>> Na Jaemin

22 12 0
                                    

Hari ini masuk sekolah seperti biasa. Beomgyu sejak tadi menggenggam tangan Hyerin dengan erat. Senyum cerah tak pernah luntur dari wajahnya.

Karena itulah mereka menjadi pusat perhatian setiap pasang mata. Tentu saja karena perilaku Beomgyu yang berubah itu. Tanpa sadar mereka sudah tiba di depan pintu kelas Hyerin.

"Aku masuk dulu Gyu."

Beomgyu mengangguk dan berkata, "Iya. Jam istirahat nanti aku akan datang kemari. Kita ke kantin sama-sama."

"Baiklah."

"Kalau begitu aku pergi dulu. Sampai jumpa beberapa jam lagi sayang."

Hyerin hanya tertawa kecil, lalu masuk ke dalam kelasnya. Beomgyu juga segera menuju ke kelasnya.

Ditengah perjalanan seorang murid sempat menyapa Beomgyu namun dia malah menatap sinis si penyapa. Dia tentu tidak membalas karena orang yang menyapanya adalah orang yang dia benci. Dia adalah Na Jaemin.

Beomgyu adalah tipe orang yang suka berterus terang atas apa yang dia rasakan. Contohnya seperti yang tadi.

Tak lama bel masuk sudah berbunyi. Beomgyu melangkah lebih cepat menuju kelas dan mengabaikan pemikirannya tentang si Na Jaemin itu.

•••

Sejak tadi si guru matematika itu terus menjelaskan materi di depan sana. Hyerin memperhatikan sambil memainkan pulpen ditangannya. Entah kenapa perasaannya serasa tidak enak sejak tadi berangkat sekolah.

Seperti akan ada sesuatu hal yang terjadi. Namun Hyerin sebisa mungkin menyembunyikan hal itu dari Beomgyu. Melihat bagaimana cerianya Beomgyu pagi ini membuat Hyerin senang. Dia tidak ingin menghancurkan suasana hati pacarnya itu.

Kringg

"Baiklah materi kita sampai disini dulu. Jangan lupa kerjakan tugas rumah kalian." ucap pak guru dengan tegas.

"Baik pak."

Setelah itu sang guru keluar dari kelas. Semua murid mulai berhamburan di sepanjang koridor. Tampaknya cacing dalam perut mereka mulai mengamuk. Atau mungkin sudah mengamuk sejak tadi.

"Rin ayo ke kantin." Ajak Soobin setelah membereskan bukunya.

"Bisa kita menunggu sebentar? Beomgyu bilang dia akan datang kemari." Ucap Hyerin seraya memperhatikan pintu kelasnya.

"Baiklah. Oh ya, kemarin kami semua pergi ke Star Cafe tapi kau tidak ada. Apa kau ijin pulang lebih cepat?"

"Aku sudah tidak bekerja lagi Soobin."

Soobin melebarkan kedua matanya terkejut. "Benarkah? Apa ada masalah? Kenapa berhenti?" Tanya Soobin. 

Hyerin sontak menggelengkan kepala, "tidak ada masalah kok. Ayah dan ibu yang memintaku berhenti." Balas Hyerin.

Soobin hanya mengangguk paham ketika mendengar penjelasan sahabatnya itu.

"Hallo everybody, i'am coming!" Seru Beomgyu ketika memasuki kelas.

Semua yang ada di dalam kelas terkejut karena suara Beomgyu yang membahana mengisi kelas. Mereka tampak terkejut sekaligus bingung dengan tingkah Beomgyu yang jauh dari biasanya. Apa lagi kalau soal teriak-teriak begitu. Sama sekali bukan gayanya Beomgyu.

"Bajingan. Aku hampir tersedak air liur-ku sendiri." Umpat Soobin sambil mengelus dadanya perlahan guna menetralkan degub jantungnya.

"Haha maaf. Rin ayo kita ke kantin." Ucap Beomgyu.

Hyerin mengangguk lalu bangkit dari kursinya.

"Hei aku tidak diajak? Padahal aku meluangkan sedikit waktuku demi menunggumu."

[✔]I Don't Know Who Loves Me {Choi Beomgyu}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang