untuk mencari tau. Aku tinggalkan sapu dan mengambil bangku. Lobang ventilasi menjadi pilihanku untuk melihat keadaan didalam.
Rasa takut dan penasaran campur aduk. Tanpa menunggu lagi aku pun langung menaiki bangku itu.“Ayah!” Aku terpekik melihatnya. “Apa yang ayah lakukan???” sedang menghisap kontol kakek! Aku benar benar tak percaya. Kakek hanya tiduran dan mendesah menerima setiap hisapan,mereka berdua benar benar menikmati. Sambil menghisap,ayah juga mengocok kontolnya sendiri. Kontol kakek gemuk dengan biji yang besar sedangkan kontol ayah panjang dan berurat. Entah mengapa aku tak ingin menyudahi kegiatan mengintip ini.
Cerita selengkapnya
https://karyakarsa.com/ACDC