>> It's Over

19 8 0
                                    

Sepulang sekolah Soobin, Beomgyu, dan juga Yeonjun berkumpul di rooftop. Mereka bertiga diminta kesana oleh Hueningkai dan sudah bisa mereka tebak apa maksud Hueningkai mengajak mereka ke atas sana.

"Jadi?" Yeonjun duduk dibangku yang disediakan disana dan memulai pembicaraan terlebih dahulu.

"Kakak sudah tahu maksudku bukan? Jadi langsung saja... aku rasa ini waktu yang tepat untuk kita bertindak." Ujar Hueningkai sambil bersandar di tembok pembatas.

Trio Choi mengangguk serempak. Sudah cukup lama mereka ingin melakukan ini lagi. Sebagai sahabat Taehyun, mereka tentu tidak akan tinggal diam.

"Kapan kita akan menemui Tuan Kang?" Tanya Beomgyu yang dari tadi menatap kosong ke bawah. Ketika membahas sesuatu tentang Taehyun, dia selalu saja seperti ini. Wajah datar dan tatapannya kosong seperti tidak ada harapan apa pun disana.

Sama seperti Taehyun, Beomgyu juga anak tunggal dalam keluarganya. Beomgyu sudah menganggap Taehyun seperti adik sendiri, begitu pula Taehyun yang mengganggap Beomgyu sebagai kakaknya sendiri.

Dalam lingkar pertemanan mereka, Taehyun paling dekat dan terbuka dengan Hueningkai sebab mereka seumuran dan sudah saling mengenal sejak sekolah dasar, lalu Beomgyu adalah orang kedua yang dekat dengan Taehyun. Tapi Taehyun tidak begitu dekat atau membuka diri kepada Yeonjun dan Soobin.

Jika dia dekat Yeonjun, mereka akan saling diam karena aura keduanya yang sama-sama dingin. Lalu Soobin, dia tidak terlalu pendiam seperti Yeonjun dan tidak terlalu hiperaktif seperti Hueningkai. Salah satu alasannya juga karena anak itu sibuk dengan kegiatan OSIS.

"Besok." Jawab Hueningkai.

"Bagaimana bisa kau putuskan harus besok? Apa pria tua itu ada waktu dihari itu untuk kita?" Soobin melemparkan pertanyaan baru. Memang besok mereka semua tidak ada kegiatan tertentu yang harus dilakukan, tapi bagaimana dengan ayahnya Taehyun?

Orang gila kerja seperti dia tidak mungkin ada waktu senggang untuk bicara dengan mereka yang sudah dia cap sebagai kumpulan orang-orang yang suka ikut campur masalah rumah tangganya.

"Dia ada waktu atau tidak, aku tidak peduli. Dia pikir ini tidak penting makanya diabaikan begitu saja? Dia hanya peduli dengan kerjaannya itu? Apa perusahaan dan karirnya lebih penting dari pada anaknya?!" Nada bicara Hueningkai mulai meninggi.

Dia sudah mulai kesal dan muak dengan semua ini. Selama ini dia sudah cukup bersabar untuk meladeni pria satu itu, tapi kali ini dia sudah kehilangan kesabarannya.

Yeonjun, Soobin, dan Beomgyu hanya memilih untuk diam. Melihat Hueningkai yang sudah mulai mengamuk begini maka mereka tidak bisa menghalanginya lagi.

"Aku bukannya ingin menghalangimu tapi aku khawatir kau akan terluka lagi." Ujar Soobin.

"Jangan khawatirkan aku, kak. Kalau pun aku terluka, itu masih belum seberapa dengan luka yang Taehyun terima dari pria itu. Seharusnya kakak lebih mengkhawatirkan Taehyun dari pada aku," jawab Hueningkai.

Soobin menundukkan kepalanya. Perkataan Hueningkai memang benar. Taehyun lebih banyak menerima luka.

"Baiklah. Kita temui dia besok sepulang sekolah." Sambung Beomgyu kemudian.

Tidak ada yang merespon ucapan Yeonjun karena merasa memang sudah tidak ada lagi yang perlu dibicarakan. Sekarang hanya kesunyian yang mengisi mereka. Semuanya sama-sama diam dan sibuk dengan pemikiran mereka masing-masing.

"Taehyun tahu tentang ini?" Tanya Yeonjun.

Hueningkai menggeleng, "tidak. Aku akan memberitahunya besok sebelum menemui Tuan Kang."

[✔]I Don't Know Who Loves Me {Choi Beomgyu}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang