24

326 29 3
                                    

⚠️Warning⚠️
di chapter ini akan ada detail penyiksaan dan pembunuhan. Jadi kalau ada yang nggak kuat karena merasa mual saat membayangkan adegan chapter ini bisa skip aja. Juga adegan mengandung adegan seksual🔞. Dimohon untuk tidak menirunya dan jadi pembaca yang bijak.

Selamat membaca ✌🏻

Siang hari Justin sudah pulang ke rumahnya dengan membawa beberapa papper bag di tangannya. Jangan harap itu pakaian dengan mereka mahal untuk kekasihnya, big no.. Justin lebih menyukai Felisa telanjang di depannya ketimbang harus memakai baju. Itu sebabnya kenapa Felusa lebih sering memakai Hoodie kebesaran miliknya atau kaos yang menenggelamkan tubuhnya, semua milik Justin, Felisa jarang memakai pakaiannya sendiri karena sudah terbiasa memakai milik Justin. Paper bag ditangan Justin itu berisi accessories baru untuk boneka cantiknya.

"Aku pulang, baby kau dimana?"

  Pupil pria itu bergulir memperhatikan objek yang ia cari, Felisa siapa lagi jika bukan gadis itu? Merasa tak ada kehidupan di lantai bawah, hanya ada suara dari Bob yang entah sedang melakukan apa di ruangannya hanya terdengar meraung-raung saja di telinga Justin. Ia segera beranjak menuju kamarnya dan Felisa mungkin bonekanya ada disana, ia pasti akan menyukai telinga barunya ini. Kalau Casandra dia pingsan lagi setelah susah payah menahan mualnya namun tidak mampu dan benar saja Felisa tadi menyuruh wanita itu memakan muntahannya lagi, membuat wanita itu pingsan karena tak tahan dengan siksaan Felisa kemudian boneka Justin itu meninggalkannya tergeletak.begitu saja di dalam kamar.

Ceklek'

Membuka pintu kamar dan tak mendapati boneka kesayangannya berada disana juga, sepi seperti tak ada kehidupan sama sekali. Dimana sebenarnya wanita itu? Menaruh tas juga bawaannya ke ranjang, ia sempat melirik kurungan kaca Yuri yang ternyata juga kosong. Mungkin Felisa sedang di tempat kerjanya atau mungkin di ruang bawah tanah untuk membuat boneka lagi meski belum bisa menjualnya untuk sementara waktu.

"Hihihi.... makan__makan yang banyak" suara samar-samar di dengar oleh Justin di bagian belakang rumah, apa mungkin ia memberi makan para serigala? Sky sudah diberi makan oleh Justin tadi pagi sebelum ia berangkat ke pusat kota.

"My doll, kau sedang apa?" Tanyanya begitu mendapati gadis itu ternyata duduk tenang dengan gadgetnya di sebuah ayunan di teras belakang. Justin yang memasangnya setelah Felisa tinggal disini.

"Sedang bermain dengan kucingku di ponsel, dia sedang makan sekarang, lihat" wanita itu segera memperlihatkan layar ponsel yang memperlihatkan game kucing yang dapat mengikutinya berbicara, kucing itu sedang di beri makan oleh Felisa.

"Ikut aku kedalam, aku ada sesuatu untukmu." Justin segera meraih pergelangan tangan Felisa tanpa peduli game yang di mainkan wanita itu. Ia ingin segera mencoba kan telinga-telinga baru untuk bonekanya ini.

Segera mengeluarkan telinga-telinga mainan itu, telinga serigala dan juga rubah dengan warna yang berbeda, sebuah coker dengan pita dan lonceng kecil, coker dengan lonceng saja, juga coker seperti milik Bob, di mana terdapat besi berbentuk bulat di tengahnya yang dapat di pasangkan tali, ia ingin mengikat tubuh Felisa juga sepertinya, membuat tubuh itu semakin terlihat sexy saat terbalut tali yang apik melingkari tubuh indah boneka manisnya.

Ugh... membayangkan saja sudah membuat pusat tubuhnya menegang, ia ingin bermain sekarang.

"My doll, I want you now" bisiknya pada wanita yang tengah duduk anteng di pasangi berbagai macam telinga tadi oleh pria itu untuk di coba.

Argh sial, pandangan polos itu. Justin sudah tidak tahan. Tanpa menunggu jawaban Felisa pria itu sudah melucuti kaos kebesaran Felisa, kemudian ia sendiri melucuti helaian kain dari tubuhnya. Menerjang tubuh Felisa, ia akan bermain lembut kali ini tanpa ada darah atau luka di tubuh gadisnya yang bahkan masih terdapat perban karena luka yang belum mengering benar.

psycoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang