08

632 57 0
                                    

"Ahh.... Ahh.... J emhh... Yah disitu" desah Felisa bersahutan dengan Clif.

"Argh.... Disini sayang? Emh... Beautiful, saat kau terlihat berantakan dengan banyak keringat dan tetesan darah seperti ini agh... Ahh"

Sudah satu jam lebih mereka melakukannya di sofa dengan berbagai gaya. Saat ini tangan Felisa sudah terlepas dari borgolnya namun sudah ada sayatan pada lengan atas juga bawah, serta bagian punggungnya karena Justin yang melakukannya.

"Argh.... Hentikan aaaarggghhh.... J" Clif berteriak saat miliknya kini terasa terkoyak oleh sesuatu.

"Aagh.... Nikmati saja engh Clif, bukankah.... Ugh kau menginginkannya? Ahhh.... Felisa" ucapnya di sela desahan dengan gerakan menghentak tubuh Felisa dari atas.

Kembali melumat bibir Felisa sambil terus menghentakkan miliknya dengan cepat membuat wanita di bawahnya semakin berantakan, jangan lupakan sayatan yang terus ia buat di tubuh bonekanya

"Ahhh... Aku bisa merasakan bau darahmu sayang engh... Ini memabukkan, aku... Akuh.... Ahh ingin mencobanya" ucapnya pada Felisa, kembali mencondongkan tubuhnya menjilat sayatan di bagian dada gadis itu yang baru ia buat. "Manis, bahkan darahmu terasa manis... Eugh" kembali menjilati darah itu sambil meremas bulatan kenyal yang menggiurkan dengan penuh nafsu, lalu berpindah menghisap benda kenyal itu begitu darah itu berhenti mengalir.

"Engh.... J... Ahh ahh.. akuh akan....keluar lagih ahh" racau Felisa saat merasakan klimaksnya akan datang

"Keluarkan... Emh.. basahi milikku lagi, aku menyukainya engh.." balas Justin kemudian menambah hentakannya semakin cepat agar Felisa bisa mencapai pelepasannya.

"Ahhh...  Ahhh.... Justin" lolongan Felisa mengudara untuk kesekian kalinya, tubuhnya bergetar akibat cairan panasnya mengalir keluar dari labirin hangat miliknya. Justin masih asik membenamkan wajahnya pada dada bulat nan sintal itu, menikmati cairan hangat kembali membaluri miliknya di dalam sana.

Mengangkat tubuh Felisa ke gendongannya dengan penyatuan yang belum terlepas pria itu berjalan ke arah meja kerjanya mendudukkan Felisa di atas meja itu setelah menyingkirkan beberapa barangnya disana. Ia ingin melakukannya sambil melihat salah satu hewan peliharaannya memanjakan Clif.

Kembali menggerakkan pinggulnya dengan cepat dan kasar mengajak Felisa berciuman dengan penuh gairah, peluh dan salivan juga darah yang bercampur di tubuh keduanya sudah menjadi satu karena kegiatan panas mereka tak mampu menghalangi mereka menikmati keintiman penuh gairah sore ini.

"Ahh.... Lihat honey, Louis sedang memanjakan Clif emh.... Bukan kah egh... Itu hu_kuman yang engh... Nikmat untuk_nyah?" Ucapnya di sela gerakan tubuhnya juga desahanya, menegokkan kepala Felisa yang sudah terlepas dari panggutannya.

"Ahh... Yah J... Kau itu_ituh sangat emh nikmath" balas Felisa bukan karena pemandangan yang dilihatnya melainkan hujaman dari tubuh Justin. "Kau... Yang emh terbaik" lanjutnya saat kembali melihat ke arah Justin mengecup dan memberi tanda kembali di dada Justin.

Membalikkan tubuh Felisa menghadap ke arah Clif yang sudah penuh darah di bagian tubuh bawahnya yang telanjang karena Louis yang mengoyak miliknya setelah Justin mengoleskan daging yang sebelumnya ia cincang pada milik Clif sehingga serigala peliharaan Justin langsung meliar saat disuguhkan daging segar itu hingga instingnya sebagai predator keluar dengan liarnya.

Wajah pria itu pucat, bahkan hingga tak sadarkan diri, mungkin pingsan atau...? Yang pasti kedua sejoli itu menikmati pemandangan di depan sana sambil menikmati penyatuan penuh gairah dengan mengeluarkan desahan nikmatnya, dimana serigala milik Justin tengah asik menjilati darah segar dari tubuh Clif begitu Justin menyuruhnya untuk berhenti makan.

psycoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang