12

464 50 1
                                    

Pulang dari tempat Rubby mereka memilih mampir ke rumah Felisa lebih dahulu karena permintaan gadis itu. Felisa berencana untuk mengambil barang-barang miliknya karena tak di perbolehkan tinggal di rumahnya lagi oleh pria yang sedang menyetir di sebelahnya ini.

"Berhenti sebentar" ucap Felisa begitu ia sampai di jembatan tempat ia menemukan banyak bahan bonekanya.

"Kenapa? Apa sudah sampai?" Tanya Justin bingung ketika ia hanya melihat hanya ada sebuah jembatan tua disana.

"Belum, aku hanya ingin melihat jembatan itu untuk terakhir kalinya, hah.... Aku tak akan bisa menyelamatkan orang-orang putus asa itu lagi dan membantu tuhan" gumam Felisa lalu segera keluar dari mobil yang kemudian diikuti oleh Justin dibelakangnya.

"Maksudnya?"

"Aku bertemu calon bonekaku disini"

*****

(Anggap ini malam hari)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Anggap ini malam hari)



"Ini rumahku dan disana aku menanam semua teman-temanku hihihihi....." Riang Felisa sambil menunjuk kearah seluruh tanaman hias yang terpajang di taman miliknya.

Mereka berdua segera masuk begitu Felisa membuka kunci rumah, untung kunci rumahnya yang lain ia simpan aman di bawah pot tanaman dekat pintu. Jadi ia tak perlu bingung jika yang satunya hilang.

"Welcome to Felisa's home" sambut gadis itu ceria, segera menarik Justin ke ruangan rahasianya di bawah tanah.

Saat pintu ruangan itu di buka bau amis dan busuk langsung menyerang hidung "apa kau lupa membuang sampah di dalam sana?" Tanya Justin saat tercium bau tak sedap menusuk hidungnya.

"Hehehe.... Sepertinya aku lupa membuang tubuh Axel setelah bermain dengannya dan mengulitinya" Felisa menjawab santai, wanita itu berjalan dengan santai menuju ruangan gelap itu dan segera menekan saklar lampu begitu sampai di tempat tujuan.

Begitu lampu menyala____sebuah pemandangan yang tak mengenakkan kembali terlihat jika itu di mata manusia normal, tapi ini Felisa dan Justin semua tumpukan tubuh manusia itu adalah pemandangan biasa bagi mereka.

"Apa itu semua bernama Axel?" Tanya Justin tak percaya, ia segera memakai sarung tangan latex yang ia bawa dan segera memindahkan bangkai-bangkai manusia untuk ia bakar mungkin di hutan dekat rumah Felisa. "Kau menyusahkan ku lagi sayang, lebih baik bakar saja dengan rumah ini, toh tidak ada yang menempati lagi" gerutu ya tapi masih tetap memindahkan semua tubuh yang hampir menjadi tulang itu. "Apa kau punya kantung honey?" Tanyanya kemudian

"Tunggu sebentar akan ku carikan dan jangan bakar rumah kesayangan ku" ucap Felisa kemudian berlalu pergi keatas kembali untuk mencari barang yang diminta Justin.

psycoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang