>>Always(End)

46 8 0
                                    

1 tahun kemudian...

Skip mulu perasaan_-

"CHOI BEOMGYU!!" Teriak Hyerin marah ketika memasuki kamar dengan nuansa cerah itu.

Bagaimana Hyerin tidak marah ketika melihat betapa berantakannya ruangan ini. Mainan berserakan dimana-mana, begitu juga dengan beberapa potong pakaian anak disana, dan wajah sang anak yang tampak putih bersih seperti salju karena kebanyakan pakai bedak.

Hyerin menatap nyalang suaminya itu, sedangkan Beomgyu malah menyengir seperti orang bodoh.

"Apa yang kau lakukan pada Gyurin?" Tanya Hyerin

"Memakaikan bedak."

"Memakaikan bedak atau memandikan bedak hm?"

Beomgyu menatap putrinya itu, "dua-duanya mungkin."

Hyerin mengepalkan kedua tangannya. Memang akhir-akhir ini Beomgyu agak menyebalkan. Memang niatnya bagus tapi dia belum terlalu bisa dalam melakukannya jadi ya begitulah.

Hyerin menghela napas sebentar. "Keluarlah. Aku akan bersihkan semua ini. Aku sudah membuat sarapan."

"Baiklah. Ayo Gyurin sayang." Ucap Beomgyu lalu menggendong bayi kecil itu.

Hyerin hanya mampu geleng-geleng kepala dengan tingkah mereka. Sejujurnya, Hyerin tidak marah. Dia hanya lelah jadilah dia kesal se0erti tadi.

Setelah selesai, Hyerin turun kebawah dan ikut bergabung bersama Beomgyu dan Gyurin. Pemandangan yang menyambutnya di ruang makan membuat hatinya terasa hangat.

Pemandangan dimana Beomgyu menyuapi Gyurin sambil bersenandung kecil membuat anak itu bergiggle sampai bertepuk tangan. Bibirnya melengkung sempurna melihat itu. Hyerin mendekati mereka dan duduk disebelah Beomgyu.

"Dia makan dengan baik?" Tanya Hyerin.

Beomgyu mengangguk penuh semangat. "Tentu saja. Putri kita sangat pintar bukan? Dia bahkan bertepuk tangan ketika aku bernyanyi untuknya."

"Baguslah. Eh? Kamu belum makan?" Tanyanya lagi saat mendapati piring Beomgyu yang masih bersih.

"Belum. Aku putuskan untuk memberi makan Gyurin dulu. Sekalian menunggumu dan kita makan bersama." Ucap Beomgyu sambil tersenyum.

"Nah sudah selesai!" Lanjutnya lalu meletakkan mangkuk bubur Gyurin dan memberinya minum.

"Gyurin duduk dulu disini ya. Sekarang gantian Papa dan Mama yang makan."

Gyurin hanya tertawa lalu sibuk berkutat dengan beberapa mainan yang sudah dia pegang sejak keluar kamar.

Dirasa aman, barulah keduanya mulai sarapan. Btw, Beomgyu mengambil cuti selama seminggu untuk menemani Hyerin dan Gyurin. Beberapa waktu lalu pekerjaannya padat sekali. Beomgyu sempat lembur selama 3 hari dan begitu Hyerin tahu, dia langsung dimarahi.

Bukan tanpa alasan juga Beomgyu lembur selama itu. Dia hanya ingin segera menyelesaikan pekerjaannya karena dia mau mengambil cuti untuk menemani istri dan anaknya. Kalau cuti dia juga bisa bantu-bantu Hyerin mengurus Gyurin. Beomgyu berniat mencari babysitter untuk membantu tapi Hyerin menolaknya. Ya Beomgyu ikut saja.

Setelah sarapan mereka main di taman belakang rumah. Hyerin duduk di sebuah bangku sambil memangku Gyurin sedangkan Beomgyu duduk bersila didepan mereka sambil bermain gitar.

"Ada yang mau request lagu?" Tanya Beomgyu.

"Aku tidak tahu banyak lagu bagus jadi nyanyikan lagu apa saja." Ujar Hyerin.

"Baiklah."

Beomgyu mulai bersiap memainkan gitarnya.

Like water in the dessert
Impossible to find
You found me when i was broken
Put me back together, gave me life

Like a flower in the concrete
So beautiful and rare
You give me hope when i was empty
Walked me through the fire, you were there

You're the sun to the moon
You're the ocean, painted blue
You, I'm nothing without you

Like an angel in a nightmare
You openned up my eyes
Looking in all the wrong places
You're the one I needed this whole time

You're the sun to the moon
You're the ocean, painted blue
You, I'm nothing without you

You're the light in the dark
You're the arrow  through my heart
You, I'm nothing without you
I'm nothing without you
I'm nothing without you
I'm nothing without you

Hyerin bertepuk tangan atas penampilan singkat dari Beomgyu. Gyurin pun melakukan hal yang sama meski dia masih tidak mengerti.

"Suaramu masih sebagus dulu."

"Benarkah? Kau menyukainya?"

"Sangat." Jawabnya sambil tersenyum.

Beomgyu kemudian menyimpan gitarnya lalu mendekati Hyerin. Dia menggenggam tangan istrinya itu sambil dielus perlahan.

"Apa yang kamu tangkap dari lagu tadi?"

Hyerin berpikir sebentar. "I'm nothing without you. Kalimat singkat yang penuh makna. Aku suka itu."

Beomgyu tersenyum lalu menyimpan gitarnya. "Itulah yang ingin aku sampaikan padamu. Sebelum aku bertemu kamu, tidak banyak hal berharga yang terjadi dalam hidupku. Tidak punya banyak teman, sangat pendiam dan jarang menghabiskan waktu bersama ayah dan ibu. Kehidupan sekolahku sangat monoton.

Tapi sejak aku mengenalmu, semuanya berubah. Kekosonganku mulai pudar seiring berjalannya waktu. Aku bahkan hampir tidak percaya, hubungan kita sudah sampai sejauh ini.

Aku berpikir, aku tidak akan pernah berada di posisi ini tapi aku salah. Berkat kehadiranmu aku bisa merasakan bagaimana ada di posisi ayah dulu. Menjadi seorang suami dan ayah bagi anak kita. Itu semua tidak akan terjadi tanpa kehadiranmu.

I can't life without you, because i'm nothing without you... thank you so much, because you're always by my side. Please, stay with me and let's we getting older together."

Beomgyu mengakhiri ucapannya dengan mencium punggung tangan Hyerin penuh kasih.

"Jangan memohon agar aku selalu ada di sampingmu, karena itu sudah seharusnya. Kita sudah terikat dalam hubungan pernikahan bukan? Lalu untuk apa aku meninggalkanmu? Kita sudah berjanji dihadapan Tuhan dan seluruh hambanya bahwa kita akan selalu bersama.
Segala rintangan akan kita hadapi bersama. Dan lihatlah keluarga kita sekarang. Tuhan memberi kita malaikat kecil ini sebagai bukti tanda cinta kita. Ayo kita rawat Gyurin bersama, Gyu."

Beomgyu tersenyum hangat sebagai balasan. Dia berdiri lalu duduk disamping Hyerin dan memeluk Hyerin dan Gyurin seakan mengatakan pada dunia bahwa dua perempuan kesayangannya ini adalah miliknya dan tidak boleh ada yang mengambil mereka darinya.

"Tentu saja. Aku pastikan Gyurin akan jadi anak yang pintar dan hebat. Dia akan terus memancarkan sinar kebahagian bagi semua orang. Iyakan, Gyurin?"

Gyurin tertawa lebar sambil menepuk-nepuk tangan sang ayah yang sedang mengelus pipinya, membuat kedua orang tuanya tertawa gemas karena tingkahnya.



















































<End>

Setelah sekian lama cerita ini akhirnya selesai juga. Maaf kalo ending-nya kurang nge-feel buat kalian. Aku akan belajar menulis lebih banyak lagi, supaya kedepannya cerita-cerita yang aku tulis akan lebih baik dari pada ini.

Makasih juga buat yang masih stay dan nunggu cerita ini hingga end, makasih juga buat yang udah kasih vote. See you in the next story, everyone!

Byebye^-^

[✔]I Don't Know Who Loves Me {Choi Beomgyu}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang