Kampung halaman

57 8 0
                                    

Aksara berdiam diri menunggu di sisi meja melihat arum tengah menulis beberapa soal tugas untuk aksara.

"Sini lebih dekat." Arum menarik tangan aksara tanpa melepasnya.

Aksara hanya menurut membiarkan tangan mereka tetap bergandengan.

Jika boleh jujur, aksara merasa nyaman berada didekat arum.

"Ini kamu kumpulkan lusa ya." Arum mendongak melihat lurus ke mata aksara.

Hasrat itu kembali menyeruak, seperti sesuatu yang membuat arum begitu sangat ingin memiliki aksara.

BRAK

Pintu kamar arum terbuka cukup keras mengalihkan atensinya.

"Kamu lama sekali." Ucap Ghea  dengan wajah sedikit masam menatap tangan keduanya yang masih bergandengan.

"Oh iya aunty." Aksara segera mengambil kerta di meja arum. "Terimakasih bu." Aksara membungkuk lalu segera mendorong ghea keluar.

.

.

.

"Sara."

"Iya aunty."

Ghea menghela nafas sebentar lalu menghembuskannya kasar. "Berapa lama kamu kenal dengan nya?"

"Bu arum?" Tebak aksara.

"Iya."

"Sebulan kurang lebih aku rasa."

"Dimana kamu mengenal nya?"

"Dia.." aksara ragu. "Bu arum dosen ku."

"Hanya dosen?"

Aksara menghentikan aktifitasnya sesaat dan meletakkan pensilnya.

"Aunty gak lagi mikir buat jodohin aku sama bu arum kan?" Tebak aksara.

"GAK LAH, NGAPAIN JUGA AUNTY JODOHIN KAMU SAMA ULAR LICIK KAYA DIA."

"kok ngegas?"

"Ya.." ghea sedang mencari alasan. "Aunty kan belum siap bocil kesayang aunty melepas lajang."

"Ular licik?"

"Hanya imbuhan." Ghea kembali beralasan.

"Oh." Aksara kembali melanjutkan tugas kuliah nya. "Kira-kira seperti apa kampung halaman bu arum?"

"Desa, hutan, hanya itu aku rasa.."

"Bagimana dengan kasta?"

Ghea memicingkan matanya, menatap punggung aksara. Dalam benaknya ia berpikir apa mungkin aksara mendengar perbincangan mereka tadi?

"Bukannya bu arum punya gelar nama Raden Ajeng, itu kasta tinggi kaya kak ocie kan?"

"Hmm ya, hanya kasta tak lebih."

Aksara memutar kursinya menghadap ghea. "Berarti keturunan kerajaan kan?"

"Tentu."

Aksara terdiam sejenak sembari menatap ghea.

"Kenapa sara?"

"Gak."

Aksara kembali fokus denggan tugas kuliah nya.

Ikatan JanjiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang