Berjalan sambil menarik menuju mobil miliknya, untungnya ia membawa mobil yang memiliki kursi belakang juga, bukan mobil sport biasanya karena ia harus membawa barang-barang milik Felisa. Sesampainya di dalam mobil kedua manusia berbeda gender ini dibuat terkejut dengan keberadaan seorang gadis bertelinga kucing dengan masker yang menutupi wajahnya hanya terlihat mata karena poni yang menutupi sebagian wajahnya.
"Dia kekasihku, kami sedang bermain permainan dan dia sedang mendapat hukuman untuk memakai kostum kucing saat ini, benarkan sayang?" Terang Justin saat melihat keterkejutan dua orang yang ia bawa. Di balas anggukan oleh Felisa tanpa mengeluarkan suaranya.
"A_ah... Maafkan saya tuan, saya hanya terkejut" ucap sopan sang wanita
"Tak apa, oh ya siapa nama kalian, maaf ya saya harus menarik kalian mendadak, aku buru-buru dan hanya kalian yang cocok memerankan tokoh itu agar aku bisa segera menyelesaikan bukuku" cerita Justin.
"Oh... Namaku Han Yuri, panggil saja Yuri, saya merasa terhormat bisa menjadi salah satu model anda dan juga bisa bertemu kekasih anda, aku kira anda masih__sendiri" ucap gadis yang bernama Yuri itu kikuk melirihkan suaranya di kalimaat terakhir.
"Lalu kau?" Tanya Justin lagi tak menggubris ucapan Yuri.
"Panggil saja aku Leon" ucap pria yang tengah menatap bonekanya dengan pandangan mesum melalui kaca depan mobilnya, langsung membuang muka begitu ia terpergok mata Justin.
"Kau menyukai gadisku Leon? Tapi maaf aku seorang yang posesif dengan pasanganku, jadi jangan sampai kau menyesal karena berani mengusik gadisku saat di rumahku" lanjutnya memperlihatkan sorot mata yang berbeda.
Selama perjalanan semuanya menjadi hening karena aura berbeda dari Justin yang muncul karena ulah Leon. Hingga mereka sampai di sebuah rumah tengah hutan. Membuat kedua orang di bagian belakang bertambah merinding dibuatnya karena aura aneh yang muncul dalam rumah tersebut.
"U_uhm.... maaf Tuan Justin, tapi apa saya harus tinggal disini? lalu bagaimana dengan pekerjaan saya? Saya harus bekerja awal pekan nanti" ucap Yuri ragu-ragu karena takut dengan sikap Justin yang tiba-tiba berubah.
"Berikan nomer perusahaanmu, nanti akan aku hubungi kepala bagianmu" balas Justin dingin, ia segera keluar dari mobilnya dan berlari kearah pintu Felisa, membuka pintu untuk gadisnya, namun sebelum mengajak Felisa keluar ia berbicara dengan kedua orang calon mainannya lebih dulu. "Sekarang kalian masuklah ini rumahku memang terlihat menyeramkan di luar tapi tidak semenyeramkan itu, ayo sayang" lalu menggandeng Felisa keluar dari mobil mereka meninggalkan kedua orang yang mematung melihat rumah Justin.
"Kau kenapa tidak memperbolehkan aku bicara? Padahal aku menyukai mata Leon, aku ingin minta mata itu padanya mirip mata Clif" bisik Felisa saat berjalan bersama.
"Nanti kau bisa mengacaukan semuanya jika kau berbicara begitu" balas Justin berbisik. " tapi aku akan mengabulkan permintaanmu setelah kita puas bermain-main dengan mereka" kemudian diangguki oleh Felisa. " oh ya bagaimana dengan yang wanita?"
"Buang saja, matanya jelek, berikan saja pada Theo dan Rubby"
"As you wish my doll" pria itu segera menengok kebelakang saat menyadari tak ada pergerakan dari kedua orang yang di bawanya. "Kalian!! Cepatlah" titahnya berteriak yang langsung membuat kedua orang itu tersadar dari rasa kagumnya pada rumah bangunan milik Justin.
*****
Sementara pasangan Theodore dan Rubby kini tengah berada di markas Theodore karena barang yang ia butuhkan untuk transaksi dengan seorang dokter langganan keluarga-keluarga pejabat di kota ini karena hasil kerjanya yang selalu memuaskan. Ia memang sering membeli organ tubuh atas permintaan para pejabat-pejabat negara itu. Yang memang membutuhkan untuk anak, saudara atau mungkin kekasih gelap mereka, dari Theodore lah ia bisa mendapatkan semua itu dengan harga lebih baik dan akan ia jual lebih mahal untuk menambah penghasilannya agar ia tetap bisa hidup enak seperti sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
psycouple
Random[M]Bagaimana jika dua Psycophat gila menjadi sepasang kekasih? "aku suka matamu, boleh kupindahkan ke bonekaku hihihi..." "Aku ingin ending cerita yang dramatis untuk novelku, bagaimana jika kau yang menjadi contohnya?" mengandung unsur 🔞, kata kas...