Arum tersenyum senang ia bisa mengajak aksara keluar, padahal sebelum ada ghea ia bisa dengan mudah untuk dekat dengan aksara.
Ia memilih beberapa baju yang kiranya cocok untuk keluar di sore hari.
"Santai?" Ia memilih baju yang ia rasa cocok.
.
.
.
"Mau kemana?" Tanya ghea melihat aksara berdiri di samping mobil.
"Pergi sama buk arum." Santai nya.
"Oh." Dengan santai pula ghea lansung masuk dalam mobil. "Aunty ikut."
"Hmm.." aksara tak bisa menolak.
.
.
.
"Maaf saya lama." Arum tersenyum tipis pada aksara.
Aksara membukakan pintu samping untuk arum.
"Terimakasih" arum duduk dengan manis.
"Hey." Ghea melambaikan tangan di bangku penumpang.
"ASTAGA!!" Arum terperanjat kaget tentu nya.
"Aunty minta ikut, gak apa-apa kan bu?" Arum perlahan masuk kedalam mobil.
Arum menatap sinis ghea, mau menolak juga percuma.
"Hmm.."
.
.
.
Mereka sampai di sebuah kafe seperti keinginan arum.
"Maaf aku tinggal sebentar." Aksara ijin membawa ponsel nya keluar kafe.
Ghea dan arum kini berdua. Arum menatap ghea tak suka.
"Berhenti menatap ku seperti itu." Ucap ghea sembari melihat menu. "Aku tahu maksud mu mengajak aksara pergi."
"Jika kamu sudah tahu mengapa kamu ikut?"
"Karena.." ghea melihat arum. "Seperti nya kamu tak tahu jika ada beberapa hal yang tak boleh kamu lakukan jika kamu sudah terikat dengan manusia."
"Maksud mu?" Arum memicingkan mata.
"Menjadi seutuhnya manusia atau bawa dia ke dunia mu." Ghea menutup menu. "Tak tahu bukan?"
Arum tentu tak mau langsung percaya dengan ucapan ghea.
"Ibu ku memilih berpisah dengan ayah, jadi lah aku dengan sebagian ini." Terang ghea. "Yang pasti dari pilihan itu aku tak akan membiarkan mu membawa aksara bersama mu."
Arum pun bimbang, jika benar yang dikatakan ghea maka pilihan arum hanya satu menjadi manusia.
"Tapi, kamu harus membuat aksara jatuh cinta. Entah kedua pilihan itu akan terjadi kamu harus membuatnya jatuh cinta. Untuk sekarang kalian hanya terikat." Jelas ghea.
Aksara kembali masuk, melihat kedua wanita dewasa ini seperti diselimuti suasana tegang.
Kayanya aku salah udah ninggalin mereka berdua, bu arum gak suka aunty ghea.
Aksara menghela nafas lalu duduk di sebelah arum.
Arum sedikit tersenyum berbeda dengan ghea yang justru memutar mata nya malas.
"Sudah pesan?" Tanya aksara.
"Belum." Ucap ghea cuek
"Bu arum?"
"Belum aksara." Ucap arum lembut.
Aksara sedikit bingung dengan situasi ini.
"Kamu mau yang mana?" Tanya arum.
Ghea tersenyum kecil. "Sara mau makanan utama atau desert?"
"Hmm.. semuanya enak sih."
"Susu coklat?"
"Aunty aku sudah besar." Cibir aksara. "Ko.."
"Jangan kopi, nanti kamu begadang." Larang arum.
"Susu coklat dan kue red velvet." Aksara pun menutup menu nya.
Senyum ghea semakin lebar, walau sebenarnya ia tak menyukai arum tapi ia yakin arum bisa menjaga aksara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ikatan Janji
FantasíaAksara pikir kehidupan nya akan baik-baik saja, berjalan dengan santai seperti anak seusianya. namun tak ada yang tahu masa depan atau masa lalu seperti apa.