"AKSARA.." jesya tak menemukan aksara dimana pun, ia segera berlari menuju tenda. "aksara hilang.."
"ah ngaco kamu kak jes, kamu sengaja kali ninggalin aksara.." Januari tahu jika jesya dan aksara suka bercanda.
"gak, aksara tadi di sebelah ku, terus dia teriak habis itu hilang.."
"waduh.." ucap si pria tengah.
Semua mata tertuju pada nya. "kamu ngapain semalam?"
"aku gak ngapain kok, cuma.."
"cuma apa?" jesya menarik kerah pria itu, Januari menarik jesya agar tak terjadi pekelahian.
"mending kamu bilang ke kita.."
"Semalam aku ketemu cewek di hilir sungai terus.."
"EH ANJING! KAMU KALAU MAU ZINAH SENDIRI AJA GAK USAH NGAJAK YANG LAIN YA ANJING!!" Jesya naik pitam.
"parah kamu." Key pun marah, seakan semua orang tahu apa yang pria tengah itu lakukan.
.
.
.
Pencarian pun dilakukan di seluruh hutan, hingga beberapa hari.
Jesya murka ingin rasa nya ia menghajar pria mesum yang membuat ulah.
mereka sudah mengitari area yang sama sebanyak 3 kali namun belum juga menemukan keberadaan aksara.
mau pasrah namun sesuatu mengatakan jesya harus terus mencari aksara menuju hilir sungai. Benar jesya pun terus melakukan pencarian walau team SAR sudah menghentikan pencarian aksara.
Jesya melihat di dekat hilir sungai ada seorang wanita yang tengah duduk dengan seseorang yang tertidur di pangkuan nya.
"AKSARA!" pekik jesya membuat beberapa orang mengikuti arah suara jesya.
Jesya belari kencang lalu duduk berlutut tepat di depan wanita itu yang bingung melihat jesya.
"kamu.." nafas jesya tersengal. "terimakasih sudah menemukan aksara."
matanya membulat ketika melihat jesya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ikatan Janji
FantasyAksara pikir kehidupan nya akan baik-baik saja, berjalan dengan santai seperti anak seusianya. namun tak ada yang tahu masa depan atau masa lalu seperti apa.