"Mas! Lima menit lagi!" seru Andy heboh.
Raja menatap Adiknya itu malas, disaat dirinya mencoba tenang sebab hari ini pengumuman SNMPTN. Adiknya itu malah heboh sendiri sejak tadi.
"Dek, kok malah kamu yang heboh sih?" tanya Raja.
Andy tercengir. "Hehe, aku ikut deg-degan, Mas."
"Untung cuma kamu yang nemenin, Mas. Coba ada Mamah, Mas enggak bisa bayangin seberapa heboh kalian," kekeh Raja dibalas tawa Andy. Untuk sementara mereka mencoba mencairkan suasana agar tak begitu tegang.
Ting!
Bunyi notif masuk kedalam laptop milik Raja dan saat itu juga suasana kembali menegang. Raja dan Andy saling tatap sebentar, setelahnya Raja dengan tangan gemetar mulai membuka notif yang berisi pengumuman SNMPTN itu.
"SELAMAT! ANDA DINYATAKAN LULUS SELEKSI."
Untuk beberapa detik Raja tiba-tiba kesulitan dalam bernapas, otaknya pun seperti berhenti untuk berkerja. Ia benar-benar tak percaya dengan apa yang ia lihat, benarkah ia lulus?
Hingga pelukan dari Adiknya membuat Raja tersadar dari keterkejutannya. Ia bisa mendengar isakan dari mulut Adiknya, dan tanpa diminta air matanya ikut terjun.
"Mas, Mas lulus! Selamat, Mas," kata Andy masih dengan isakannya.
"Makasih." hanya kata itu yang mampu Raja ucapkan.
Suara nada dering handphone milik Raja membuat pelukan dua bersaudara itu mengurangi. Raja menghapus air matanya lalu mulai mengangkat telpon yang ternyata dari Papahnya.
Ah iya, ngomong-ngomong tentang Papah dan Mamahnya yang tidak ikut melihat hasil seleksi SNMPTN Raja, itu semua karena mereka saat ini sedang berada di luar kota dari kemarin sore.
"Loudspeaker, Mas." Raja mengangguk.
"Hallo, Pah?"
"Hallo, loh? Kamu kenapa, Mas? Kok suaranya serak gitu? Kamu habis nangis?"
Raja meringis pelan saat Papahnya menyadari hal tersebut. "Hehe, nangis dikit, Pah."
"Kok bisa?"
"Gara-gara hasil SNMPTN."
"Oh iya, Papah hampir lupa tujuan Papah nelpon kamu karena mau menanyakan itu. Jadi gimana hasilnya? Kok sampai nangis? Jangan bilang kamu enggak lulus?"
"Lulus kok, Pah! Mas Raja nangis karena dia enggak percaya kalau dia lulus!" bukan Raja yang menjawab melainkan Andy.
"Wah serius?!" suara sang Ibu menyahut dari seberang.
"Iya, Mah."
"Tuh 'kan, sayang. Aku bilang juga apa, anak aku itu pasti lulus SNMPTN. Kamu sih enggak percayaan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Mai[son] ✓
FanfictionBook 4🕊 [Sudah end]✓ [Belum revisi] Maison dalam bahasa Prancis artinya rumah. Didefinisikan sebagai bangunan yang tak kasat mata, atap adalah kenyamanan dan hangat adalah pertemuan. Bagi sebagian orang 'rumah' bagi mereka adalah keluarga, namun b...