Aksara pikir kehidupan nya akan baik-baik saja, berjalan dengan santai seperti anak seusianya. namun tak ada yang tahu masa depan atau masa lalu seperti apa.
"Apa gak masalah tinggalin mereka?" Tanya jesya di sebelah arum.
"Ada ghea." Arum mejamkan mata. "Bersiap, mereka menyerang."
Roh jahat dengan berbagai bentuk mendekati mereka.
.
.
.
Ghea melihat sekeliling, roh jahat sudah berkurang. Wajah keysa bersemu merah dalam rangkulan ghea.
"Aunty.." suara keysa kecil.
"Ya?" Ghea melepas rangkilan nya. "Aku terlalu kencang ya?"
"Gak kok."
"Terimakasih." Ucap ocie mengakhiri penampilan mereka.
"Wah seru banget ya, grup band tanpa nama. Beri tepuk tangan untuk band tanpa nama nya guyss.." sorak MC yang mengambil alih panggung.
"Aku permisi ty."
"Kemana?" Tersirat kekhawatiran di wajah ghea.
"Belakang panggung kak, nyamperin yang lain."
"Oh ya.." ghea membiarkan keysa pergi.
"Masih semangat semua?"tanya MC pada pengunjung. "Wah makin malam makin rame ya." Senyum si MC. "Oke tanpa menunggu terlalu lama, ini dia alumni yang selalu di tunggu penampilan nya. NADIIIIINNN.." Teriak MC menyambut penampilan selanjutnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ghea menatap tajam pada sosok nadin yang mulai mengalunkan musik nya.
Arum dan jesya datang kembali.
Arum menatap sinis nadin.
.
.
.
"Penampilan kalian keren ges." Puji keysa.
"Jadi malu kalau di puji key." Janu benar-benar tersipu malu.
"Makasih ya incess." Sambut aksara
Ocie tersenyum melihat keakraban ini.
"Aku mau ketoilet." Aksara hendak keluar.
"Barengan." Ocie merangkul lengan aksara.
"Ayo." Ajak aksara.
"Ikut." Ucap janu. "Biar ada yang jaga." Dalih nya.
.
.
.
"Hey kak nadin, gimana kabarnya?" Tanya MC.
"Baik." Jawab nadin ramah.
"Lagu terakhir itu ngenak banget buat aku yang gamon nih kak, kira-kira ada gak nih yang buat kak nadin gamon?" MC sedikit mewawancarai nadin.
"Gamon ya?" Nadin tersenyum kearah pengunjung. "Sampai sekarang masih gamon sih."
