PAKDE GANI DAN PONAKANNYA

2K 16 0
                                    

sore rumah pakde Gani sudah ramai oleh sanak saudaranya. Maklum karena pakde gani adalah yang dituakan. Makanan sudah dihidangkan,bincang bincang sesama keluarga pun meriah sore itu. Para cucu,keponakan semua sibuk bermain sesamanya. Para om dan tante tertawa terkekeh,mungkin sedang bergosip. Dari keramaian dirumah itu,ada yang berdiam diri saja. Itu adalah Om Reza.

Om reza adalah keponakan pakde gani dan om reza juga pernah tinggal disini ketika ia masih SMA dulu. Om Reza datang bersama sang istri. Mereka sudah mempunyai anak 2. Om Reza berumur 42,berkulit coklat,dengan bulu tangan yang lebat,dan ia sedikit gemuk. Dengan hidung mancung dan bewok yang tebal semakin memperlihatkan kalau ia ada keturunan India,dari sang ayah. Dalam diamnya Om Reza, matanya memandang serius kelayar handphone. Sepertinya ia tak menggubris suara obrolan yang seru dari saudaranya yang lain.

"za... ngapain sih lo? Ayo sini... gak kangen lo sama gue!" goda Tante Evi.

"enggak ah.. gue lagi sibuk Vi" kembali ia memandang handphone dan cuek.

Sambil menghisap roko dalam dalam.Tanpa ia ketahui, ternyata ada orang yang memperhatikannya. Roko ia matikan, ia masukan handphonenya kedalam kantong.

Ia pergi kekamar mandi. Sekembalinya ia dari kamar mandi, ternyata Pakde Gani sudah duduk dibangku sebelah sambil meroko.

"eh pakde..." salamnya.

"kamu gemuk sekarang za.." ucap Pakde sambil tersenyum.

"hehehe..." om reza hanya tertawa.

Memulai obrolan "dulu kamu tuh sering duduk dipinggir kolam yah..." sambil pakde gani memandang jauh kearah kolam.

"iya pakde..." terlihat om reza sedikit canggung.

"sekarang kamu sudah anak 2 yah.." sambung pakde gani.

Om reza pun membakar satu batang rokok. Mereka berdua terdiam memandang kearah kolam,menerawang waktu yang telah berlalu. Dengan gaya yang santai, pakde gani menyambung obrolannya .

"kamu kok masih senang nonton porno toh za..." dengan hela nafas ia selesai berbicara.

Seperti tersambar petir,om reza diam. "kok pakde tau!" hatinya kalut.

Ini bukan berarti ia takut atau khawatir kepada pakdenya tetapi lebih kearah malu. Senyum maksa om reza keluarkan. Walau ia tahu pakde tak hanya sampai disini, pasti akan panjang ceritanya, akan dikasih wejangan, ini, itu... om reza hafal betul sifat pakdenya.

"dulu.. kalo pakde lagi bersihin kamar kamu tuh, sering pakde nemuin majalah porno,vcd porno... tisu bekas peju..." mendengar itu lagi, membuat om reza rasanya ingin pergi pamit, ia benar benar malu.

Jadi ternyata dari dulu pakde tau koleksi yang aku punya tapi kenapa dia gak pernah ngebahas ini.?

"sampe tadi,pakde lihat kamu masih nonton porno..."

"sial!" gerutu om reza.

"tapi yah.. beberapa kali pakde sempet buka majalah porno kamu, nonton vcd nya..."

"loh!" kenapa pakde jadi tiba tiba ngomongin ini semua ke aku? Semakin bingung om reza.

"pakde.. aku gak bermaksud. Aku hanya menonton, gak lebih..." seraya meminta maaf.

"gak papa za.. pakde gak marah... pakde pun pernah beberapa kali ngeloco sehabis nonton vcd kamu" kata kata yang keluar dari mulut pakde benar benar membuat om reza semakin canggung.

KUMPULAN CERITA GAY ONESHOOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang