29

306 22 2
                                    

Brummm!!

Suara itu berasal dari mesin ATV yang di nyalakan oleh Justin. Dua ATV sudah di keluarkan dari garasi miliknya, kali hanya para laki-laki dan seekor singa yang akan mencari Casandra. Ya semoga ia masih hidup setidaknya sekarat agar Justin bisa melakukan eksperimen terakhirnya pada wanita itu, ia sedang tak ingin mencari korban lagi. Ia akan menyelesaikan novelnya beberapa Minggu ini nanti, meninggalkan dunia luar hanya untuk hidup di ruang kerjanya selama seharian penuh, mungkin ia akan meminta Felisa untuk menemaninya. Kemudian setelah bukunya jadi ia akan berikan pada editornya untuk diserahkan ke penerbit.

Kalau para wanita sekarang semua masih terkapar di atas ranjang masing-masing belum ada yang membuka mata, sepertinya mereka bertiga sama-sama menjadi korban keberingasan tiga monster mesum ini. Untung Justin tidak menambah luka juga pada tubuh Felisa karena sebelumnya masih basah, belum mengering. Tapi ikatan di tubuhnya sebelumnya meninggalkan bekas biru hampir di sekujur badan Felisa termasuk bagian dadanya hingga mati rasa.

"Selamat pagi tuan Justin hari ini cukup cerah." Sapa James untuk pertama kali, berbeda dari malam tadi, wajahnya begitu cerah pagi ini. Asupan dari Rais semalam menghilangkan rasa lelahnya yang berjalan ke dalam hutan milik Justin. Padahal ia menggerutu karena rasa pegal masih bisa juga membuat Rais terkapar di ranjangnya sekarang. Sungguh topeng yang bagus sekali hanya untuk mencicipi tubuh Rais yang tengah menunggunya di kamar. Takut jika keduluan Bob mungkin.

"Eumm... Selamat pagi James." Balas pria itu tanpa menoleh kearah pria yang menyapanya sambil bergumam. Ia masih fokus pada ATV miliknya.

James tidak peduli, ia lebih memilih menyeruput secangkir kopi untuk mengawali paginya ini. Sebentar lagi ia akan dapat organ dalam segar juga dari Justin untuk eksperimennya selanjutnya. Semoga organ dalam wanita itu juga tak rusak. Atau ada bekas heroin yang tertinggal. Hehehe.... Tapi kalau dipikir-pikir tak apa juga, biar pasien yang merupakan anak dari seorang pengusaha bejat itu bisa menjadi kelinci percobaan selanjutnya. Ia ingin tahu reaksi cangkok hati bekas pemakai heroin.

"Bagus minum yang banyak king, saatnya kau berolahraga lagi pagi ini. Temukan wanita itu nanti dan kau akan mendapatkan daging manusia dari tahananku." Suara Theodore dari arah kandang yang sebelumnya sempat di pakai oleh mereka untuk perkelahian Bob dan serigala milik Justin. Pria yang berprofesi sebagai mafia itu memasangnya lagi untuk tidur King, agar tak ikut masuk ke rumah. Bisa-bisa mengganggunya menggempur Rubby. Ia sudah lama tidak memesuki Rubby gara-gara Ninie.

"Theo... Kau bisa beri aku satu tahanan wanita yang mungkin kau punya, jika wanita menjijikkan itu mati?" Justin berjalan ke arah Theodore meninggalkan James yang masih duduk santai di ayunan teras milik Felisa sambil memandang hamparan hutan yang semalam ia masuki. Hebat sekali ia bisa berjalan jauh semalam dan kemudian memasuki Rais dengan jantan setelahnya. Bangga sekali.

"Tahanan wanita? Coba ku ingat, aku memilikinya atau tidak ya di markasku?" Jawab Theo. Memang kebanyakan tahanan yang ia miliki pria, jarang sekali musuhnya mengirim mata-mata wanita ke markasnya. "Sepertinya tidak ada, oh tapi aku punya pelayan yang sesuai dengan kriteria Felisa, wanitamu itu sudah lama mengincar pelayanku itu saat masih tinggal bersama kami. Apa kau mau?"

"Ya terserah, yang penting dia bertubuh sehat dan sexy selain itu ia juga harus bermata cantik seperti keinginan Felisa."

"Sexy? Kau ingin menerjangnya juga?"

"Tidak, lebih ke pemuas untuk Bob aku akan lebih sering memberikan peliharaan ku itu obat perangsang setiap malam agar paginya ia bisa bekerja dengan baik. Dan pelayan itu harus bisa melayani nafsu Bob." Balasnya dengan santai. "Sebenarnya setelah ini Bob akan ku jadikan penjaga rumah selama aku berdiam di ruang kerjaku dan wanita itu yang akan menemaninya setiap pagi dan menjadi budak nafsu Bob setiap malam"

psycoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang