>> Weird

22 10 0
                                    

"Hei katakan padaku. Kamu darimana hm?"

Hyerin masih saja diam. Beomgyu pasti akan marah besar jika tahu yang sebenarnya. Tapi Hyerin tidak akan memberitahu Beomgyu tentang semua itu. Beomgyu pasti tidak akan tinggal diam.

"Aku habis membersihkan gudang. Maaf ya, handphoneku sudah mati sejak berada di ruang guru tadi." Ujar Hyerin.

"Ah begitu. Baiklah, kalau begitu ayo kita pulang." Dan tampaknya Beomgyu percaya dengan ucapan Hyerin.

"Tunggu. Dimana tasmu?"

"Tadi aku sempat memberitahu Soobin jika pulang nanti tolong bawa tasku karena mungkin aku akan lama di ruang guru." Beomgyu hanya menanggapi dengan menganggukkan kepalanya.

Mereka pun bergegas pergi ke parkiran. Hari sudah semakin gelap, Hyerin yakin pasti Jungwon tengah menunggunya sekarang.

"Aneh. Kenapa Hyerin membersihkan gudang. Tidak mungkin dia kena hukuman'kan?"

•••

Disisi lain, seorang gadis tengah duduk di bangku taman kota. Dia tidak melakukan apa pun selain memperhatikan beberapa orang yang lewat dari hadapannya.

Gadis itu adalah Lia. Dia datang kemari untuk menenangkan pikirannya yang sedang kacau sekarang. Suasana hatinya sedang buruk sejak mereka semua makan di kantin hari ini.

"Kalau aku sih sebentar lagi sudah punya pacar .... "
Kalimat itu terus berputar dalam ingatannya. Tidak bisa dipungkiri lagi, kalau hati Lia benar-benar hancur.

"Kenapa sulit sekali melupakanmu."

"Melupakan siapa?"

Lia langsung tersentak kaget ketika mendengar suara  yang sangat familiar baginya dari arah belakang.

Sontak Lia membalikkan sedikit badannya. "S-soobin? A-apa yang kau lakukan disini?" Tanya Lia gagap.

Lia terlalu larut dalam pikirannya hingga tidak menyadari kedatangan Soobin yang entah sudah sejak kapan ada disana.

"Memangnya kenapa? Inikan tempat umum." Balas Soobin terdengar sedikit cuek.

Lelaki itu memilih duduk disamping Lia sambil menatap lurus kedepan.

"Kau sendiri? Apa yang kau lakukan malam-malam disini?" Sekarang giliran Soobin yang bertanya.

Lia tidak langsung menjawab.  Dia terdiam selama beberapa saat lalu menjawab, "Bukan urusanmu." Katanya dengan nada dingin.

Soobin agak terkejut dengan perubahan nada bicara Lia. Biasanya gadis itu akan bicara dengan suara lembut tapi sekarang berbeda.

"Ada apa dengan nada bicaramu itu hm? Dingin sekali. Aku tidak suka itu."

"Aku tidak butuh pendapatmu." Lagi-lagi Lia berbicara dengan nada dingin.

Soobin hanya menghembuskan nafas hangatnya. Dia tahu sebenarnya Lia sedang tidak baik-baik saja sejak tadi siang. Gadis itu tampak mencoba menghindar darinya.

"Oh iya, aku sudah baca buku novel itu. Ternyata benar katamu, cerita itu sangat bagus. Saking bagusnya aku terus membaca hingga selesai hanya dalam waktu satu hari saja. Bagaimana denganmu?" Soobin berusaha mencairkan suasana dengan mencari topik yang lain. Dan tampaknya itu berhasil. Lia jadi menoleh ke arah Soobin walau wajahnya masih datar.

"Baguslah. Tapi aku belum selesai membacanya. Jadi aku mohon jangan beri spoiler ."

"Haha baiklah. Oh ya, Kau tahu, bab yang paling aku suka itu adalah bab 29. Kau mau tahu apa yang menarik dalam bab itu?" Ucap Soobin sambil menaik-turunkan kedua alisnya serempak.

[✔]I Don't Know Who Loves Me {Choi Beomgyu}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang