Gelisah & Ragu

95 13 0
                                    

Sudah biasa sebenarnya mereka tidur bersama seperti malam ini namun ocie merasa gelisah. Ocie bukan gelisah karena jesya melainkan gelisah akan aksara yang sejak tadi belum tidur.

"Kenapa?"

Aksara menoleh ke ocie lalu tersenyum "gak kak."

"Kamu mikir apa sih?"

"Bunda." Aksara menghela nafas berat.

"Bunda kenapa? Sakit?" Tebak ocie. "Ada masalah?"

"Gak sih kak. Sehat banget malah. Cuma.." aksara melihat langit-langit kamar. "Hebat."

"Hm?"

"Dari aku lahir bunda berjuang sendirian. Apa.."

"Ayah?"

"Iya." Suara aksara terdengar seperti orang yang merasa bersalah.

"Kasian bunda."

"Pasti ada alasan nya sara." Ocie mengusap kepala aksara sayang. "Kamu pasti ingin tau siapa ayah kan?"

"Cerita lama kak. Gak akan bunda kasi tau. Sampai kapan kun aku juga gak akan tau siapa ayah."

"Jangan sedih gitu dong."

"Tapi kak.." aksara menoleh ke arah ocie. "Gak jadi."

Ikatan JanjiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang