Sejak kecil, Purnomo memang bukan murid yang pandai. Sejak SD kelas satu, dia selalu mendapat prestasi terburuk di sekolahnya. Bahkan sudah beberapa kali hampir saja tinggal kelas. Prestasi buruknya itu terus dipertahankan Purnomo hingga kelas 3 SMU. Inilah masa penentuan dari semua pendidikan yang telah ditempuhnya.
Tapi dengan otaknya yang memang kurang mampu, Purnomo pun gagal dalam tes kelulusan SMU-nya. Sepucuk surat dilayangkan ke rumahnya untuk memberitahukan tentang kegagalannya. Ayah Purnomo, baru saja pulang kerja malam itu, langsung naik pitam saat membaca surat itu. Susah payah, dia membiayai pendidikan Purnomo seorang diri, sebab istrinya telah meninggal saat melahirkan Purnomo. Tapi Purnomo menghancurkan jerih payahnya. Dengan kesal, ayah Purnomo berlari ke kamar anaknya dan mendobrak pintunya.
"Purnomo! Sini kamu!" teriaknya, kesal sekali.
Beban kantor sudah cukup membuatnya kesal. Tapi Purnomo malah membuatnya semakin kesal. Takut melihat ayahnya, Purnomo mencoba kabur dari kamarnya tapi segera ditangkap oleh ayahnya.
"Kamu bikin malu saja. Ayah udah kesal banget sama kamu."
Tubuh Purnomo memang sedikit lebih kecil dibanding ayahnya, maka dia tak berdaya saat digiring kembali ke kamarnya. Dengan kasar, Purnomo dilempar ke ranjangnya. Remaja tampan itu bersimbah keringat dingin, ketakutan, saat ayahnya melepaskan dasi dan kemejanya. Lalu ayahnya itu melepaskan celana panjangnya pula.
Ayah Purnomo memang lumayan seksi. Dadanya nampak keras berkat olahraga yang sering dia lakukan di akhir pekan; meskipun perut dan pinggangnya sedikit berlemak. Tapi secara keseluruhan, ayahnya itu seksi sekali. Kini ayah Purnomo sudah bertelanjang dada dan hanya bercelana dalam putih. Cowok homo yang kebetulan melihat si ayah seksi ini pasti akan ngaceng kontolnya ;) Kembali ke cerita porno ini, ayah Purnomo membentak anaknya untuk melepaskan pakaiannya.
"Lepas bajumu. Semuanya! Kalau tidak, Ayah pukul kamu dengan ikat pinggang ini," ancamnya. Purnomo mau-tak mau segera melucuti dirinya. Dalam semenit, dia sudah bertelanjang bulat dengan kontol menggantung di antara pahanya.
Ayahnya mengambil kursi dan duduk di tengah ruangan itu. Dengan tampang sangar, dia mengisyaratkan agar Purnomo membaringkan tubuhnya di atas pangkuan ayahnya. Purnomo bergidik; mengingat betapa kerasnya ayahnya dulu sering memukuli pantatnya. Dengan tubuh gemetar, Purnomo menuruti ayahnya. Pantatnya menungging, siap dipukul. Sementara kontol Purnomo bergesekan dengan paha ayahnya.
PLAK! Purnomo meringis saat telapak tangan ayahnya menghajar pantatnya. Aah! Panas sekali rasanya. PLAK! PLAK! PLAK! Purnomo mulai meringis kesakitan saat pukulan yang kesepuluh; pantat memerah dan memanas. Tapi entah kenapa kontol Purnomo malah ngaceng.
"Apa ini?" tanya ayahnya marah saat dia merasakan kontol Purnomo bertumbuh dan mendorong-dorong pahanya.
"Kamu suka dipukul Ayah?", tanyanya, masih marah.Purnomo hanya terdiam, bingung akan reaksi tubuhnya. Memang sudah bertahun-tahun lamanya dia tidak dipukul seperti itu. Terakhir kali dia dipukul adalah saat Purnomo masih berumur 5tahun. Dia tak bisa mengingat apakah dulu sewaktu dia masih kecil, kontolnya juga ngaceng saat pantatnya dihajar ayahnya. Ayah Purnomo terdiam saat melihat tubuh putranya yang bugil teronggok di atas pangkuannya, tak berdaya setelah pantatnya dipukuli. Tiba-tiba ayah Purnomo mulai terangsang. Kontolnya bangun dan membuat tonjolan besar di balik celana dalamnya. Purnomo menyadari hal itu sebab kontol ayahnya terasa sekali menyodok-nyodok perutnya.
Diam seribu bahasa, ayah Purnomo hanya mengelus-ngelus pantat putranya. Semakin mengelus pantat itu, ayahnya menjadi semakin bernafsu. Tubuh Purnomo gemetar saat dia merasakan lubang pantatnya dimain-mainkan oleh ayahnya. Seketika itu juga dia merinding, mengingat berita-berita pemerkosaan incest di TV. Tak disangka, dia akan segera menjadi korban pemerkosaan homoseksual oleh ayah kandungnya. Purnomo ingin menolak ayahnya tapi dia takut dipukul lagi, maka dia hanya terdiam saja; pasrah.
Merasa mendapat lampu hijau, ayahnya makin berani. Kini sudah ada 3 jarinya yang sibuk mengerjai lubang pantat Purnomo yang masih perjaka itu. Ayah bejat tapi seksi itu meneteskan air liur; tak sabar untuk 'Menghabisi' anaknya. Kontolnya mulai basah, mengalirkan precum. Cairan itu menembus celana dlaamnya dan menodai perut Purnomo. Meskipun remaja itu merasa tak nyaman dikerjain ayahnya, kontolnya sendiri makin nagceng.
Purnomo mendesah-desah kesakitan bercampur nikmat saat ayahnya mengentotinnya dengan jari-jarinya. Berpegangan pada paha ayahnya, Purnomo mulai menggeliat-geliatkan tubuhnya.
"Aakkhh.. Oohh.. Aahh.. Hhoohh.." desah napas Purnomo. Sementara itu, ayahnya mulai menjelajah turun dan bermain dengan kontol anaknya. Bagaikan memerah sapi, ayahnya mencoli kontol Purnomo.
"Aahh.. Aahh.. Oohh.." Remaja itu dimabuk nafsu yang tidak dimengertinya sama sekali. Keringat mulai menetes menuruni tubuh Purnomo yang juga seksi. Meski hanya berumur 18tahun, tubuhnya lumayan tegap.
"Hhohh.. Hhoosshh.. Oohh.. Hhahh.." Napas Purnomo semakin berat, rasa nikmat menjalari tubuhnya. Mengetahui bahwa putranya kan ngecret, ayah Purnomo mempercepat gerakan coli-nya. Lalu..CCRROOTT!! CCRROOTT!! CRREETT!! CCRROOTT!! Diringi dengan teriakan remaja itu, spermanya tumpah ruah.
"AARRGGHH!! OOHH!! AAHH!! OOHH!! UUGGH!!" Tubuh remajanya terguncang-guncang bagaikan kuda jantan yang mengamuk. Bergalon-galon sperma putih kental tersemprot ke lantai, nampak seperti jelli berkuah puding. Mm..
"Aahh.. Oohh.." desahnya saat semuanya berakhir. Purnomo terbaring lemas, masih dikuasai orgasme yang luar biasa tadi.Cerita selengkapnya
https://karyakarsa.com/ACDC